Sukses

Rumor Meghan Markle Bakal Terjun ke Politik, Dinilai Rugikan Pangeran Harry dan Melanggar Aturan Kerajaan

Pengamat kerajaan menilai Pangeran Harry bisa kehilangan sisa jabatan kerajaan terakhirnya sebagai Penasihat Negara jika Meghan Markle berusaha untuk memantapkan dirinya di arena pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle berisiko melanggar aturan penting keluarga kerajaan dengan rumor keterlibatannya dalam politik. Duchess of Sussex (42), dilaporkan telah menjalin hubungan dengan petinggi Partai Demokrat sejak berhenti dari kehidupan kerajaan Inggris dan pindah kembali ke AS pada 2020.

Mengutip laman New York Post, Sabtu (11/5/2024), laporan tentang potensi karier politiknya semakin meningkat setelah saudara perempuan Presiden Biden, Valerie Biden Owens, dilaporkan "mendukung" Markle sebagai wanita yang akan dia dukung untuk Gedung Putih.

Namun jika alumni "Suits" itu ingin terjun ke dunia politik, tindakan tersebut tidak hanya akan mengecewakan pihak kerajaan tetapi juga berdampak negatif pada suaminya, Pangeran Harry. "Para bangsawan tidak terlibat dalam politik dan mereka tidak pernah terlibat dalam politik, itu selalu menjadi aturan emas," ungkap Grant Harrold, yang bekerja untuk Charles selama tujuh tahun ketika dia menjadi Pangeran Wales, eksklusif kepada The Post.

Ia menyambung, "Jika Meghan melakukannya – mereka adalah anggota senior keluarga kerajaan, meskipun bukan anggota keluarga yang bekerja, maka hal itu tidak disarankan."

Harrold mencatat bahwa Pangeran Harry (39), bisa kehilangan sisa jabatan kerajaan terakhirnya sebagai Penasihat Negara jika istrinya berusaha untuk memantapkan dirinya di arena pemerintahan. "Saya pikir hal ini dapat berdampak pada status Harry sebagai penasihat negara – jika Raja tidak dapat menjalankan tugasnya, Harry dapat dipanggil untuk turun tangan," kata Harrold atas nama Fruity Slots. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pangeran Harry Bisa Terdampak

Ia menyambung bahwa Keluarga kerajaan biasanya tidak diperbolehkan terlibat dalam politik. "Jika Meghan benar-benar terjun ke dunia politik, akan jadi menarik untuk melihat dampaknya terhadap suaminya," tambahnya. 

Jika Meghan mencoba untuk memasuki dunia politik, ini bukan pertama kalinya seorang bintang Hollywood mengarahkan perhatiannya pada politik. Aktor termasuk Arnold Schwarzenegger dan Ronald Reagan memantapkan diri mereka di bidang politik setelah sukses menjalankan tugas di layar perak.

Binaragawan berusia 76 tahun ini menjabat sebagai gubernur California ke-38 dari tahun 2003 hingga 2011, dan Reagan membintangi beberapa film fitur Tinseltown pada 1930-an sebelum menjadi presiden AS ke-40. Komentar Harrold serupa dengan komentar Paul Burrell, yang pekan lalu menyatakan bahwa sang duchess tetap "mengawasi politik."

"Saya selalu mengatakan bahwa Meghan mengincar keuntungan yang lebih besar; ini bukanlah keuntungan yang lebih besar. Saya selalu mengatakan bahwa dia tertarik pada politik," sebut mantan kepala pelayan mendiang Putri Diana. 

 

3 dari 4 halaman

Gelar Kerajaan Jangan untuk Keuntungan Komersial

Menurutnya Meghan mencoba segala yang dia bisa untuk menghasilkan uang sebanyak yang dia bisa untuk mendukung gaya hidup mereka. Sekali lagi, jika hal ini terjadi sangat bertentangan dengan keinginan keluarga kerajaan.

Ratu Elizabeth secara khusus mengatakan 'jangan gunakan gelar kerajaan Anda untuk keuntungan komersial' dan itulah yang mereka lakukan." "Mereka membuat aturan sendiri seiring berjalannya waktu. Selama mereka dapat menghasilkan uang, mereka akan mencoba segalanya,"  tambah Burrell.

Sebelumnya diberitakan, Raja Charles III merayakan ulang tahun pertamanya sebagai raja Inggris sejak dinobatkan sebagai pada 6 Mei 2023. Selama masa itu, Charles menghadapi berbagai tantangan dan masalah kesehatan yang melanda keluarga kerajaan Inggris.

Pakar kerajaan Richard Fitzwilliams mengatakan bahwa ujian terbanyak bagi kerajaan berasal dari Pangeran Harry dan Meghan Markle. Di masa kepemimpinan awal, pasangan Sussex itu sudah merusak kepemimpinan tahun pertama Raja.  Fitzwilliams meyakini Harry dan istrinya 'membalas dendam' setelah diusir dari Frogmore Cottage — kediaman kerajaan yang mereka pikir akan terus menjadi tempat mereka kembali.

4 dari 4 halaman

Meghan Markle dan Pangeran Harry Cobaan Terberat Raja Charles III

"Fakta yang ada pada Harry dan Meghan Markle adalah bahwa setelah 'Spare', sudah cukup, jadi dia mengusir mereka dari Frogmore Cottage, dan saya rasa mereka tidak mengharapkannya," katanya kepada Sun.

Menurutnya, rumah tangga kerajaan tidak menyukai pengungkapan Pangeran Harry melalui Spare. Bukan hanya serangan terhadap keluarga kerajaan di buku itu dan wawancara yang ia lakukan, serta ditonton banyak orang, tapi karena itu merupakan memoarnya.

Fitzwilliams mengungkapkan, meskipun memoar Harry yang mengejutkan dirilis pada Januari tahun lalu, pengungkapannya yang menarik masih berhasil berdampak pada pemerintahan raja. "'Spare' direncanakan dengan sangat buruk, Anda merasa dia tak punya nasihat, namun menyerang Ratu Camilla jelas merupakan garis merah, seperti yang ditunjukkan oleh pers bahwa dia sangat bermusuhan," katanya kepada outlet tersebut. 

"Itu sebabnya, penting bagi raja untuk bertindak seperti yang dia lakukan." Di tempat lain, Fitzwilliams menuduh keluarga Sussex "memonetisasi" hubungan mereka dengan klan Windsor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini