Sukses

Akun Politikus PSI Dipalsukan untuk Sebar Hoaks

Politikus PSI yang pertama kali mengungkapkan pemalsuan akun medsosnya adalah Ketua DPP PSI, Tsamara Amany Alatas.

Liputan6.com, Jakarta - Akun-akun media sosial milik politikus-politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipalsukan untuk menyebarkan hoaks. Demikian diungkapkan Juru Bicara PSI bidang Teknologi Informasi, Sigit Widodo, Senin (13/5/2019).

Politikus PSI yang pertama kali mengungkapkan pemalsuan akun medsosnya adalah Ketua DPP PSI, Tsamara Amany Alatas. "Pemalsu akun Sis Tsamara memalsukan akun @TsamaraDKI dengan membuat akun @Tsamara_DKI pada Maret lalu," ujar Sigit dalam siaran persnya, Senin, (13/5/2019).

Akun twitter yang meniru Tsamara itu beberapa kali menampilkan foto-foto tidak senonoh yang menjurus ke pornografi. Selain itu, akun @Tsamara_DKI juga beberapa kali mencuit pernyataan yang meragukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Akun itu jelas sekali dibuat untuk membunuh karakter digital Sis Tsamara dan mendelegitimasi Pemilu 2019," kata Sigit.

Pada 3 Mei 2019, akun ini mencuit "Saya bukan Tsamara Amany Alatas, saya Tsamara Amany. Nama boleh sama Tapi orangnya beda 100% Netizen jangan heboh !!!,". Akun ini juga mengganti foto Tsamara dengan foto perempuan lain yang kemudian diketahui diambil dari akun artis dan model Ni Made Westny Dwijayanti.

Sigit mengungkapkan, saat ini akun @Tsamara_DKI sudah di-suspend oleh Twitter. "Mungkin karena banyak yang sudah melaporkan akun palsu ini. Apalagi akun @TsamaraDKI sudah terverifikasi dan menjadi standar Twitter untuk membekukan akun-akun yang memalsukan akun terverifikasi," jelas Sigit.

Selain Tsamara, pemalsuan akun medsos juga menimpa politisikus PSI lainnya, Milly Ratudian Purbasari. Jika Tsamara mengalami pemalsuan akun Twitter, Milly dipalsukan akun Facebook-nya.

"Berbeda dengan Sis Tsamara, Sis Milly diambil foto-fotonya dan dijadikan akun dengan nama berbeda," kata Sigit.

Akun Facebook yang menggunaan foto-foto Milly mengaku bernama Kinara Kania Putri. "Akun ini membuat posting pertamanya pada September 2018," ujar Sigit.

"Sejak Oktober 2018, akun ini mulai membuat posting tentang PSI, dan sejak 13 April 2019 akun ini mulai mengganti foto profilnya dengan foto Sis Milly," tambah Sigit lagi.

Dari beberapa komentar pada akun tersebut, menurut Sigit, mungkin saja ada yang mengambil alih akun tersebut. "Ada kemungkinan akun tersebut dibajak kemudian digunakan sebagai akun palsu, tapi mungkin juga akun tersebut sejak awal memang dirancang sebagai akun palsu," ujarnya.

Akun Kania yang menggunakan foto Milly ini beberapa kali menyebarkan hoax yang menyerang pendukung pasangan capres 02 Prabowo-Sandi. "Screenshot akun ini kemudian disebarluaskan melalui aplikasi Whatsapp disertai kecaman dan hujatan kepada PSI sebagai penyebar hoax," ujar Sigit.

Setelah dilaporkan, akun ini kemudian juga di-suspend oleh Facebook. Namun, masih menurut Sigit, tangkapan layarnya sudah menyebar luas melalui beberapa grup Whatsapp.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rusak Nama Baik PSI

Sigit mengatakan, pemalsuan akun-akun medsos politisi PSI ini ditengarai sengaja dilakukan untuk merusak nama baik PSI dan politisi-politisinya.

"Meskipun hanya mendapat 2 persen suara nasional, di beberapa daerah PSI berhasil mendapat kursi DPRD yang cukup signifikan dan dapat membentuk fraksi sendiri. Keberhasilan ini menurut saya cukup membuat gentar para koruptor dan kelompok intoleran yang selama ini menjadi musuh PSI,"pungkas Sigit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.