Sukses

Periksa CCTV, Polisi Terus Selidiki Kasus Dugaan Kejanggalan Pemuda Tewas Kecelakaan di Jaktim

Satlantas Polres Metro Jakarta Timur telah melakukan serangkaian proses penyelidikan terkait dengan tewasnya Yosafat Christo Barend Kroma (22) dalam kecelakaan di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Kamis (22/5/2024).

Liputan6.com, Jakarta Satlantas Polres Metro Jakarta Timur telah melakukan serangkaian proses penyelidikan terkait dengan tewasnya Yosafat Christo Barend Kroma (22) dalam kecelakaan di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Rabu (22/5/2024).

Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Darwis Yunarta mengatakan proses penyelidikan dilakukan guna membuktikan apakah adanya dugaan tindak pidana dalam kasus kecelakaan ini.

“Melakukan pemeriksaan terhadap saksi sebanyak lima orang dan memeriksa bukti petunjuk berupa CCTV sejumlah dua titik,” kata Darwis saat dihubungi, Kamis (23/5/2024).

Dengan beberapa proses penyelidikan yang telah dilakukan, maka Tim Satlantas Polres Metro Jakarta Timur pun tinggal melakukan gelar perkara dan mencari bukti tambahan guna mengungkap kasus kecelakaan ini.

“Melaksanakan gelar perkara, melaksanakan pendalaman olah TKP dengan TAA. Melaksanakan rekonstruksi kejadian di TKP dan Pencarian bukti atau petunjuk tambahan lain,” sebutnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Ary Lilipaly menegaskan kalau kasus kecelakaan sudah ditangani sesuai Laporan Kepolisian dengan nomor LP/A/461/II/2024/ SPKT.SATLANTAS POLRES METRO JAKARTA TIMUR/ POLDA METRO JAYA, tanggal 22 Februari 2024.

“Satlantas Polrestro Jaktim akan melakukan Gelar Perkara Eksternal dengan mengundang pihak-pihak terkait untuk menentukan langkah selanjutnya dengan mendasari data dan fakta Optimal yang sudah didapatkan/dikumpulkan,” kata Nicolas saat dihubungi, Kamis (23/5/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Polisi Sempat Beri Imbauan

Sehingga, Nicolas mengimbau apabila ada kejanggalan yang dirasa pihak keluarga korban agar melaporkan hal tersebut ke petugas sebagai keterangan tambahan untuk proses penyelidikan yang masih berlangsung.

“Tolong sampaikan hal-hal yang menurut keluarga korban adalah janggal kepada penyelidik atau penyidik ya,” ucapnya.

“Untuk itu, Kami berharap pihak-pihak terkait jangan membuat opini dan berasumsi sendiri untuk mempengaruhi warga masyarakat lainnya. Kita bekerja harus mendasari pada data dan fakta yang ada,” tambah dia.

 Perlu diketahui, kecelakaan lalu lintas yang menewaskan pemuda bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22 tahun) di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, menjadi sebuah perbincangan di media sosial.

Lewat akun X @Jourahs, disebutkan kalau keluarga merasa janggal atas kematian Yosafat. Semula disebutkan akibat kecelakaan akibat ulah 3 mobil angkutan kota (angkot) ugal-ugalan sampai menyerempet motor Honda CRF korban yang menabrak pohon lalu terlindas pemotor lain.

Namun semua itu berubah, saat keluarga melihat ada luka sobek di pelipis kiri korban. Ditambah, keterangan dari I teman Yosafat kalau saat kejadian korban tidaklah sendiri, melainkan beriringan bersama temannya I memakai mobil Honda HRV.

 

3 dari 3 halaman

Keluarga soal Kejanggalan

"Mulailah si I ditanya tanya sama tante ku (ibunda Yosafat). Dia menjelaskan seperti kronologi diatas. Dan menurut pengakuan dia, Yos meninggal di pangkuan si I," cuit @Jourahs dalam akun X-nya, dikutip Kamis (23/5/2024).

Pada saat itu, disebutkan kalau motor korban Honda CRF dan mobil HRV milik I telah disita polisi sesaat setelah kejadian sebagai barang bukti. Namun, ketika proses pemakaman, keluarga Yosafat melihat kalau Mobil HRV yang disita telah dipakai oleh I.

Tidak hanya itu, kecurigaan keluarga itu semakin diperkuat setelah teman korban lainnya mengungkapkan dugaan bahwa Yosafat tidak tewas akibat kecelakaan tunggal.

"Bukan angkot yang ugal-ugalan yang nyerempet adik aku. Tapi kemungkinan temennya sendiri. Saksi mata di lokasi kejadian bilang gak ada angkot. Yang ada mobil HRV, Xpander, sama mobil kecil lain," tulisnya.

Sampai berlanjut pada keterangan terakhir dari keluarga, kalau I sudah mengakui sebagai pihak yang telah menabrak Yosafat. Keluarga pun setuju untuk dilakukan ekshumasi untuk autopsi ulang korban.

"Sampai saat ini, I masih dianggap sebagai saksi. Kami pun belum mendapatkan cerita kronologi yang seutuhnya dari pihak kepolisian. Semua info yg kami dapatkan hanya mengarah ke I sebagai pelakunya," tulis kembali akun @Jourahs.

 

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini