Sukses

Daftar Tanggal Merah Maret 2024, Ada 3 Hari Libur Nasional, 2 Libur Panjang, dan 1 Cuti Bersama

Di bulan Maret 2024 ini ada beberapa tanggal merah atau hari libur nasional, long weekend dan cuti bersama.

Liputan6.com, Jakarta - Di bulan Maret 2024 ada beberapa tanggal merah atau hari libur nasional dan ada satu cuti bersama dan libur panjang atau long weekend. Hal itu diketahui melalui informasi resmi dari laman menpan.go.id. Ketentuan hari libur nasional dan cuti bersama tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama No. 855/2023, No. 3/2023, dan No. 4/2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.

Surat ini ditandatangani oleh tiga menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Dengan mengetahui daftar tanggal merah di bulan Maret 2024, Anda bisa menyusun atau mempersiapkan rencana liburan maupun agenda lainnya.

Selain itu, pertengahan bulan Maret 2024 juga bertepatan dengan dimulainya bulan Ramadhan atau bulan puasa. Bagi yang menjalankan ibadah puasa, Anda pun bisa membagi waktu antara ibadah maupun untuk kegiatan lainnya.

Berikut ini daftar tanggal merah di bulan Maret 2024.

Senin, 11 Maret 2024: Libur nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

Selasa, 12 Maret 2024: Cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

Jumat, 29 Maret 2024: Wafat Yesus Kristus

Minggu, 31 Maret 2024: Hari Paskah

 

Daftar long weekend di bulan Maret 2024.

Sabtu, 9 Maret 2024: Libur akhir pekan

Minggu, 10 Maret 2024: Libur akhir pekan

Senin, 11 Maret 2024: Libur nasional Hari Suci Nyepi 2024

Selasa, 12 Maret 2024: Cuti bersama Hari Suci Nyepi 2024

Jumat, 29 Maret 2024: Wafat Yesus Kristus

Sabtu, 30 Maret 2024: Libur akhir pekan

Minggu, 31 Maret 2024: Hari Paskah.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hari Libur Nasional 2024

Dari daftar tersebut diketahui ada tiga hari libur nasional pada Maret 2024, yaitu bersama Hari Suci Nyepi, Wafatnya Yesus Kristus dan Hari Paskah. Lalu ada satu cuti bersama yaitu cuti bersama Hari Suci Nyepi pada Selasa, 12 Maret 2024.

Sedangkan long weekend ada di tanggal 9-12 Maret 2024 dan di tanggal 29-31 Maret 2024. Untuk lebih lengkapnya, simak daftar Hari Libur Nasional sepanjang tahun 2024

• 1 Januari 2024: Tahun Baru 2024 Masehi

• 8 Februari 2024: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

• 10 Februari 2024: Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili

• 11 Maret 2024: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

• 29 Maret 2024: Wafat Isa Al Masih

• 31 Maret 2024: Hari Paskah

• 10-11 April 2024: Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah

• 1 Mei 2024: Hari Buruh Internasional

• 9 Mei 2024: Kenaikan Isa Al Masih

• 23 Mei 2024: Hari Raya Waisak 2568 BE

• 1 Juni 2024: Hari Lahir Pancasila

• 17 Juni 2024: Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah

• 7 Juli 2024: Tahun Baru Islam 1446 Hijriah

• 17 Agustus 2024: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

• 16 September 2024: Maulid Nabi Muhammad SAW

• 25 Desember 2024: Hari Raya Natal.

 

Berikut ini adalah daftar cuti bersama tahun 2024 melansir dari SKB 3 Menteri:

• 9 Februari 2024: Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili

• 12 Maret 2024: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

• 29,-31 Maret: Wafat Isa Al Masih

• 8, 9, 12, dan 15 April 2024: Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah

• 10 Mei 2024: Kenaikan Isa Al Masih

• 24 Mei 2024: Hari Raya Waisak

• 18 Juni 2024: Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah

• 16 Desember 2024: Hari Raya Natal.

3 dari 4 halaman

Hari Libur Paling Ditunggu

Salah satu hari libur yang paling ditunggu adalah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Di waktu Lebaran, banyak masyarakat Indonesia mudik ke daerahnya masing-masing.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran 2024 lebih banyak dari tahun sebelumnya. Berdasarkan survei sementara yang dilakukan Korps Lalu Lintas Polri, jumlah pemudik lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 200 juta orang.

Jumlah tersebut lebih tinggi enam persen dibanding jumlah pemudik Lebaran pada 2023, sebanyak 187 juta orang. Menurut Menhub, Presiden Jokowi (Joko Widodo) meminta pihaknya berkoordinasi lintas sektoral untuk memastikan proses mudik tahun ini berjalan sama baiknya dengan tahun lalu.

"Setiap tahun kami selalu siapkan dan ini adalah event tahunan," ujarnya di Magelang, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Senin (4/3/2024).

"Kementerian Perhubungan sedang bersiap melakukan koordinasi lintas sektoral terkait persiapan infrastruktur maupun transportasi saat mudik dalam momen Lebaran 2024,""sambung Budi Karya.

Sementara itu, Adiyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya juga menambahkan bahwa jumlah penumpang pesawat saat Lebaran diprediksi meningkat 30 persen dari hari biasa, berdasarkan laporan pemesanan tiket maskapai Garuda Indonesia.

4 dari 4 halaman

Puncak Pergerakan Wisnus Saat Lebaran

 

Sementara itu, Adiyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya juga menambahkan bahwa jumlah penumpang pesawat saat Lebaran diprediksi meningkat 30 persen dari hari biasa, berdasarkan laporan pemesanan tiket maskapai Garuda Indonesia.

Kenaikan itu disambut baik pihaknya karena bisa mendongkrak pencapaian target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) tahun ini, yakni 1,2--15 miliar pergerakan wisnus.

"Saya kira itu akan memberikan kontribusi yang besar terhadap target wisnus. Hitungan itulah yang akan menjadi dasar, ya kalau saya bilang itu sangat membantu dalam pencapaian target. Kan penghitungannya menggunakan handphone, mobile positioning data dan peak-nya di Lebaran. Jadi, itu harapan kita banget," ucap Nia dalam The Weekly Brief di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Dalam kesempatan itu, Nia juga mengingatkan semua pihak untuk menjaga keselamatan selama mudik berjalan. Imbauan itu khususnya bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi bus, meski diyakini bahwa pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi jauh lebih banyak.

Ia meminta pemudik untuk pandai memilih PO bus yang keselamatannya lebih terjamin. "Pandai-pandailah memilih kalau kita menggunakan yang berbayar. Sementara yang gratis ini kan berarti penyedia, penyedianya juga harus memilih bus yang layak jalan," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini