Sukses

Viral Bupati Lebak Iti Oktavia Ngamuk dan Manjat Truk

Sebuah video memperlihatkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menaiki pintu truk Fuso dan marah-marah kepada sopirnya viral di media sosial.

Liputan6.com, Lebak - Sebuah video Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, menaiki pintu truk Fuso dan marah-marah kepada sopirnya viral di media sosial.

Video pertama berdurasikan 13 detik, saat Iti menaiki pintu truk Fuso. Dia diapit oleh ajudannya yang memegangi Iti agar tidak jatuh dari pintu truk tinggi dan besar itu. Dalam video tersebut, Bupati Lebak mengatakan dalam bahasa Sunda yang mengungkapkan kekesalannya. Iti pun mendapatkan tepuk tangan dan dukungan dari warga sekitar yang melihat aksi nekatnya tersebut.

"Rp 50 miliar dirusak ku dararia, jembatan aing rusak dararia, eta arek kamana dararia? (Rp 50 miliar dirusak sama kalian, jembatan saya dirusak sama kalian, mau ke mana kalian)?" kata Iti, dalam video yang viral mulai Selasa, 18 Februari 2020 itu.

Video kedua berdurasi sekitar 23 detik. Dalam video itu, Iti tampak dikelilingi jajarannya, termasuk Sekda Lebak, Dede Jaelani. Mereka berbincang dengan para sopir dan kernet truk pengangkut tanah merah di lokasi penambangan.

Di video itu, sembari bertolak pinggang dan mengenakan topi, Iti mengatakan dia sudah membangun jalan tersebut dengan biaya Rp 50 miliar. Namun, jalanan tersebut kini rusak akibat truk pengangkut tanah merah yang melebihi kapasitas.

"Saya ngebangun jalan ini untuk masyarakat habis Rp 50 miliar, terus masyarakat demo jalan rusak, tapi yang ngerusak segelintir bos-bos anda. Harusnya saya sudah bisa ngebangun yang lain, tapi perbaikan jalan ini lagi, jalan ini lagi. Coba kontribusi ini apa? Sedangkan pajak yang lain untuk ngebenerin jalan ini lagi," ujar Iti Oktavia dalam video tersebut.

Sang Bupati pun mengunggah video itu di akun Instagram (IG) pribadi miliknya @viajayabaya. Instagram itu dipegang dan dikelola sendiri olehnya. Dalam video itu, Iti tampak memeriksa kertas yang diduga dokumen perizinan. Namun, di video tersebut Iti menyatakan lokasi penambangan tanah merah tidak memiliki izin resmi dari pemerintah setempat.

"Eweuh kontribusina kan? Izin eweuh. 25 ton, 30 ton, 40 ton, sampai jembatan kakarak (baru) dua tahun dibangun jebol. Jalan dibeton tinggi, demi kenyamanan masyarakat. Tapi dirusak ku (sama) segelintir doang. Justru masyarakat dapat cilakaeun (celaka) gegara tumpahan tanah," kata Iti, dalam video tersebut. (Tidak ada kontribusinya? Izin tidak ada. 25 ton, 30 ton, 40 ton, sampai jembatan baru saja dua tahun dibangun jebol. Jalan dibeton tinggi, demi kenyamanan masyarakat. Tapi dirusak oleh segelintir saja. Justru masyarakat dapat celaka gara-gara tumpahan tanah)

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Spontan

Iti menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi secara spontan usai dia meninjau lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Lebak Gedong. Kemudian dia melakukan peninjauan ke daerah Curugbitung-Maja dan menemukan sejumlah truk besar pengangkut tanah yang melebihi kapasitas di jalanan, dia pun menyetop truk tersebut.

Menurut Iti, seluruh proses perizinan harus ditempuh sesuai prosedur. Kemudian kapasitas pengangkutan truk harus mengikuti kekuatan dan tipe jalan, sehingga kondisi jalanan tidak rusak.

"Perlu kami tegaskan, Pemkab Lebak tidak pernah ada niatan menghambat pihak mana pun untuk melakukan usaha. Tapi bagaimana pun setiap usaha selain harus dilengkapi perizinan, juga tidak boleh merugikan pihak lain, khususnya masyarakat pengguna fasilitas umum," kata Iti Octavia Jayabaya, Rabu (19/02/2020).

Iti bersama jajarannya langsung menyita alat berat dan surat kendaraan saat itu juga. Pihaknya menunggu niat baik dari pemilik tambang tanah merah untuk mendatanginya dan mengurus perizinan sesuai prosedur.

"Saya sudah cukup mengingatkan dan aparat saya sudah berulang kali menertibkan. Tapi rupanya oknum-oknum ini masih membandel. Kami amankan kunci, KTP, SIM, mobil dan alat beratnya. Jika punya iktikad baik, silakan datang temui saya," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.