Sukses

Cuaca Buruk, 5 Pemain Ski Tewas dan 1 Hilang di Kawasan Pegunungan Alpen Swiss

Lima pemain ski yang masih satu keluarga ditemukan tewas setelah dinyatakan hilang pada Sabtu, 9 Maret 2024, di Tête Blanche, Pegunungan Alpen, Swiss. Sedangkan, satu orang lagi masih dalam proses pencarian hingga saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pegunungan Alpen Swiss kembali memakan korban. Lima dari enam pemain ski yang dilaporkan hilang pada Sabtu, 9 Maret 2024, ditemukan tewas, sedangkan seorang lagi masih dicari tim penyelamat.

Mengutip CNN, Selasa (12/3/2024), rombongan pemain ski yang tewas itu adalah satu keluarga yang berasal dari Valais. Mereka berangkat dari Zermatt, sebuah tujuan ski populer di Swiss, pada Sabtu pagi. Keluarga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusian antara 21--58 tahun itu dilaporkan hilang di wilayah Tête Blanche, menurut laporan kepolisian wilayah Valais, Swiss.

Polisi mengatakan mereka diberitahu oleh seorang yang telah menunggu kepulangan keluarganya di Desa Arolla pada Sabtu, 9 Maret 2024. Namun, kelima anggota keluarganya tak kunjung datang. Sementara, orang keenam yang dilaporkan hilang adalah warga Fribourg.

Operasi pencarian dan penyelamatan diluncurkan pada hari yang sama setelah diterimanya laporan kehilangan tersebut. Para pemain ski ini dinyatakan hilang di dekat jalur Tete Blanche pada ketinggian 3.706 meter, ketika mereka hendak kembali ke Desa Arolla. Namun karena kondisi cuaca buruk, operasi penyelamatan menjadi "sangat rumit", kata pihak kepolisian pada Minggu, 10 Maret 2024.

"Pada pukul 17.19, salah satu anggota kelompok berhasil menghubungi layanan darurat. Panggilan ini memungkinkan dia berada di area jalur Tête Blanche, pada ketinggian sekitar 3.500 meter," kata polisi.

"Badai di Pegunungan Alpen selatan dan bahaya longsoran salju menghalangi helikopter dan pasukan penyelamat untuk mendekati daerah tersebut," lanjut polisi, menambahkan bahwa tim yang terdiri dari lima penyelamat berpengalaman mencoba mendekati lokasi lewat jalur darat dari Zermatt semalaman. Namun, mereka harus menyerah karena buruknya cuaca dan risiko yang ada.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pencarian Sempat Terhalang Cuaca

Operasi tersebut melibatkan unit khusus Polisi Wilayah Valais, termasuk kelompok pegunungan dan petugas teknis dan telekomunikasi, serta penyelamat dari Organisasi Penyelamat untuk Kanton Valais (L'organisation Cantonale Valaisanne des Secours (OCVS)) serta Angkatan Udara Swiss.

Dilansir dari CBS, Christian Varone, Komandan Kepolisian Valais, mengatakan dalam konferensi pers di Sion, Swiss, bahwa enam pemain ski berangkat dalam kondisi yang "relatif baik" pada Sabtu, 9 Maret 2024. Namun, situasinya memburuk dengan cepat. Kondisi cuaca menjadi "bencana" dengan suhu di titik rendah dan risiko longsoran salju yang signifikan, kata Varone.

"Sayangnya, wilayah ini terbiasa dengan tragedi seperti ini," katanya, menyinggung kematian tujuh pendaki yang terdiri dari enam warga Italia dan satu warga Bulgaria di wilayah tersebut pada 2018.

"Kami mencoba hal yang mustahil," kata Varone, seraya menambahkan bahwa misi tersebut telah mendorong upaya tim penyelamat "hingga batas yang ekstrem," dan terpaksa berbalik untuk menghindari bencana bagi tim penyelamat. "Terkadang kamu harus tunduk pada alam," tukas Varone.

3 dari 4 halaman

Mencoba Membangun Gua Berlindung

Tim teknis menggunakan jaringan telepon seluler untuk menentukan lokasi para pendaki gunung yang hilang. Pasukan helikopter kemudian mengangkut tim yang terdiri dari seorang dokter, seorang petugas polisi, dan dua penyelamat ke sebuah kabin di puncak "Dent Blanche", dekat tempat penemuan mayat.

Kejaksaan Swiss mengatakan penyebab pasti kematian para korban sedang diselidiki. Sementara, upaya pencarian untuk orang keenam terus berlanjut hingga saat ini.

"Selama masih ada harapan, kami akan terus melakukan pencarian sambil tetap realistis mengingat kondisi yang dialami orang ini selama 48 jam terakhir," kata Varone.

Daily Mail mengunggah video pendek yang berasal dari rekaman yang diambil dari helikopter Kepolisian Valais. Dalam tayangan berdurasi 3 menit 23 detik itu terlihat jejak kaki di hamparan putih salju tebal dengan sebuah gundukan di bagian tengahnya yang tampak seperti gua salju.

"Gambar yang kami temukan jelek… Kami melihat para pemain ski ini mencoba membangun gua dan melindungi diri dari angin," sebut Ketua Tim di balik operasi penyelamatan kepada media Swiss, dilansir dari Metro.co.uk.

4 dari 4 halaman

Bukan Pertama Kali

 

Anjan Truffer, Kepala Layanan Penyelamatan Udara Zermatt menduga kelompok tersebut mungkin terhambat oleh cuaca buruk, bukan karena longsoran salju, karena mereka hilang di daerah berisiko longsoran salju yang rendah. Rute yang diikuti oleh para pemain ski biasanya tidak siap dan cukup berbahaya. Namun, biasanya para pemain ski membawa alat pencari lokasi dan sekop untuk mengatasi longsoran salju.

Kematian di kawasan Pegunungan Alpen Swiss bukan yang pertama kalinya terjadi. Dilansir dari CBS, dua pendaki gunung asal Prancis dan Belanda tewas dalam longsor saat mendaki di Aiguille du Tour setinggi 3.540 meter di sisi Mont Swiss pada 3 Agustus 2023. Sedangkan, seorang lainnya mengalami luka berat dan masih dalam keadaan koma setelah dilarikan ke rumah sakit.

Pada Minggu, 6 Agustus 2023, seorang warga negara Jerman-Ukraina berusia 47 tahun tewas ketika mencoba mendaki Weisshorn setinggi 4.506 meter, puncak tertinggi kedua di Swiss. "Dia terjatuh dari kedalaman 600 meter," menurut polisi yang menyelidiki semua insiden mematikan tersebut.

Kepolisian setempat melaporkan bahwa pada pekan sebelumnya, Rabu, 12 Juli 2023, ditemukan sisa-sisa pendaki Jerman yang hilang sejak 1986 di gletser di Pegunungan Alpen Swiss. Pendaki menemukan sisa-sisa serta beberapa peralatan di gletser yang disebut Theodule. Para pejabat membawa jenazah tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan tes DNA, kata kepolisian setempat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.