Sukses

Rekaman Pilot Adamair Mirip Tidak Otentik

Keotentikan rekaman pembicaraan pilot dan co-pilot AdamAir dengan pengatur lalu lintas udara tidak bisa dibuktikan. "Memang mirip, tetapi tidak asli," kata Tatang Kurniadi, Ketua KNKT.

Liputan6, Jakarta: Keotentikan rekaman pembicaraan pilot dan co-pilot AdamAir dengan pengatur lalu lintas udara tidak bisa dibuktikan. Demikian Tatang Kurniadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Senin (4/8).

"Memang mirip, tetapi tidak asli," kata Tatang, menanggapi pemberitaan rekaman berdurasi 5:38 menit di pesawat naas itu. Rekaman aslinya, katanya, berdurasi 32 menit.

Menurut Tatang, pemegang data digital asli rekaman pembicaraan dan FDR (Flight Data Recorder)-nya di Menteri Perhubungan dan Ketua KNKT. "Copynya ada di Frans Wenas, Ketua Tim Invetigasi kecelakaan itu," katanya.

Dalam rekaman dan transkrip yang beredar, kata Tatang, seakan-akan situasinya hingga detik-detik akhir pesawat menghunjam ke laut. "Data aslinya menunjukkan, Black Box (FDR dan CVR) sudah tidak berfungsi pada ketinggian 9.000 kaki," katanya.

Meski begitu, menurut Tatang, tidak tertutup kemungkinan data itu bocor, karena prosesnya sangat panjang dan ada peristiwa  hilangnya komputer jinjing staf KNKT dan investigator.

"Server KNKT sempat ada jejak dibobol, kemudian satu komputer jinjing milik staf KNKT berisi sejumlah data kecelakaan, termasuk AdamAir 574, hilang pada 4 Mei 2007," kata Tatang. Ia menduga data itulah yang bocor dan disebar melalui internet.

Dalam rekaman yang beredar di internet, terdapat rekaman pembicaraan diduga antara pilot pilot Reffi Agustian Widodo dan co-pilot Yoga Susanto. Isi pembicaraan merupakan detik-detik terakhir sebelum pesawat menghunjam ke perairan Majene, Sulawesi Barat, dengan suasana mencekam dan memilukan.(SHA/ANTARA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini