Liputan6.com, Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi (2/12) menguat 17 poin, karena faktor eksternal positif didukung oleh melemahnya dolar AS di pasar regional.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.001-Rp9.010 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.018-Rp9.028 per dolar AS.
Dirut Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga merasa optimis rupiah akan terus menguat. "Kami optimistis rupiah pada Kamis siang akan kembali menguat, karena faktor positif tersebut tumbuhnya makin kuat," katanya.
Rupiah, menurut dia terpicu oleh aksi beli pelaku pasar setelah melihat data ekonomi AS yang menguat yang menekan dolar AS melemah.
Euro terhadap dolar AS menguat menjadi 1,3138 dari sebelumnya 1.2985, namun dolar terhadap yen naik menjadi 84,19 dari sebelumnya 83,63. Kenaikan euro terhadap dolar itu terutama disebabkan berkurangnya ketegangan manajemen utang Eropa.
Menurut Edwin, rupiah berpotensi menguat lagi hingga menembus level Rp9.000 per dolar AS. Meski demikian pelaku pasar, masih menunggu laporan Badan Pusat Statistik mengenai laju inflasi Nopember 2010 yang diperkirakan meningkat. (ANT/MLA)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.001-Rp9.010 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.018-Rp9.028 per dolar AS.
Dirut Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga merasa optimis rupiah akan terus menguat. "Kami optimistis rupiah pada Kamis siang akan kembali menguat, karena faktor positif tersebut tumbuhnya makin kuat," katanya.
Rupiah, menurut dia terpicu oleh aksi beli pelaku pasar setelah melihat data ekonomi AS yang menguat yang menekan dolar AS melemah.
Euro terhadap dolar AS menguat menjadi 1,3138 dari sebelumnya 1.2985, namun dolar terhadap yen naik menjadi 84,19 dari sebelumnya 83,63. Kenaikan euro terhadap dolar itu terutama disebabkan berkurangnya ketegangan manajemen utang Eropa.
Menurut Edwin, rupiah berpotensi menguat lagi hingga menembus level Rp9.000 per dolar AS. Meski demikian pelaku pasar, masih menunggu laporan Badan Pusat Statistik mengenai laju inflasi Nopember 2010 yang diperkirakan meningkat. (ANT/MLA)