Sukses

Korban Bom Bali II Telantar

Putu Swadesi dibantu LSM menggalang dana untuk penyembuhan lukanya akibat serpihan bom saat peledakan di Kafe Menega, Jimbaran, Bali, setahun silam. Pemerintah sudah tidak lagi memberi bantuan.

Liputan6.com, Denpasar: Seorang korban Bom Bali II dibantu sebuah lembaga swadaya masyarakat menggalang dana untuk penyembuhan lukanya akibat serpihan bom. Putu Swadesi terpaksa berbuat begini karena pemerintah tak memberikan dana penyembuhan sampai pulih. Sementara pengelolaan dana bantuan dari sejumlah negara untuk para korban bom Bali tidak jelas hingga Jumat (25/8).

Putu Swadesi terluka saat bom meledak di Kafe Menega, Jimbaran, Bali, 1 Oktober 2005. Luka parah di kaki membuat dia harus dirawat di Rumah Sakit Royal Perth Australia selama enam bulan. Sebelumnya, Swadesi sempat divonis lumpuh oleh pihak Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar [baca: Korban Bom Bali Dirawat di Australia].

Kini, Swadesi sudah mampu berjalan perlahan kendati belum pulih seratus persen. Telinga bagian kiri dan tangan kanannya belum berfungsi normal. Karena itulah dia harus kembali berobat di Australia.

Koordinator Bali Crisis Center Jane Lumy menyatakan, penggalangan dana ini terpaksa dilakukan karena tak ada perhatian serius dari pemerintah terhadap para korban Bom Bali I dan II. Padahal banyak di antara mereka yang masih perlu pengobatan.(YAN/Putu Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini