Sukses

Siapa Presiden RI? Anak Korban Banjir: Jokowi!

Anak-anak itu terlihat tersenyum ceria. Di rautnya, tak terlihat kesedihan. Dengan bergandengan tangan, anak-anak itu membuat lingkaran.

Anak-anak itu terlihat tersenyum ceria. Di rautnya, tak terlihat kesedihan. Dengan bergandengan tangan, anak-anak itu membuat lingkaran.

Dipandu oleh seorang Mahasiswa Pecinta Alam se-Indonesia, anak-anak itu diajak bermain tebak-tebakan. Dengan bermain, mereka pun sejenak lepas dari beban sebagai korban musibah banjir yang merendam pemukimannya di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur dalam beberapa hari terakhir ini.

Permainan tebak-tebakkan ini pun disambut antusias oleh mereka. Dan bagi mereka yang berhasil menjawab pertanyaan, akan diberi hadiah susu kotak dari kakak pemandu, Ndon.

"Siapa yang tahu apa itu sampah organik? Sampah organik itu adalah jenis sampah yang bisa terurai sendiri di tanah," kata Ndon di lokasi pengungsian Kampung Pulo, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Seorang anak bernama Mustofa pun tunjuk tangan dan maju ke tengah lingkaran. Anak itu menjawab tahu apa itu sampah organik. Kemudian oleh sang pemandu disuruh mencari salah satu sampah organik.

Mustofa pun keluar lingkaran. Tak lama kemudian dia membawa sepucuk daun kering. Karena sampah yang dibawanya itu masuk jenis sampah organik, maka Mustofa pun berhak mendapak satu susu kotak.

Lain lagi dengan Alim. Dia pun juga sama, disuruh mencari sampah organik. Tak lama dia mencari sampah yang dimaksud. Lantas Alim pun membawa sebotol air mineral. Sayang, sampah yang dibawa Alim merupakan jenis sampah non organik. Tapi, oleh kakak pemandu tetap diberi susu kotak.

Pertanyaan demi pertanyaan pun muncul. Dan anak-anak pun berebut menjawab. Mereka semua menunjuk tangannya ketika ditanya, "Siapa nama Presiden Indonesia yang sekarang?".

"Saya kak, saya kak tahu Presiden Indonesia. Jokowiii..." sambut bocah-bocah itu sambil tersenyum.

Selain bermain tebak-tebakan, anak-anak ini juga diminta membuat kelompok. Dari 6 kelompok yang terbentuk, masing-masing disuruh mencari sampah dan kemudian dikumpulkan. Kelompok yang paling cepat akan diberi susu kotak dan wafer.

Bukan saja cuma karena susu kotak sebagai hadiah mereka antusias bermain. Tapi juga karena selama berhari-hari mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Tak ada kasur atau selimut hangat saat tidur mereka. Tak ada pula mesin playstation. Di tenda-tenda ini mereka. (Ary)