Sukses

Jokowi: Gandeng Investor, Pembangunan Deep Tunnel Jalan Terus

Jokowi mengatakan rencana pembangunan Deep Tunnel tetap berjalan karena tidak menggunakan anggaran pemerintah. Tapi mengundang investor.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tidak mempersoakan hasil riset Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang menyebut proyek pembangunan Terowongan Multi Fungsi atau Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) di Jakarta, tidak efektif dan efisien.

Ia mengatakan rencana pembangunan Deep Tunnel tetap berjalan karena tidak menggunakan anggaran pemerintah. Pemprov DKI Jakarta akan mengundang pengusaha untuk berinvestasi membangunnya.

"Ya kalau menggunakan APBN atau APBD. Tapi kan ini hitung-hitungan investasi, investor. Jadi tetap jalan. Selama investor masuk," ujar Jokowi di Balaikota, Rabu (8/5/2013).

Yang jelas, Ia menambahkan, Pemrov DKI telah memasukkan proyek Deep Tunnel ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dan telah disetujui DPRD DKI untuk menggunakan pola investasi.

"Jadi pola investasi hitung-hitungan untung rugi oleh investor. Untuk kebutuhan kita seperti tol, skenario kalau ada banjir, dan lainnya," jelas mantan Walikota Solo itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga senada dengan Jokowi. Ia menganggap tidak ada masalah dengan penilaian Kementerian PU terhadap Deep Tunnel. Sebab, kembali lagi anggaran proyek tersebut bukan dari dana pemerintah baik pusat maupun DKI.

"Boleh aja. Kan dikaji, kita enggak keluarin uang kok. Enggak masalah," ujar Ahok menambahkan.

Riset Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU menyebutkan dari sisi investasi, proyek terowongan itu nilainya mencapai Rp 44 triliun dalam jangka waktu 50 tahun. Sementara, normalisasi Ciliwung hanya membutuhkan investasi sebesar Rp 1,2 triliun. Selain itu, normalisasi Kali Ciliwung nantinya lebih mampu mengalirkan air daripada Deep Tunnel, yaitu 550 meter kubik per detik sedangkan Deep Tunnel hanya mampu mengalirkan air sebanyak 117 meter kubik per detik.(Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini