Liputan6.com, Jakarta: Harga minyak mentah dunia untuk perdagangan Jumat (18/3) petang tercatat naik. Naiknya harga minyak dipicu membaiknya beberapa data ekonomi, seperti turunnya data klaim pengangguran Amerika Serikat sebesar 16 ribu dan data sektor manufaktur yang untuk Februari melonjak 43,4 poin.
Di sisi lain, kenaikan minyak juga masih diliputi kekhawatiran terjadinya demonstrasi yang dilakukan penentang pemerintah Arab Saudi. Para investor khawatir aksi ini akan memicu kekerasan dan diperkirakan sama seperti yang terjadi pada Bahrain serta Libya.
Â
Minyak mentah berjangka untuk April naik 1,49 persen menjadi US$ 102,91 per barel dengan level support US$ 101,58 per barel dan level resistant US$ 103,66 per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent naik 1,1 persen menjadi 116 dollar per barel.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak diperkirakan masih berpeluang naik kembali. Sentimen positif akan didapat dari imbas melemahnya yen akibat intervensi pertemuan G7 atau kelompok negara-negara industri maju. Melemahnya yen juga akan memicu ekspektasi positifnya ekonomi Jepang pascagempa dan tsunami.(BOG/www.vibiznews.com)
Di sisi lain, kenaikan minyak juga masih diliputi kekhawatiran terjadinya demonstrasi yang dilakukan penentang pemerintah Arab Saudi. Para investor khawatir aksi ini akan memicu kekerasan dan diperkirakan sama seperti yang terjadi pada Bahrain serta Libya.
Â
Minyak mentah berjangka untuk April naik 1,49 persen menjadi US$ 102,91 per barel dengan level support US$ 101,58 per barel dan level resistant US$ 103,66 per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent naik 1,1 persen menjadi 116 dollar per barel.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak diperkirakan masih berpeluang naik kembali. Sentimen positif akan didapat dari imbas melemahnya yen akibat intervensi pertemuan G7 atau kelompok negara-negara industri maju. Melemahnya yen juga akan memicu ekspektasi positifnya ekonomi Jepang pascagempa dan tsunami.(BOG/www.vibiznews.com)