Sukses

Cegah Terorisme, Jokowi Minta Jajarannya Padukan Soft Power dan Hard Power

Kepala negara juga mengingatkan bahwa peristiwa bom bunuh diri di Surabaya menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi membuka rapat terbatas mengenai penanggulangan terorisme yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, menteri terkait, Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BNPT. Presiden Jokowi menyatakan pentingnya penanggulan teror dengan metode soft power seperti sosialisasi antifaham radikal dan juga langkah deradikalisasi.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Rabu (23/5/2018), Presiden juga menyatakan langkah soft power harus dipadukan dengan hard power untuk bisa mencegah terulangnya aksi terorisme.

Kepala negara juga mengingatkan bahwa peristiwa bom bunuh diri di Surabaya menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap terorisme.

"Ini jadi peringatan kepada kita semuanya betapa keluarga menjadi indoktrinasi terorisme. Sekali lagi saya ingatkan agar ideologi terorisme tidak masuk kepada keluarga kita, ke sekolah kita untuk untuk saya minta pendekatan langkah soft power dan hard power dipadukan," ujar Presiden Jokowi.