Sukses

Pramono Edhie Dukung KRI TNI AL Dinamai Jhon Lie

Sebab, jasa-jasa John Lie di era kemerdekaan cukup banyak baagi Indonesia terutama dalam menumpas kelompok separatis Maluku.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie, mendukung wacana pengabadian nama John Lie di salah satu KRI multi role light frigate (MRLF) milik TNI Angkatan Laut (AL) oleh Pemerintah Indonesia.  John Lie rencananya akan bersanding dengan 2 nama KRI lainnya yakni KRI Bung Tomo, dan KRI Usman-Harun.

Menurut Pramono, John Lie yang bernama lengkap John Lie Tjeng Tjoan, dan kemudian berganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma, adalah Laksaman Angkatan Laut Indonesia keturunan Tionghoa yang layak diabadikan dalam sebuah nama kapal perang. Sebab, jasa-jasanya di era kemerdekaan cukup banyak bagi Indonesia.

"Seluruh warga negara Indonesia yang memberikan dharma bakti kepada bangsa dan negaranya layak diabadikan dalam penamaan KRI, termasuk John Lie," tegas Pramono seperti dalam keterangan persnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (28/2/2014).

Pramono yang juga merupakan Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat itu menjelaskan, meski John Lie merupakan warga keturunan Tionghoa, tetapi bukan alasan untuk mengabadikannya menjadi nama kapal perang. "John Lie adalah contoh bagaimana seseorang yang bahkan dari keluarga kaya minoritas memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Laut untuk menumpas kelompok separatis Maluku demi mempertahankan eksistensi Republik. karena itu nama beliau sangat pantas diabadikan sebagai salah satu nama KRI," jelas Pramono.

John Lie yang dijuluki the 'black speed boat' itu pensiun pada tahun 1967 sebagai Laksamana Muda Angkatan Laut berbintang dua. Karena itu Pramono berharap penamaan KRI John Lie itu dapat memotivasi seluruh Rakyat Indonesia dalam meningkatkan kecintaan dan pengorbanannya terhadap bangsa dan negara.

"Penamaan John Lie sebagai nama‎ salah satu KRI saya harap dapat memberikan contoh dan motivasi kepada seluruh warga Indonesia akan kecintaan dan pengorbaan sesorang demi mempertahankan kesatuan bangsa dan negara," tukas adik ipar Presiden SBY itu. (Raden Trimutia Hatta)

Baca Juga:

Pramono Edhie Janji Bangun Perbatasan dengan Nasionalisme

Survei: Dahlan-Gita Bersaing Ketat di Konvensi Demokrat

SBY Bertemu 1.000 Kader Demokrat Sulawesi-Maluku Besok