Liputan6.com, Jakarta Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutai Timur meningkat dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, PAD Kutai Timur di tahun 2023 sebesar Rp745 miliar atau naik dari angka sebelumnya, yakni Rp237 miliar.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman berharap agar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur terus melakukan inovasi dan terobosan lain dalam rangka peningkatan PAD.
"Penggalian potensi bisa dilakukan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan saat ini dan terus melakukan penambahan channel pembayaran non tunai,” ujarnya.
Advertisement
Selain itu, Ardiansyah pun menilai bahwa angka tersebut adalah nilai yang luar biasa. Ia pun meminta kepada Bapenda untuk terus mengggenjot optimalisasi potensi 11 jenis pajak daerah secara terus menerus.
"Dengan melaksanakan sistem pelayanan pajak daerah berbasis elektronik dan digital, sehingga memudahkan kepada wajib pajak dalam pelaporan dan pembayaran secara online," ucapnya.
"Dengan terciptanya rangkaian semua kegiatan, mampu memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan PAD di Kabupaten Kutim," imbuh Ardiansyah.
Inovasi Digitalisasi
Ardiansyah mengungkapkan, melalui tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (Tim TP2DD), Bapenda Kutai Timur sebagai pelaksana ETPD (Elektorinifikasi Transaksi Pemerintah Daerah) untuk sektor pendapatan telah melakukan inovasi digitalisasi transaksi pelaporan dan pembayaran secara non tunai. Ia menyebut, hal itu untuk pemungutan 11 jenis pajak daerah dan 11 jenis retribusi daerah.
“Ini menjadi salah satu trobosan yang digagas oleh Bapenda Kutai Timur. Dengan menjadi bagian dari percepatan implementasi Road Map ETPD 2023 Pemkab Kutai Timur,” ungkapnya.
(*)
Advertisement