Sukses

Krisis Moneter Menggulung Ribuan Bioskop

Dari sekitar 3.500 bioskop yang ada di Indonesia, kini hanya 700 yang dapat bertahan dari serangan krismon. Pemda harus bisa mengairahkan bisnis film tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Dampak krisis moneter memang dashyat bagi semua bidang. Tersiar kabar, selama krismon, jumlah bioskop di Tanah Air merosot secara drastis. Dari sekitar 3.500 bioskop yang pernah ada saat ini tinggal sekitar 700 bioskop saja. Kemerosotan jumlah bioskop ini dikarenakan masalah pendanaan.

Dalam acara silahturahmi memperingati 100 tahun keberadaan bioskop di Indonesia yang berlangsung di Taman Usmar Ismail, Kamis (23/11), di Jakarta, sejumlah insan perbioskopan yang tergabung dalam Pengurus Bioskop Seluruh Indonesia merasa prihatin dengan keadaan tersebut. Diduga, kemerosotan jumlah bioskop itu disebabkan sulitnya masalah pendanaan, minimnya animo masyarakat karena lebih memilih video dan video compac disc, serta kurangnya perhatian pemerintah dalam hal pengaturan penayangan film.

Menurut Wakil Ketua DPP GPBSI Edison Nainggolan, kemerosotan itu seharusnya bisa diatasi jika pemerintah memberikan perhatian dengan mengadakan lembaga formal. Lembaga itu nantinya akan mengatur penyiaran film dan mencegah persaingan media secara tak sehat.

Edison juga mengatakan, jika di masa silam bioskop pernah menjadi primadona anggaran pemasukan daerah karena kontribusinya sekitar 20-30 persen, sekarang sudah tak bisa lagi. Ia berharap, pemerintah daerah bisa ikut membenahi perbioskopan, sehingga bioskop tetap bisa berperan dan menjadi andalan pemasukan daerah. "Apalagi dengan pemberlakukan otonomi daerah 2001. Pemda harus bisa membantu," kata Edison menjelaskan.(ULF/Jannus Siahaan dan Jhoni Akbar)