Sukses

Tim Penggerak PKK: Peran Perempuan Penting dalam Sosialisasi Kebiasaan Baru Covid-19

Ketua TP PKK Kota Depok Elly Farida mengatakan, sejak awal Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam menghadapi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Perempuan bisa mengedukasi keluarga di rumah mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Perempuan merupakan pendidik dalam keluarga, dekat dengan anak. Selain itu, perempuan juga memiliki peran sosial di masyarakat," kata Ema Rachmawati di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/8/2020).

Ema menjelaskan, kader PKK tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, sebagian dari kader PKK merupakan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) sehingga perempuan diyakini berperan utama dalam menyosialisasikan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.

Dia menyebut, pada Januari 2020 lalu, TP PKK Provinsi Jawa Tengah membuat sebuah film sosialisasi pentingnya mencuci tangan kepada kader-kader PKK. Pada Maret 2020, TP PKK Provinsi Jawa Tengah mulai mensosialisasikan gerakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker).

"Bahkan TP PKK Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan membuat masker sebanyak 2,5 juta masker, yang menggarap adalah kader-kader PKK. Jadi 17.000 perempuan mengerjakan 2,5 juta masker," tambah Ema.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosialiasi protokol kesehatan

Ketua TP PKK Kota Depok Elly Farida mengatakan, sejak awal Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai protokol kesehatan.

"Kami, TP PKK Kota Depok juga telah melakukan Gerakan Sejuta Masker," ujar Elly.

Sosialisasi protokol kesehatan dilakukan melalui penyuluhan langsung serta lewat media sosial. Selain itu, TP PKK juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mensosialisasikan adaptasi kebiasaan baru.

"Koordinasi berjenjang dari tingkat kota sampai ke bawah dilakukan secara daring. Tim Penggerak PKK dan kader terjun ke titik-titik yang sudah ditentukan oleh pemerintah," kata Elly.

 

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.