Sukses

Berkunjung ke Masjid Kampung Jawa di Bangkok Thailand, Dihuni Keturunan Indonesia Sejak 1896

Sejumlah etnis di Indonesia juga suka merantau hingga jauh. Salah satunya suku Jawa yang keturunannya kini menetap di Bangkok, Thailand, hingga membangun kampung.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah etnis di Indonesia suka merantau hingga jauh. Salah satunya suku Jawa yang akhirnya menetap di Bangkok, Thailand. Mereka bahkan membangun kampung Jawa di Thailand.

Seorang travel blogger di TikTok, Taufik Effendi dengan akun @taufikeffendi88 mengungkapnya. "Lihat masjid di gang kecil kayak gini, lihat bedug ini, lihat warga lagi kumpul kayak gini, sekilas mungkin lo pikir ini di Indonesia, nope ini bukan di Indonesia," ungkapnya dalam konten yang diunggah pada Selasa, 5 Maret 2024.

Suasana tersebut tepatnya ada di Bangkok, Thailand, di mana para warganya orang-orang Thailand keturunan Jawa yang sudah bergenerasi tinggal di negeri gajah putih. Ia pun sempat mengaku ngobrol dengan salah satu warganya. 

"Lihat deh, pakai batik dan peci gini, bener-bener kayak bapak-bapak Indonesia nggak sih?" tanyanya.

Meski dari wajahnya terlihat seperti orang Indonesia, mereka sudah tidak bisa berbahasa Jawa lagi, lebih-lebih berbahasa Indonesia. Meski begitu, menurutnya, warga Kampung Jawa di Thailand itu tidak sepenuhnya melupakan akar budaya dan asal-muasalnya. 

"Makanya nama masjid yang gua datangin ini namanya Jawa Mosque atau masjid Jawa," ungkapnya lagi sambil memperlihatkan tulisan yang tertera di dinding salah satu sudut masjid tersebut. 

Ia pun menjelaskan, asal mula kampung Jawa bisa ada di Bangkok Thailand. "Jadi dulu, Raja Thailand Chulalongkorn tuh pernah ke Jawa di tahun 1896. Waktu itu, Raja Chulalongkorn tuh minta bantuan ke raja-raja di Jawa untuk ngirim pekerja ke Thailand," paparnya dalam video.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Asal-usul Kampung Jawa di Bangkok Thailand

Lalu, Raja Chulalongkorn saat itu berjanji akan menyediakan tempat tinggal untuk para pekerja asal Jawa ini. Kawasan itulah yang kemudian berkembang menjadi kampung Jawa di Bangkok dan bertahan sampai hari ini. Kampung Jawa ini dihuni oleh sekitar 3.000 penduduk.

Warganya kini tidak seluruhnya keturunan dari Jawa. Ada pula umat muslim lain yang berasal dari Thailand selatan, seperti Patani. Di kampung Jawa ini juga terdapat pemakaman Muslim yang lokasinya berada pas di seberang masjid. 

Tertarik untuk mendatangi kampung Jawa ini? Anda bisa ke daerah Sathorn. Untuk mencapainya, naik BTS lalu turun di Surasak Station. Berjalan kaki sedikit, Anda sudah bisa menemukan masjidnya. 

Selain di Kampung Jawa, terdapat pula Masjid Al Hussein atau Masjid Taloh Manoh yang merupakan masjid tertua di Thailand. Lokasi masjid yang dibangun pada 1634 itu terletak di di Narathiwat, Provinsi Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Dengan mencampurkan arsitektur tradisional Thailand dan elemen-elemen Melayu, bangunan ini dibuat sepenuhnya dari kayu pohon kolibri dan kayu besi.

Tidak ada paku yang digunakan dalam konstruksi, melainkan kunci-kunci interlocking digunakan untuk mengunci struktur kayu. Atapnya awalnya ditutupi dengan daun pohon kelapa sebelum diganti dengan genteng tanah liat merah.

3 dari 4 halaman

Kampung Indonesia di Philadelpia

Selain Thailand, ada pula orang Indonesia yang menetap di Philadelpia, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat yang ternyata banyak ditinggali lokal Indonesia. "Masyarakat Indonesia banyak yang tinggal di sini, komunitasnya banyak sekali," ungkap seorang YouTuber, M Hidayat, di sebuah video yang diunggah pada Jumat, 19 Januari 2024.

Lantaran penasaran, ia kedapatan bertandang ke sebuah jalan bernama Newbold untuk melihat-lihat "kampung Indonesia" di sana. Menurutnya, ada begitu banyak restoran dan bisnis kecil, seperti toko serba ada yang dimiliki orang Indonesia di kawasan tersebut.

Dinding bermural pun jadi pertanda bahwa ia sudah berada di lokasi yang dicari. Seni jalanan itu mencirikan Indonesia dengan motif batik, gambar becak, seta tokoh pewayangan dan orang yang sedang menari tarian Bali.

Di lukisan mural juga terdapat huruf aksara Jawa. Hidayat pun mengajak penonton videonya berkeliling. Menurutnya, di deretan jalan tersebut, para pemilik toko maupun bisnis setempat saling membeli dagangan mereka sebagai bentuk dukungan pada sesama orang Indonesia. 

4 dari 4 halaman

Ada Restoran ala Surabaya di Philadelpia

"Jadi kalau kita ketemu orang Indonesia di luar negeri jadi kayak keluarga gitu lho meski enggak kenal, akhirnya saling merangkul," katanya lagi. 

Ia pun masuk ke restoran bernama Hardena, yang merupakan warung Surabaya di Philadelphia. Terlihat ada etalase seperti warung nasi di Indonesia yang menyuguhkan berbagai menu khas yang bisa dipilih sesuai selera.

Si YouTuber lalu mengobrol dengan pemilik restoran bernama Hadi Widjoyo, menggunakan bahasa Indonesia. Usut punya usut, merujuk obrolan yang berlangsung, Hidayat pergi jauh-jauh dari California ke Philadelphia untuk melihat kampung Indonesia.

Pada sang pemilik restoran, ia mengaku sudah lama tak menyantap masakan Indonesia, utamanya rendang. Sebab itu, ia langsung mengiyakan saat ditawari olahan daging berbumbu rempah asal Sumatra Barat tersebut.

Ketika makan, terlihat nasinya penuh dengan bumbu rendang yang luber. "Sama ini pak, bakwan satu," sahutnya lagi sambil meminta sambal.

Di video, tampak istri pemilik restoran juga ternyata orang Indonesia. Ia sedang sibuk meracik sate Padang. Di sela pembicaraan, YouTuber tersebut lalu membayar makanan menggunakan pembayaran digital.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.