Sukses

Tren Operasi Pengecilan Payudara Diprediksi Melonjak di 2024

Sejumlah pesohor yang blak-blakan menyesal telah memperbesar payudaranya dengan jalan operasi bedah plastik diyakini turut memengaruhi tren tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Ahli bedah plastik Marc Pacifio memprediksi prosedur pengecilan payudara akan menjadi prosedur operasi plastik 'terpanas' pada 2024. Kepada Daily Mail, Presiden Asosiasi Ahli Bedah Plastik Estetika Inggris itu mengungkapkan prediksinya berdasarkan keinginan orang mengedepankan 'bentuk daripada ukuran'.

Ia menyebut minat perempuan muda memiliki payudara berukuran D (besar) menurun, meski permintaan pemasangan implan dari klien Gen Z meningkat tahun lalu. Tren tersebut dipicu salah satunya oleh pernyataan sejumlah pesohor.

Kylie Jenner, misalnya, mengaku menyesal soal operasi payudara yang dijalaninya, dengan mengatakan bahwa dia berharap 'tidak pernah mengoperasinya'. Pernyataan itu diikuti oleh sejumlah influencer lainnya.

"Ketika saya mengoperasi payudara saya, tren kecantikan adalah tentang memiliki penampilan Kardashian – payudara besar dan pantat besar," kata influencer Alyssa McKay, beberapa waktu lalu, kepada The Post, dikutip Senin (29/1/2024).

"Saya harap saya bisa menunggu dan memikirkan apakah operasi adalah sesuatu yang benar-benar ingin saya lakukan," lanjutnya, "Atau hanya berpikir saya memerlukan perawatan tertentu."

Daftar selebritas yang menyesal telah mengoperasi payudara mereka agar berukuran lebih besar juga bertambah. Tori Spelling, Blac Chyna dan Chrissy Teigen merupakan beberapa yang kini memutuskan melepas implan yang dipasang sebelumnya.

Chyna diketahui tak hanya menghilangkan injeksi silikon di bokongnya, tapi juga menjalani operasi untuk mengeluarkan implan payudaranya. Ia juga kerap berbagi kabar di media sosial tentang usaha mengubah tampilan yang dijalaninya.

"Aku hanya ingin para perempuan di luar sana mengetahui, jangan suntik silikon karena kamu bisa sakit, kamu bisa mati, mendapat komplikasi dan semua hal gila lainnya," ujarnya saat itu dalam video yang diunggah di Instagram pada Maret lalu, dikutip dari Page Six, Senin, 24 Juli 2023. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tren Pengencangan Wajah

Pacifico meyakini tren itu akan terus meningkat pada 2024 dengan rata-rata pasien mengeluhkan nyeri akibat implan berat atau restorasi payudara setelah memiliki anak. "Pasien pasca-kehamilan ingin payudaranya dikembalikan seperti sebelum dia menyusui dan sebelum dia kehilangan volume payudaranya daripada ‘tipe Love Island’," jelasnya.

Ahli bedah Inggris ini juga mengantisipasi peningkatan gabungan pengencangan wajah dan leher setelah pengguna media sosial mengabaikan mereka yang melakukan pengencangan wajah karena kurangnya kekencangan kulit di sekitar décolletage. "Tanpa perbaikan yang baik dan harmonis pada leher seseorang, facelift tidak akan terlihat sebaik atau sealami mungkin," kata Pacifico.

"Jika Anda tidak memiliki leher yang bagus, dan Anda memiliki wajah yang bagus, kami dapat segera melihat bahwa ada sesuatu yang tidak beres." Dalam dunia ideal, bedah kosmetik seharusnya tidak terlihat habis operasi. Sebaliknya, pasien harus terlihat 'sangat alami, sangat segar'.

3 dari 4 halaman

Jumlah Dokter Bedah Plastik Meningkat Drastis di Korea Selatan

Jumlah ahli bedah plastik yang melakukan praktik swasta di Korea telah meningkat sebesar 1,8 kali lipat selama 10 tahun terakhir didukung oleh semakin populernya operasi plastik di kalangan dokter peserta pelatihan, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, Minggu, 28 Januari 2024. Jumlah dokter kulit di klinik lokal juga meningkat 1,4 kali lipat.

Dikutip dari Korea Times, bedah plastik dan dermatologi merupakan salah satu spesialisasi yang populer di kalangan pekerja magang dan residen, karena bidang ini menguntungkan dan memiliki risiko perselisihan medis yang lebih rendah. Kementerian mengatakan jumlah ahli bedah plastik di klinik lokal mencapai 1.769 pada 2022, naik 76,4 persen dari 1.003 pada 2012.

Jumlah klinik lokal yang khusus menangani bedah plastik juga meningkat sebesar 33,5 persen dari 835 pada 2012 menjadi 1.115 pada 2022. Demikian pula, jumlah dokter kulit di klinik lokal berjumlah 2,003 pada 2022, naik 39,6 persen dari 1,435 pada 2012, sementara jumlah klinik terkait meningkat sebesar 32,5 persen dari 1,047 menjadi 1,387 pada periode yang sama.

Tingginya popularitas bidang medis ini terlihat jelas dari tingkat permohonan dokter residen di 140 rumah sakit pendidikan di seluruh negeri. Tingkat bedah plastik dan dermatologi masing-masing mencapai 165,8 persen dan 143,1 persen, pada Desember 2023.

 

4 dari 4 halaman

Bidang Lain Kekurangan Dokter

Situasi itu sangat berbeda dengan departemen perawatan penting, seperti pediatri, pengobatan darurat, dan kebidanan, yang menghadapi kekurangan dokter dalam jumlah besar. Banyaknya dokter memilih spesialis yang populer menimbulkan kekhawatiran atas krisis operasional di bidang medis utama yang terkait langsung dengan kesehatan dan kehidupan masyarakat.

Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan, "Kami sedang mempertimbangkan cara untuk mendorong dokter muda agar memilih bekerja di departemen perawatan yang penting daripada memilih untuk membuka klinik lokal yang menangani bedah plastik atau dermatologi."

Namun, pejabat tersebut menambahkan bahwa peningkatan jumlah ahli bedah plastik dan dokter kulit juga mencerminkan meningkatnya minat terhadap operasi plastik dan perawatan kulit di tengah masyarakat yang menua dengan cepat. "Kita tidak bisa menekan permintaan ini, oleh karena itu diperlukan kebijakan untuk membina tenaga medis di bidang-bidang ini serta mengisi departemen-departemen utama," katanya.

Sebagai bagian dari upaya mengatasi kekurangan dokter dan dalamnya kesenjangan regional dalam kualitas dan ketersediaan layanan medis, pemerintah berupaya meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran. Pemerintah kemungkinan akan segera mengumumkan kemungkinan kenaikan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.