Sukses

Warga Israel Cegat Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza, Menlu Retno: Kita Kutuk Keras

Menlu Retno merespons video beredar di media sosial dimana warga Israel menggelar unjuk rasa dengan mencegat truk bantuan makanan yang hendak menuju Gaza.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, ada upaya dari Israel untuk untuk menghambat bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza. Retno sangat prihatin dengan adanya penjarahan bantuan yang dilakukan oleh Israel.

Dalam hal ini, Retno merespons video beredar di media sosial dimana warga Israel menggelar unjuk rasa dengan mencegat truk bantuan makanan yang hendak menuju Gaza. Salah satu truk terbuka terlihat membawa ratusan kardus mi instan.

Para pendemo melempar dan menggulingkan kardus-kardus itu ke jalanan dan tak ada upaya pencegahan dari aparat keamanan. Warga terlihat menginjak-injak bantuan itu.

"Baru saja mengeluarkan statemen ya lagi kita prihatin bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dari waktu ke waktu dihambat, terakhir itu dirayah (dijarah) ya, di depan aparat Israel," kata Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (17/5/2024).

"Pembiaran ini terus dilakukan. Saya yakin ini upaya sistematis upaya terus menghambat bantuan kemanusiaan untuk Gaza," sambungnya.

Retno mengutuk keras tindakan penghambatan bantuan untuk warga Gaza tersebut. Dia menyatakan, perlu adanya tindakan tegas untuk mencegah terulangnya hal tersebut.

"Kita keluarkan statement, kita kutuk keras hal-hal yang terjadi seperti itu dalam artian menghambat bantuan kemanusiaan. Karena bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini. Kita katakan pelaku ditindak dan ada upaya mencegah hal tersebut terjadi lagi," kata Retno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menlu Hubungi PBB

Retno melanjutkan, pemerintah Indonesia telah menghubungi Dewan Keamanan PBB agar penghambatan bantuan tersebut tidak terjadi lagi. Dia menegaskan, bantuan keamanan harus menjadi prioritas.

"Kita juga melakukan call ke dewan keamanan PBB agar hal serupa tidak terjadi lagi. Kami juga sampaikan agar bantuan keamanan jadi prioritas dan dilakukan disalurkan tanpa hambatan," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.