Sukses

Musim Sampah di Pantai Bali Datang Lagi, Sungai Watch Ajak Publik Ikut Aksi Bersih-Bersih Limbah

Sungai Watch salah satunya menyoroti bagaimana nelayan di pasar ikan Jimbaran yang terkenal menjajakan dagangan mereka di atas tumpukan sampah di pantai.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, deretan foto memperlihatkan tumpukan sampah di pantai Bali kembali beredar di media sosial. Selama Desember hingga Maret, hujan lebat dan angin memaksa sampah mengalir ke sungai melalui wilayah tersebut, kemudian menumpuk di garis pantai. "Sampah kiriman" akibat angin dan gelombang tinggi laut pun telah dilaporkan.

Terbaru, isu ini diangkat salah satu pendiri Sungai Watch, sebuah organisasi lingkungan dengan misi menghentikan sampah plastik ke laut berbasis di Bali, Kelly Bencheghib. Di unggahan Instagram-nya, Kamis, 21 Maret 2024, ia berbagi rekaman tumpukan sampah di pesisir Pulau Dewata.

Kelly menulis keterangan dalam bahasa Prancis yang artinya, "Pantai Kendonganan di Jimbaran, Bali, setiap tahun dilanda gelombang besar plastik tepat di muka pasar ikannya yang terkenal. Nelayan benar-benar menjajakan dagangan mereka tepat di atas tumpukan sampah plastik 😰."

"Kami berada di lapangan sepanjang minggu di pantai Jimbaran dan Uluwatu untuk menanggapi keadaan darurat ini. Jika Anda berada di Bali, hubungi kami! Kami membutuhkan semua bantuan yang bisa kami dapatkan (untuk membersihkan sampah di pantai Bali)," tandasnya.

Salah satu pengguna membalas unggahan itu dengan bertanya di mana dan kapan jadwal aksi bersih-bersih pantai tersebut. Kelly menjawab, mereka terjadwal melakukannya pada Jumat pagi, 22 Maret 2024, dari pukul 6 sampai 9 Wita di Pantai Kedonganan, Jimbaran. "Jadwal bersih-bersih pantai selengkapnya bisa dilihat di link @sungaiwatch di bio 🙏," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Obrolan Turis Asing dan Diberitakan Publikasi Australia

Merujuk jadwal tersebut, Sungai Watch masih akan menggelar aksi bersih-bersih pada Jumat mendatang, 29 Maret 2024, dikutip Sabtu (23/3/2024). Ada lima titik yang disasar, yakni TPA Ilegal Tabanan - Sudimara, Celuk Kangin pukul 14.00--16.00 Wita, Sungai Badung - Sembung pukul 14.00--16.00 Wita, dan Mangrove Denpasar - Mangrove Last Point pukul 8.00--14.00 Wita.

Tidak ketinggalan, mereka juga menjadwalkan aksi bersih-bersih di Sungai Gianyar - Lodtunduh, Kelingkung pukul 14.00--16.00 Wita dan terakhir, Sungai Buleleng - Kubutambahan juga pukul 14.00--16.00 Wita. Di kolom komentar unggahan Kelly, banyak pengguna mengaku ingin ikut serta dalam kegiatan tersebut maupun semata memberi kata-kata penyemangat.

Sebelumnya, musim sampah di pantai Bali telah menarik perhatian sejumlah turis asing di media sosial hingga masuk pemberitaan media Australia. Laman news.com.au menulis artikel berjudul "Foto Sampah di Pantai Bali yang 'Bikin Patah Hati Melihatnya'" yang mengulas diskusi soal sampah di pantai Bali di laman Facebook Bali Travel Forum.

Dikutip Senin, 18 Maret 2024, obrolan bermula saat seorang wisatawan membagikan foto sampah di pantai Bali. "Saya sekarang di Bali, plastik berserakan di pantai, dan di laut, di Jimbaran dan Uluwatu," tulisnya. "Apakah saat ini ada pantai tanpa plastik? Sedih, aku merusak liburanku."

3 dari 4 halaman

Jangan Hanya Mengeluh, tapi Ambil Aksi

Unggahan tersebut ditimpali pengguna lain yang mengaku terkejut dan kecewa. Namun, sebagian warganet memintanya mengambil aksi nyata, tidak hanya mengeluh. "Ambil beberapa (sampah) atau berjalanlah mengelilinginya," tulis seorang komentator.

Yang lain menulis,  "Ambil kantong dan ambil sampah, jadilah turis yang baik daripada mengunggah ini. Hanya bicara." "Bayangkan betapa berbedanya jika orang hanya mengambil satu kantong (sampah), dibandingkan mengeluh di Facebook," timpal warganet berbeda.

"Daripada menangis di depan sebuah trauma, mari kita angkat tangan untuk menghentikannya dan ambil kantong dan bantu membersihkannya (dari sampah)," kata yang lain. "Inilah yang membuat saya kaget di Bali! Berenang di lautan plastik. Wow! Apakah ada upaya pembersihan? Ini sungguh memilukan untuk dilihat."

"Saya berada di Bali beberapa tahun lalu dan beberapa pantai yang saya kunjungi terlihat seperti ini. Sangat menyedihkan dan sangat buruk bagi pariwisata," komentar warganet berbeda. "Sangat menyedihkan melihat bagaimana manusia memperlakukan planet kita yang indah ini."

4 dari 4 halaman

Gunung Sampah Ilegal

Tahun lalu, pendiri lain Sungai Watch, Gary Bencheghib, berbagi video gunung sampah ilegal di bagian utara Bali. "Followed a river filled with plastic and it led to this… (Mengikuti sebuah sungai dipenuhi sampah plastik dan mengantarkannya sampai di sini)," tulis Gary di keterangan unggahan di akun Instagram-nya pada 25 Juli 2023.

Gunung sampah setinggi 50 meter ini didominasi sampah plastik. "Kami baru sampai di sini, tepat di kaki tempat pembuangan sampah raksasa ilegal ini. Ini sangat tinggi sampai kami tidak bisa melihat puncaknya," ucap Gary dalam video tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa sampah itu pada akhirnya terbuang ke sungai terdekat. 

Itu video kedua yang diunggahnya terkait tempat pembuangan sampah ilegal di kawasan Bali Utara. Pada 5 Juli 2023, Gary juga mengunggah video serupa dengan gambar diambil dari udara.

Di atas ketinggian, sampah-sampah yang menumpuk terlihat seperti titik-titik putih di antara pepohonan yang hijau. Video berlanjut dengan memperlihatkan alur ceceran sampah dari puncak tempat pembuangan ilegal ke sela-sela jalan setapak. Terlihat beragam sampah, mulai dari cup minuman kemasan hingga ban bekas, menumpuk tidak terkelola.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.