Sukses

Brando PDIP Yakin Jokowi Miliki Sikap Negarawan Seperti Megawati

Politikus muda PDI Perjuangan, Brando Susanto menilai Jokowi memiliki sikap kesetiaan dan kenegarawanan yang sama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Liputan6.com, Jakarta Politikus muda PDI Perjuangan, Brando Susanto menilai Jokowi memiliki sikap kesetiaan dan kenegarawanan yang sama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dia mengungkapkan hal ini terlihat dalam agenda-agenda besar PDIP, di mana Jokowi selalu memberikan pesan kepada kader-kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu dan koalisi Ganjar untuk memenangkan Pemilu di 2024.

Dikatakan Brando, semua kader PDIP tegak lurus terhadap partai, termasuk Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang lagi dirayu oleh Capres lain.

"Contoh sederhana, kemarin pas agenda Rakernas keempat di Jiexpo Kemayoran, Mas Gibran tiga hari full ikuti Rakernas dari awal hingga akhir. Ini kan karena Gibran miliki kesadaran penuh bagaimana proses dan disiplin kader diterapkan, jadi manuver-manuver Capres lain terhadap Gibran ini kan secara sengaja untuk merusak kedaulatan kader PDI Perjuangan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (13/10/2023).

Brando mengimbau pihak-pihak lain mencontoh kenegarawanan Megawati yang selalu memberikan ruang bagi kader terbaiknya tampil namun tidak mencaplok kader partai lain.

"Ini bukti kaderisai PDI Perjuangan berjalan baik dan Ibu Mega seorang negarawan, sudah tiga kali memberikan contoh teladan, memberikan tiket calon presiden (2014, 2019 dan 2024). Presiden Jokowi pasti akan ikuti teladan Bu Megawati karena kader Banteng sejati. Sejarah akan mencatatnya," ungkap dia.

Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta ini menyayangkan Capres lain serta manuvernya yang yang terus menerus merayu Gibran dan keluarga Jokowi untuk mendukungnya di 2024.

"Mas Gibran itu kader, anak kandung PDI Perjuangan, loyal terhadap partai. Beliau juga secara terbuka menyampaikan dengan jelas bahwa ada capres lain terus menerus memintanya menjadi cawaperes, namun Mas Gibran menyadari betul bahwa dia adalah kader PDI Perjuangan maka hal itu tidak mungkin terjadi," ungkap dia.

"Dan saya yakin bujuk rayu dan manuver cawapres itu ditolak keluarga Jokowi yang kita tahu sangat mengedepankan etika dan kesetiaan yang tinggi," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi: Serahkan Masyarakat Saja

Wacana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto kini kian menguat.

Ditanya soal adakah pembahasan antara Gibran dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana itu, Jokowi mengaku dirinya belum bertemu dengan putra sulungnya itu sejak beberapa bulan lalu.

"Beberapa bulan enggak pernah ketemu," kata Jokowi di Indramayu, Jumat (13/10/2023).

Terkait adanya anggapan adanya dinasti politik jika Gibran benar jadi bakal cawapres Prabowo, Jokowi menjawab pasrah dan menyerahkan hal itu ke masyarakat. “Serahkan masyarakat saja,” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Bisa Buat Citra Negatif

Sebelumnya, Pengamat politik Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai wacana duet bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berpotensi menimbulkan citra negatif bagi Presiden Joko Widodo.

"(Duet Prabowo-Gibran) memang akan mengundang narasi negatif terhadap publik, banyak yang menilai negatif kepada Gibran dan Presiden Jokowi. Kenapa Jokowi memasangkan Gibran sebagai cawapres?" kata Ujang di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, Jokowi harus menghindari kondisi tersebut agar tidak dianggap melanggengkan dinasti politik. Ia pun khawatir apabila nantinya Mahkamah Konstitusi memutuskan umur cawapres dapat berusia 35 tahun.

Ujang menyebut, uji materi UU Pemilu terkait batas usia capres-cawapres akan dianggap hanya untuk mengakomodir putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran.

"Ada tuduhan dari publik kepada MK bahwa bukan the guardian of constitution, tapi guardian keluarga Jokowi," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
    Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

    Gibran Rakabuming Raka

  • PDIP

Video Terkini