Sukses

GH Mantik Tutup Usia

Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Gustaf Henry Mantik tutup usia. Mantan anggota DPA dan Gubernur Sulsel ini sempat dirawat di RS Siaga Raya selama dua bulan. Jenazahnya dimakamkan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung yang pernah menjabat Gubernur Sulawesi Utara Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Gustaf Henry Mantik tutup usia pada Rabu (8/8). Pria kelahiran Bandung 26 April 1928 ini meninggal dunia di Rumah Sakit Siaga Raya, Pasar Minggu, Jaksel, setelah dirawat sekitar dua bulan.

Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan di Tamam Makam Pahlawan Kalibata, Jumat ini. Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng Jakarta Selatan. Almarhum yang akrab dipanggil Bung Guus ini meninggalkan seorang istri dan tiga orang putri.

Menurut pengakuan sang menantu, Ari J Kumaat, di usia senjanya, almarhum kerap menyibukkan diri dengan berkebun dan membaca buku. Almarhum juga sempat menulis sebuah buku yang hingga wafatnya belum sempat dirampungkan.

Selain pernah menjabat sebagai anggota DPA dan Gubernur Sulut dari tahun 1980 hingga 1985, almarhum yang menyelesaikan pendidikan militernya di Seskoad juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR Utusan Daerah dan sejumlah jabatan penting lainnya.

Selalu rapi dan banyak senyum, Mantik sangat formal mengambil jarak, terutama di kalangan pemerintah daerah, ia berusaha menciptakan suasana kerja yang tertib. Ketika menjadi gubernur, ia berhasil meningkatkan disiplin dan menanamkan kepercayaan kepada aparat. Daerahnya pernah menempati urutan kedelapan dari sepuluh pemenang Parasamya Purna Karya Nugraha, di antara 27 provinsi di Indonesia.

Konon, Mantik adalah orang pertama berdarah Minahasa yang mampu meraih pangkat Letjen. Ketika Hari Ulang Tahun Minahasa ke-557 di Tondano, DPRD Tingkat II di sana mengangkat Mantik sebagai warga utama, 1985. Istrinya, Mingkid, diangkat sebagai Ibu Teladan. Ayah tiga anak dan kakek seorang cucu ini penggemar fotografi. Sebagai penasihat Persatuan Fotografi Indonesia, ia mengaku alam dan lingkungan menjadi sasaran bidik kameranya.(RSB/Apriliana dan Adi Iskarpandi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini