Sukses

Aceh Semarak Merayakan Satu Tahun Perdamaian

Ribuan warga dari 17 daerah di NAD sejak pagi tadi tampak berbondong-bondong menuju Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka datang untuk menghadiri peringatan setahun nota kesepakatan damai RI-GAM.

Liputan6.com, Banda Aceh: Peringatan setahun penekenan nota kesepakatan damai (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) digelar hari ini atau Selasa (15/8) di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Ribuan warga dari 17 daerah di Tanah Rencong sejak pagi tadi tampak berbondong-bondong menuju Masjid Raya Baiturrahman yang dijadikan sebagai pusat peringatan satu tahun perdamaian Aceh.

Sejumlah ruas jalan di sekitar Masjid Baiturrahman terpaksa diblokade polisi setempat akibat membludaknya warga yang datang ke masjid tersebut. Hingga siang ini, warga yang tidak dapat memasuki halaman masjid tampak terlihat mengikuti jalannya peringatan melalui balkon rumah dan memanjat pohon sekitar. Mereka berharap perjanjian damai Aceh ini dapat membawa kedamaian abadi di Tanah Rencong [baca: Warga Aceh Bersiap Memperingati Setahun Perjanjian Helsinki].

Berdasarkan pantauan SCTV, peringatan setahun penandatangan perjanjian damai ini juga akan berlangsung di Ulee Lheue, Banda Aceh, sore nanti. Selain orasi para tokoh masyarakat, acara tersebut akan diisi dengan membunyikan sirene detik-detik menjelang penandatanganan MoU.

Peringatan setahun perjanjian damai antara RI dan GAM ini ditanggapi berbeda-beda oleh sejumlah masyarakat Aceh. Seorang warga Pidie mengaku puas dengan perjanjian damai ini karena sudah tidak ada lagi suara tembakan senjata api di wilayahnya. Namun seorang warga lainnya mengatakan meski keadaan sudah membaik tapi masih perlu diadakan perbaikan seperti adanya ganti rugi untuk warga Aceh yang menjadi korban konflik Aceh.

Sementara itu, sejumlah tokoh yang berperan besar dalam proses perundingan untuk mencapai nota kesepakatan damai RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005 silam akan mendapat penghargaan tertinggi dari masyarakat Aceh. Penghargaan itu di antaranya akan diberikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, mantan para petinggi GAM Malik Mahmud dan Zaini Abdullah.

Acara penghargaan dilakukan dengan acara adat yang disebut Pasejuk atau upacara perdamaian masyarakat Aceh dan digelar di Pendopo Gubernur NAD di Banda Aceh. Turut hadir Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Sofyan Djalil, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, dan sejumlah tokoh GAM.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini