Sukses

Satgas Tinombala Baku Tembak dengan Kelompok Santoso, 1 Tewas

Pasca-adu tembak tersebut, anggota satgas yang melakukan penyisiran menemukan satu buah bom lontong.

Liputan6.com, Parigi Moutong - Momen Hari Pahlawan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, diwarnai aksi baku tembak antara Satgas Operasi Tinombala dengan kelompok sipil.

Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto membenarkan tentang adanya baku tembak itu. Ia menjelaskan dalam keterangan resminya bahwa baku tembak itu terjadi sekitar pukul 14.50 Wita antara Satgas Operasi Tinombala dengan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), kelompok teroris besutan Santoso.

"Terjadi baku tembak siang tadi antara Tim Alfa 29 yang dipimpin Lettu Inf Agung denga kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur. Adu senjata itu terjadi di Dusun 2 Aerteh, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Parigi Mautong," terang Hari, Kamis (11/10/2016).

Ia menjelaskan dalam baku tembak itu seorang terduga anggota teroris MIT tewas tertembak. Dugaan sementara yang tewas adalah seorang anak buah Santoso bernama Galuh warga asal Bima, Nusa Tenggara Barat. Dan enam lainnya melarikan diri.

"Seorang terduga anggota Mujahidin Indonesia Timur atas nama Galuh tewas tertembak dalam aduh senjata itu. Dari datanya dia merupakan warga Bima, selain itu 6 anggota lainnya berhasil meloloskan diri," ungkap Hari.

Saat ini, lanjut Hari, tim Satgas Operasi Tinombala lainnya yakni Tim Nanggala 03, Nanggala 07, Alfa 20, dan Alfa 07 merapat ke lokasi kejadian untuk menutup akses pelarian kelompok teroris besutan Santoso itu.

Hari menuturkan, informasi selanjutnya akan disampaikan esok hari. Mengingat kondisi daerah saat ini sudah malam. "Informasi selanjutnya akan kita sampaikan besok, mengingat ini diusahakan malam. Yang jelas saat ini beberapa tim Satgas sudah berada di TKP untuk berjaga," tutur dia.

Dari informasi yang dihimpun pasca-adu tembak tersebut, anggota satgas yang melakukan penyisiran menemukan satu buah bom lontong dan satu buah magazine.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini