Liputan6.com, Sleman: Gunung Merapi kembali menebar awan panas. Sabtu (30/10) dini hari, guguran awan panas (wedhus gembel) kembali meluncur dari puncak gunung. Menurut pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB), awan panas mulai turun sekitar pukul 00.34 WIB dengan jarak luncur sekitar 10 kilometer yang mengarah ke Kali Krasak.
Reporter Liputan6.com Zumrotul Muslimin yang berada di lapangan tidak begitu bisa melihat ke puncak Merapi karena gelap. Namun, bunyi letusan sangat keras terdengar di lokasi Zumrotul berada di Kaliurang, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta, yang berjarak sekitar 17 kilometer dari Merapi.
Karena itu, pihak PVMB mengimbau warga yang berada di posisi kurang dari 10 kilometer untuk segera menyingkir dan mengungsi. Wilayah yang diperkirakan terkena guguran awan panas ini, menurut PVMB adalah di sekitar Balerante, Kaliurang, dan Tawangan. Besar kemungkinan bahwa guguran lava ini adalah erupsi yang kuat.
Reporter Liputan6.com Zumrotul Muslimin yang berada di lapangan tidak begitu bisa melihat ke puncak Merapi karena gelap. Namun, bunyi letusan sangat keras terdengar di lokasi Zumrotul berada di Kaliurang, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta, yang berjarak sekitar 17 kilometer dari Merapi.
Karena itu, pihak PVMB mengimbau warga yang berada di posisi kurang dari 10 kilometer untuk segera menyingkir dan mengungsi. Wilayah yang diperkirakan terkena guguran awan panas ini, menurut PVMB adalah di sekitar Balerante, Kaliurang, dan Tawangan. Besar kemungkinan bahwa guguran lava ini adalah erupsi yang kuat.