Sukses

Polri Catat Angka Kecelakaan 254 Kejadian hingga Hari Lebaran Idul Fitri Kedua

Polri mencatat telah terjadi peristiwa kecelakaan mencapai 254 kejadian sejak awal pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 hingga hari kedua Lebaran Idul Fitri 1445 H. Dari situ, sebanyak 45 orang meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Polri mencatat telah terjadi peristiwa kecelakaan mencapai 254 kejadian sejak awal pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 hingga hari kedua Lebaran Idul Fitri 1445 H. Dari situ, sebanyak 45 orang meninggal dunia.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo menyebut, situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 hingga Kamis, 11 April 2024, secara umum dalam kondisi aman, tertib, dan terkendali.

Adapun rinciannya, gangguan Kamtibmas kejahatan ada 502 Kasus, bencana sebanyak 20 kejadian, dan gangguan ketentraman sebanyak 1 kejadian.

“Data kecelakaan lalu lintas pada hari Kamis, 11 April 2024 sebanyak 254 kejadian dengan rincian 45 orang meninggal dunia, 48 orang luka berat, dan 366 orang luka ringan, dengan kerugian materil sebesar Rp 631.900.001,” tutur Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).

Adapun volume arus lalu lintas yang memasuki Jakarta melalui lima Gerbang Tol (GT) sebanyak 117.298 kendaraan. Sementara, volume arus lalu lintas yang keluar sebanyak 140.444 Kendaraan.

“Data penindakan pelanggar lalu lintas pada Kamis, 11 April 2024 sebanyak 834 lejadian dengan riincian, sebanyak 612 berupa teguran, dan sebanyak 222 tilang Etle,” kata Trunoyudo.

Pemudik Disarankan Pulang Lebih Cepat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan pemudik pulang ke Jakarta lebih awal agar tak menumpuk saat arus balik.

"Seperti anjuran presiden waktu itu agar kembali lebih awal. Kalau bisa besok atau Sabtu," ujar Budi saat jumpa pers di Pos Pantau KM 70 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Kamis, (11/4/2024).

Budi mengatakan, arus balik pada dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang. Ketimbang saat puncak arus balik ada pada H+4 atau Minggu, (14/4/2024) dan Senin, (15/4/2024).

"Karena Minggu dan Senin itu pasti terjadi satu kenaikan yang besar," ujarnya.

Apabila pemudik balik lebih awal, kata Budi, bisa membantu petugas untuk mengelola arus lalu lintas. Khususnya titik kritikal kemacetan di daerah Salatiga sampai ke Semarang. Lalu, Jogja, Solo, Ngawi, Madiun, dan Demak yang akan jadi area penumpukan kendaraan.

"Tadi berapa kali kita melakukan exercise, bahkan setelah rapat ini kita akan cari, kita elaborasi bagaimana itu bisa terjadi," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemudik Diminta Lebih Tertib dan Disiplin

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewanti-wanti agar pemudik lebih tertib dan disiplin mematuhi aturan lalu lintas dan imbauan petugas ketika dimulainya arus balik lebaran dimulai 13 - 16 April 2023 nanti.

Karena proses pengelolaannya untuk arus balik lebih sulit daripada arus mudik. Karena mobilitas kendaraan saat arus balik merujuk pada satu titik menuju Jakarta dan sekitarnya.

"Karena kalau berangkat mudik itu kan gerakannya sentrifugal, menyebar, itu relatif mudah. Tetapi ketika dia balik, itu kan sentripetal. Semua mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibu kota dan sekitarnya. Ini pengelolaannya jauh lebih sulit," kata Muhadjir saat jumpa pers di pos pantau Cikampek, Kamis (11/4/2024).

Sehingga evaluasi selama arus mudik, lanjut Muhadjir, perlu dilakukan perbaikan. Mengingat permasalahan utama diakibatkan kenaikan jumlah pemudik yang harus dikelola dengan baik, agar menekan angka kecelakaan.

"Ini kenapa saya sampaikan tentu saja indikator utama kita adalah soal ini. Mengingat tema mudik kita seperti yang sebutkan aman, ceria dan bermakna. Jadi mudik harus bermakna jadi target kita betul-betul. Sebetulnya idealnya adalah zero accident karena itu semakin mendekati zero semakin bagus," kata dia.

Pemerintah bersama pihak kepolisian telah mendata sejumlah titik rawan kecelakaan yang tersebar di beberapa ruas jalan tol mulai dari Surabaya sampai Jakarta ketika arus balik nanti.

"Jadi kita sudah mendapatkan sebenarnya daerah-daerah rawan kecelakaan, mulai dari Surabaya sampai dengan ke Jakarta, di tol ini," kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan saat jumpa pers, Kamis (11/4/2024).

Seperti daerah rawan di jalan tol Trans Jawa dimulai dari KM 570, KM 429, dan KM 370 sampai KM 360. Jalan itu menjadi titik lelah yang biasa dialami para pemudik ketika melaju dari timur ke barat Jawa.

"Ini menjadi titik trouble spot karena sering kejadian kecelakaan tunggal," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Titik Rawan Macet

Selain titik lelah, ada juga titik rawan kemacetan yang diakibatkan antrean masuk rest area dan beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan. Faktor itu kerap menjadi titik penyebab kemacetan yang harus dikelola dengan baik.

"Kemudian, di rest area juga pasti, kemudian kendaraan yang parkir di bahu jalan juga masih jadi perlambatan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi juga menyampaikan titik rawan saat arus balik terjadi ketika memasuki daerah Semarang dan akses masuk Jakarta.

"Nah disitu tempat perjumpaan banyak jalan," kata Budi.

Sehingga, Budi mengimbau untuk para pengemudi baik sopir mobil pribadi maupun sopir kendaraan umum bisa mengambil opsi istirahat keluar di Cirebon atau Tegal.

"Karena jalannya lurus, tidak besar, dan monoton ya jadi titik lelah. Oleh karenanya sekali lagi kendaran pribadi harus hati-hati di situ. Kalau lelah berhenti masuk ke Cirebon atau Tegal dan sebagainya. Yang kendaraan umum juga demikian harus memikirkan keselamatan dari penumpang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini