Sukses

Raih WTP Keempat, Mensos: Tantangan Kelola Anggaran Makin Rumit

Juliari merasa, opini WTP kali ke empat secara berturut-turut ini, terasa sangat penting bagi kemensos.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota III BPK RI Achsanul Qosasi mengapresiasi Kementerian Sosial (Kemensos) karena dapat mempertahankan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk keempat kalinya. Hal ini disampaikannya langsung kepada Menteri Sosial Juliari Batubara, saat penyerahan simbolik predikat tersebut, Jumat (24/7/2020).

"Apresiasi yang tinggi kepada Mensos yang memberikan perhatian yang serius dan komitmen yang kuat dalam pengelolaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan, serta penyelesaian terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan," kata Achsanul di Gedung Kemensos Cawang Jakarta Timur, lewat siaran pers diterima, Sabtu (25/7/2020).

Menanggapi pujian BPK, Mensos Juliari mengatakan, kementeriannya terus bekerja keras dalam memperhatikan tiap anggaran yang akuntabel. Terlebih, di tengah situasi pandemi, anggaran terus meningkat.

"Adalah prestasi saat predikat WTP bisa kita raih dan pertahankan. Saya kira ini tentu tidak lepas dari kerja sama yang baik, dan komitmen kuat seluruh jajaran Kemensos dan bimbingan Tim BPK," puji Juliari.

Juliari merasa, opini WTP kali ke empat secara berturut-turut ini, terasa sangat penting bagi Kemensos yang terus meningkat jumlah anggarannya terutama untuk belanja bantuan sosial, bahkan di tahun 2020 anggaran kemensos paling besar anggarannya dari seluruh kementerian dan lembaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terus Ditingkatkan

"Meningkatnya nilai anggaran yang tahun ini ditambahkan dengan bansos khusus dampak Covid-19, anggaran Kemensos menjadi Rp124,4 triliun. Ini tantangan pengelolaan anggaran semakin rumit di era pendemi," jelas Ari.

Dia meyakini, Opini WTP dari BPK membuktikan kualitas kinerja Kemensos, dengan tingkat realisasi belanja tertinggi yang pernah dicapai sebesar 63,42 pesen.

“Meraih opini WTP dari BPK bisa dipahami sebuah prestasi. Namun ke depan, kami dengan Inspektur Jenderal dan jajaran unit kerja eselon I Kemensos, tidak hanya ingin menempatkan WTP sebagai prestasi, tetapi juga tradisi,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.