Sukses

Fauzi Bowo Angkat Bicara soal Rencana Pemindahan Ibu Kota

Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, angkat bicara soal kondisi terkini kota Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Fauzi Bowo, mantan Gubernur DKI Jakarta 2007-2012, angkat bicara soal status Jakarta tanpa embel-embel ibu kota. Hal itu dia sampaikan saat menggelar halalbihalal Idul Fitri 1433 H bersama Persatuan Masyarakat Jakarta Mohammad Husni Thamrin (Permata MHT) Jum’at siang (20/5).

Di tengah suasana udara yang sejuk dan tenangnya ruangan di lantai bawah Masjid Tangkubanperahu di kawasan Guntur, Jakarta Selatan, acara silaturahmi sambung rasa ini berlangsung santai.

"Tidak mempermasalahkan ibu kota pindah dari Jakarta, merupakan satu pendapat yang harus dihargai. Namun, yang jadi keprihatinan saya adalah kurangnya rasa menjaga Jakarta. Mestinya yang menjaga Jakarta bukan hanya masyarakat Betawi, tapi juga Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat," ujar Fauzi Bowo yang juga menjadi Dewan Pembina di Permata MHT. 

Sekitar 50 orang yang hadir dalam halal bihalal menyimak dengan cermat pesan yang disampaikan Fauzi Bowo. Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan rasa syukur bahwa organisasi Permata MHT tetap eksis hingga hari ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kegiatan Permata MHT di antaranya Perumda PAL Jaya.

“Kita di Jakarta ini harus bekerja sama dan kerja keras untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Dengan kerja sama, apa saja masalah yang muncul bisa kita selesaikan,” ujar Fauzi Bowo yang pernah menjabat Dubes RI untuk  Jerman tahun 2013-2018.

Bang Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, mengimbau agar semua pihak mendukung keputusan yang sudah diambil oleh pemerintah pusat. Apalagi kepindahan itu sudah menjadi hak prerogratif dan keputusan pemerintah pusat.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita memakmurkan kota kita. Namun nantinya kita juga meginginkan agar selain kekhususan, juga harus ada keistimewaan bagi kota Jakarta. Untuk itu harus kita memperjuangkannya,” katanya menegaskan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya UU khusus

Ia menambahkan pentingnya bagi masyarakat Jakarta untuk memperjuangkan undang-undang khusus tentang Jakarta ini. Apa yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di antaranya yang diinisiasi Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) H Beky Mardani dengan mengusulkan UU Khusus tentang Jakarta perlu didukung semua pihak.

Pada bagian lain Fauzi Bowo juga menyingung pentingnya ketahanan pangan yang saat ini dirasakan makin mahal karena dampak inflasi global. “Mungkin di sini kita belum terasa, tetapi negara-negara Afrika sudah merasakan dampak Perang Ukraina-Rusia dimana ketersediaan gandum yang biasa diimpor dari kedua negara itu, mereka jadi susah mendapatkannya sekarang. Nah, kita harus belajar dari kondisi yang terjadi di Afrika saat ini, agar kita lebih siap menghadapinya,” katanya.

Fauzi Bowo juga menekankan tentang pemajuan orang Betawi. “Keunggulan Betawi adalah pada sumberdaya manusianya. Karena itu ke depannya bagaimana kita menjadikan anak-cucu kita unggul, tidak hanya dalam satu bidang tertentu, tapi dalam segala hal. Enggak semua orang Betawi jadi ustaz, kan?” kata Bang Foke.

Acara halal bihalal ini juga dihadiri para tokoh masyarakat Betawi seperti H Nuri Thaher, H Ali Supli, H Juaini, H Zaini Hamdan, H Hamzah serta pengurus Permata MHT lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.