Sukses

Kisah Gaun Putri Diana Saat Debut di Met Gala 1996 Usai Beberapa Bulan Cerai dari Raja Charles III

Putri Diana pertama kali menghadiri Met Gala pada 1996, hanya beberapa bulan setelah perceraiannya dengan Raja Charles III yang saat itu masih bergelar pangeran terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Selain dikenal sebagai filantropis, Putri Diana juga dikenal sebagai sosialita. Pada Desember 1996, ia debut tampil di Met Gala, acara penggalangan dana yang lebih dikenal sebagai acara mode bergengsi dengan tamu-tamu penting yang hadir mengenakan busana tak biasa.

Penampilannya saat itu hanya berselang beberapa bulan setelah proses perceraiannya dengan Raja Charles III yang masih bergelar pangeran, difinalisasi. Diana memilih John Galliano sebagai desainer sekaligus Direktur Kreatif Gucci saat itu untuk merancang gaun yang akan dipakainya di acara tersebut.

"Aku ingat satu hari kami menumpang van tua, dan kami pergi ke London, tempat kami bertemu Putri Diana. Dia diundang ke The Met (Gala), dan dia akan mengenakan salah satu gaunku," kata Galliano dalam serial dokumenter terbaru Hulu, In Vogue: The 90s.

"Itu seperti berkat. Maksudku.. wow," ucapnya dalam program yang tayang perdana pada 13 September 2024, dikutip dari People, Kamis (19/9/2024).

Dia bersama timnya kemudian pergi ke Istana Kensington untuk mendiskusikan sketsa rancangan. "Aku coba merekomendasikan pink, tapi dia tidak menyukainya. 'Tidak, jangan pink!' Itu benar-benar menyenangkan," ujarnya lagi.

"Jadi kami mengerjakan gaun itu dan secara bersamaan mengukurnya, dan itu selesai dengan indah," katanya tentang konstruksi yang "benar". 

Namun ketika beranjak ke lokasi acara, Galliano tersentak. Dia tak percaya bahwa Putri Diana merobek korset yang semestinya ada di gaun itu.

"Dia tidak mau memakai korset," katanya tentang gerakan fashion-forward, dengan gaya Diana yang sebenarnya. "Dia merasa sangat bebas. Dia merobek korsetnya. Gaun itu jauh lebih… sensual," dia menekankan, mengingat saat dia menaiki tangga Met. "Maksudku, wow! Diana adalah klien adibusana pertamaku," kata Galliano.

 

2 dari 4 halaman

Tampilan Putri Diana di Met Gala 1996

Di Met Gala 199, Putri Diana mengenakan gaun sutra biru tua dengan hiasan renda hitam dan tali spageti. Dia melengkapi penampilannya dengan jubah sutra yang serasi yang kemudian dilepaskannya sepanjang acara. Diana menambahkan kalung choker mutiara dan safir serta tas Lady Dior biru tua yang dinamai berdasarkan namanya.

Dalam kesempatan itu, Diana hadir bersama temannya dan mantan editor Harper's Bazaar Liz Tilberis. Pada era 1990-an, Diana mulai lebih banyak bereksperimen dengan gayanya, mengenakan rok yang lebih pendek dan siluet yang lebih seksi.

Met Gala tahun 1996 pada akhirnya menjadi satu-satunya penampilannya di acara tersebut, karena ia meninggal setelah kecelakaan mobil di Paris pada Agustus 1997. Mendiang Putri Wales dikenang sebagai ikon gaya, dan menantu perempuannya, Kate Middleton dan Meghan Markle, terus mengambil inspirasi gaya darinya saat ini.

"Saya pikir kita semua begitu terpikat dan terpesona oleh Putri Diana," kata editor Vogue Anna Wintour dalam serial dokumenter terbarunya. "Saat itu, dia adalah wanita paling terkenal di dunia. Dia menikmati fashion dan sorotan yang dia berikan khususnya pada desainer Inggris."

3 dari 4 halaman

Kate Middleton Sempat Enggan Sandang Gelar Putri Wales

Sementara itu, Kate Middleton ternyata sempat mempertimbangkan untuk tidak menyandang gelar Putri Wales yang sangat erat kaitannya dengan mendiang ibu mertuanya, Putri Diana. Itu diketahui dari kutipan buku terbaru Robert Jobson, berjudul "Catherine, The Princess of Wales: A Biography of the Future Queen".

Mengutip laman People, Sabtu, 3 Agustus 2024, Jobson meulis bahwa Putri Kate akan mempertimbangkan menolak gelar kerajaan yang identik dengan mendiang ibu mertuanya ketika saatnya tiba suatu hari nanti. Jobson menyebut bahwa istri Pangeran William mempertimbangkan beratnya dibanding-bandingkan dengan Diana yang meninggal karena kecelakaan pada 1997 di usia 36 tahun.

"Dan dia benar," kata Jobson, menurut kutipan yang diterbitkan di Daily Mail pada 26 Juli 2024. Penulis menambahkan bahwa subjek tersebut bahkan dibahas di antara keluarga kerajaan.

Kate merasa semua pembicaraan itu menegangkan. Bahkan, ia sampai pada titik di merasa mungkin akan mengikuti Camilla yang memilih menjadi Duchess of Cornwall untuk menolak gelar itu, ketika saatnya tiba untuk dikenal sebagai Yang Mulia Princess of Wales, tulis Jobson.

4 dari 4 halaman

Butuh Waktu Lama untuk Bisa Menerima

Namun, ketika Raja Charles III naik takhta pada September 2022, Putri Kate menerima kenaikan jabatannya dengan lapang dada. Ini tak lain merupakan bentuk penghormatan kepada suaminya, Pangeran William, dan Raja Charles III.

"Sudah cukup lama berlalu untuk membuat gelar itu lebih mudah diterima, dan Catherine sudah cukup lama eksis di lingkup kerajaan sehingga diapresiasi atas kualitasnya sendiri," tulis Jobson dalam teks tersebut, yang akan diterbitkan di AS pada 6 Agustus 2024.  

Lady Diana Spencer menjadi Putri Wales ketika menikah dengan calon Raja Charles pada 1981. Ia dikenal sebagai Lady Diana, setelah perceraian mereka pada 1996. Pangeran Wales telah menjadi gelar tradisional untuk pewaris takhta laki-laki sejak sekitar 1301, dan Charles dianggap sebagai Pangeran Wales yang menjabat paling lama dalam sejarah sebelum ia naik takhta pada September 2022.

Ketika Charles menikahi calon Ratu Camilla pada 2005, istri barunya memilih untuk dikenal sebagai Duchess of Cornwall alih-alih Putri Wales sebagai bentuk penghormatan kepada Diana. Setelah kematian Ratu Elizabeth pada September 2022, Raja Charles menggunakan pidato pertamanya sebagai raja. Ia juga mengumumkan bahwa Pangeran William mengambil gelar Pangeran Wales, hingga otomatis menjadikan Kate sebagai Putri Wales yang baru.

 

Video Terkini