Liputan6.com, Jayapura: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Jayapura, Papua, mengumumkan ada 31 rumah di Papua yang rusak akibat dampak tsunami Jepang. Dengan begitu, BNPB menetapkan Jayapura dalam kondisi tanggap darurat selama 14 hari ke depan.
Ketika ditemui Ahad (13/3), Kepala BNPB Jayapura Amos Solosa mengatakan, 31 rumah warga yang rusak berada di Kecamatan Abepura (Kampung Enggros, 12 unit) dan Kecamatan Muara Tami (Kampung Holtekamp, 19 unit). Empat jembatan juga rusak.
Selain itu, puluhan perahu nelayan rusak dan hilang. Peralatan seperti jaring tambak dan ikan juga hanyut. Khusus untuk rumah, kata Amos Solosa, akan dimasukkan dalam program rehabilitasi dan kontruksi pascatsunami setelah tanggap darurat 14 hari nanti.
BNPB meminta para korban mengungsi ke rumah kerabat. Sebab, sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Warga Kampung Enggros juga belum berani kembali ke rumah. Mereka khawatir bakal terjadi gelombang susulan.(ULF)
Ketika ditemui Ahad (13/3), Kepala BNPB Jayapura Amos Solosa mengatakan, 31 rumah warga yang rusak berada di Kecamatan Abepura (Kampung Enggros, 12 unit) dan Kecamatan Muara Tami (Kampung Holtekamp, 19 unit). Empat jembatan juga rusak.
Selain itu, puluhan perahu nelayan rusak dan hilang. Peralatan seperti jaring tambak dan ikan juga hanyut. Khusus untuk rumah, kata Amos Solosa, akan dimasukkan dalam program rehabilitasi dan kontruksi pascatsunami setelah tanggap darurat 14 hari nanti.
BNPB meminta para korban mengungsi ke rumah kerabat. Sebab, sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Warga Kampung Enggros juga belum berani kembali ke rumah. Mereka khawatir bakal terjadi gelombang susulan.(ULF)