Liputan6.com, Jakarta: Penyebab kecelakaan Kereta Api (KA) di Pemalang, Jawa Tengah belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa kemungkinan penyebab jika kereta ditabrak dari belakang.
"Kemungkinan pertama masinis yang melanggar sinyal. Padahal seharusnya masinis menjaga jarak dengan kereta lain," kata Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada liputan6.com, Jakarta, Sabtu (2/10).
Kemungkinan kedua, lanjut Bambang, karena sinyal yang bermasalah. "Nanti kan ada investigasi, baru dapat diambil kesimpulan penyebab kecelakaan," jelas Bambang.
Bambang mengatakan, saat ini Dirjen Perkeretapaian Tundjung Inderawan sedang menuju ke lokasi kejadian. Selain itu tim internal di Ditjen Perkeretaapian akan menyelidiki musibah yang menelan puluhan korban itu.
"Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan menginvestigasi," pungkasnya.
Kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya, KA Argo Bromo Anggrek, KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama sengaja berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek untuk melaju lebih dahulu. Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas serta sedikitnya 16 orang luka-luka. (MEL)
"Kemungkinan pertama masinis yang melanggar sinyal. Padahal seharusnya masinis menjaga jarak dengan kereta lain," kata Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada liputan6.com, Jakarta, Sabtu (2/10).
Kemungkinan kedua, lanjut Bambang, karena sinyal yang bermasalah. "Nanti kan ada investigasi, baru dapat diambil kesimpulan penyebab kecelakaan," jelas Bambang.
Bambang mengatakan, saat ini Dirjen Perkeretapaian Tundjung Inderawan sedang menuju ke lokasi kejadian. Selain itu tim internal di Ditjen Perkeretaapian akan menyelidiki musibah yang menelan puluhan korban itu.
"Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan menginvestigasi," pungkasnya.
Kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya, KA Argo Bromo Anggrek, KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama sengaja berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek untuk melaju lebih dahulu. Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas serta sedikitnya 16 orang luka-luka. (MEL)