Sukses

Sudah Umumkan Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres, PDIP Sebut Tak Takut Hadapi Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Politisi PDI Perjuangan Adian Napitapulu menyebut Prabowo Subianto bukan lawan seimbang Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitapulu menyebut Prabowo Subianto bukan lawan seimbang Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Menurut Adian, Prabowo Subianto selalu kalah dalam Pilpres sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

"Bagaimana kita mau takut atau kita khawatir, kalau melawan Prabowo yang berkali-kali kalah. Prabowo belum pernah punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus," ujar Adian dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023).

Tak hanya itu, Adian juga menyindir Prabowo Subianto yang terus kalah dalam Pilpres sehingga tidak menyenangkan dan tidak asyik bagi PDI Perjuangan untuk melawannya.

"Sebenarnya enggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. kayanya gimana gitu, enggak asyik gitu lho, Ndre sorry Ndre he-he," jelas Adian yang merupakan Wakil Ketua Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Sumatera Barat Partai Gerindra Andre Rosiade mengingkat agar tidak angkuh.

"Enggak apa-apa, Mungkin enggak baca sejarah juga. Abraham Lincoln itu kalah 20 kali, yang ke-21 itu menjadi presiden Amerika," kata Andre.

Lalu Adian kembali menimpali pernyataan Andre yang meminta agar tidak emosional. Menurutnya, ia hanya meminta agar dalam Pilpres 2024 ada lawan seimbang dengan Ganjar Pranowo.

"Tidak bermaksud angkuh tidak bermaksud merendahkan, tidak, cuman bisa enggak sih kita dapatkan lawan yang memang seimbang gitu loh. itu doang," kata Adian menimpali lagi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Survei Capres Poltracking: Prabowo Ungguli Ganjar, Anies di Urutan Ketiga

Sebelumnya, elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden terpaut tipis. Hal tersebut terekam dalam survei yang dilakukan Poltracking Indonesia pada April 2023.

Elektabilitas Prabowo saat ini mencapai 30,1 persen. Sementara, Ganjar Pranowo menyusul dengan angka 28,3 persen. Perolehan suara tersebut terdapat dalam simulasi 10 nama.

"Terkonfirmasi Prabowo Subianto 30,1 persen, Ganjar Pranowo 28,3 persen, hanya terpaut satu koma sekian persen, sementara margin of error survei ini 2,9 persen plus minus," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat (28/4/2023).

Sedangkan bakal calon presiden dari Nasdem, Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 20,4 persen.

"Anies Baswedan 20,4 persen. Nama yang lainnya di bawah 5 persen," kata Hanta.

Poltracking mencatatkan nama tokoh lain sebagai capres dengan elektabilitas masih di bawah 5 persen, yaitu Ridwan Kamil 3,3 persen, Erick Thohir 2,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,8 persen.

Kemudian Sandiaga Uno 1,7 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Airlangga Hartarto 0,7 persen, dan Puan Maharani 0,5 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak jawab 7,8 persen.

 

3 dari 4 halaman

Persaingan Prabowo, Ganjar, dan Anies Kompetitif

Melihat hasil survei ini, menurut Hanta, semakin sulit muncul nama di luar dari Prabowo, Ganjar dan Anies sebagai calon presiden 2024. Karena tokoh selain tiga nama tersebut angkanya terpaut jauh.

"Di luar tiga nama ini semakin sulit akan muncul capres potensial kuat mengingat pilpres tinggal sembilan bulan sekian hari kurang dari 10 bulan, 14 Februari," ujar Hanta.

Menurut Hanta, persaingan ketiga tokoh tersebut masih sangat kompetitif. Ketiganya sering kali elektabilitasnya naik turun. Bahkan Prabowo dan Ganjar cenderung saling menyalip.

Ia menegaskan, survei ini digelar setelah ramai isu batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang berdampak kepada Ganjar. Tetapi sebelum PDIP mengumumkan Ganjar sebagai calon presiden.

Hanta menduga, dinamika survei elektabilitas capres akan berbeda setelah Ganjar dideklarasikan. Bisa naik seperti yang terjadi pada Anies Baswedan sebelumnya.

"Tiga ini kompetitif di mana waktu masih sembilan bulan, saya kira ketiganya masih punya potensi kemenangan," pungkasnya.

Poltracking menggelar survei tatap muka pada periode Februari, Maret dan April 2023. Dengan jumlah responden 1.220 orang yang diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

4 dari 4 halaman

Survei Poltracking: Erick Thohir Tertinggi sebagai Cawapres, Ridwan Kamil Alami Penurunan

Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir menempati urutan teratas survei elektabilitas sebagai calon wakil presiden. Hal itu tercatat dalam survei Poltracking dalam simulasi 10 nama terbaru.

Survei yang digelar tiga bulan terakhir, elektabilitas Erick Thohir mengalami kenaikan. Erick tercatat memiliki elektabilitas sebagai calon wakil presiden (Cawapres) sebesar 17,1 persen pada April 2023. Naik dari sebelumnya Februari 2023 16,5 persen, dan Maret 2023 16,7 persen.

Sementara, Menparekraf Sandiaga Uno menjadi runner-up dengan elektabilitas 15,5 persen pada April 2023. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengalami kenaikan dari sebelumnya 11,9 persen pada Februari 2023, dan 13 persen pada Maret 2023.

"Yang tertinggi Erick Thohir, terpaut tidak terlalu jauh dengan Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat (28/4/2023).

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati urutan ketiga sebagai cawapres dengan angka 13,5 persen pada April 2023. Politikus Golkar ini mengalami penurunan cukup besar, dari Februari 2023 yaitu mencapai angka 16,7 persen, kemudian Maret 2023 14,2 persen.

"Ridwan Kamil ada tren cenderung turun. Setelah masuk Golkar justru terkoreksi trennya turun," jelas Hanta.

Pada posisi berikutnya ditempati Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang angkanya stabil. Yaitu Februari 2023 8,7 persen, Maret 2023 8 persen, dan April 2023 7,7 persen.

Kemudian, Menkopolhukam Mahfud MD menempati urutan kelima. Ia mengalami kenaikan elektabilitas. Pada Februari 2023 memiliki elektabilitas 4,8 persen, Maret 2023 5,5 persen, dan April 2023 7,8 persen.

"Kalau tren pak Mahfud juga naik seperti pak Erick dan pak Sandi. Cuma pak Mahfud kenaikannya agak lumayan tinggi di atas margin of error," jelas Hanta.

Selanjutnya lima nama terakhir pada simulasi cawapres 10 nama adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang stabil di angka 6,8 persen pada April 2023.

Kemudian, Ketua DPR RI Puan Maharani dengan angka 3,5 persen yang agak naik dari bulan sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 3,1 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 3 persen, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa 2,5 persen.

Poltracking menggelar survei tatap muka pada periode Februari, Maret dan April 2023. Dengan jumlah responden sebanyak 1220 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.