Sukses

Pria China Didakwa Curi Uang 3 Penumpang Maskapai Scoot Senilai Rp360 Juta dalam Penerbangan

Pria China yang mencuri uang penumpang pesawat Scoot itu terancam hukuman tiga tahun penjara, denda, atau keduanya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria dituduh telah mencuri uang 31 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp360 juta dari tiga penumpang lain saat ia menaiki penerbangan maskapai Scoot dari Vietnam ke Singapura. Pria itu diidentifikasi bernama Zhang Xiuquang yang berkebangsaan China.

Mengutip laman Channel News Asia, Selasa (19/12/2023), ia menghadapi tiga dakwaan pencurian di pengadilan distrik pada Senin, 18 Desember 2023, berdasarkan aturan Undang-Undang Konvensi Tokyo yang dibacakan untuk pelanggaran di pesawat yang dikendalikan Singapura. Berdasarkan lembar dakwaan, Zhang mencuri dari tiga orang antara pukul 09.30 hingga 12.30 pada 16 Desember 2023, saat berada di dalam pesawat Scoot TR305.

Penerbangan itu dalam perjalanan dari Kota Ho Chi Minh ke Bandara Changi. Zhang diduga mencuri uang tunai sebesar 50 dolar Singapura dan 510 juta dong Vietnam (28.000 dolar Singapura) dari tas ransel hitam milik Tan Chin Kwang.

Dia juga diduga mengambil uang sebesar 1.000 dolar AS dan 930 dolar Singapura dari sebuah amplop di dalam tas abu-abu milik Park Sanggu. Terakhir, ia mengambil 600 dolar Singapura dan 3 juta dong Vietnam dari ransel seseorang bernama Lim Janus.

Zhang dikembalikan untuk penyelidikan dan akan kembali ke pengadilan pada 22 Desember 2023. Jika terbukti bersalah melakukan pencurian, dia bisa menghadapi hukuman tiga tahun penjara, denda, atau keduanya per dakwaan.

Kasus pencurian yang mirip juga pernah terjadi pada 2015 di pesawat Qatar Airways 956 rute Doha-Jakarta. Seorang warga negara China berusia 41 tahun bernama Gan Zhingcheng ditahan di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 20 September 2015. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mencuri Tas Penumpang yang Tertidur

Mengutip kanal News Liputan6.com, Gan diduga kuat mencuri uang milik beberapa penumpang selama pesawat tersebut mengudara. Aksinya terungkap berkat seorang penumpang, Beny (36), yang memergokinya sedang membuka kabin pesawat dan mengambil empat tas ransel. Pengamatan Beny, tas-tas tersebut dibawa tersangka Gan ke bangkunya. Beny meyakini bahwa tas yang dibawa Gan adalah milik penumpang lainnya yang tertidur dalam perjalanan.

"Saudara Beny kemudian membangunkan penumpang yang belakangan diketahui bernama Steven, yang ia yakini sebagai pemilik Steven ini. Lalu, dia bilang tasnya sempat dibawa orang. Setelah dicek ternyata benar, isi tas sudah acak-acakan," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal ketika dihubungi, Rabu, 23 September 2015.

Iqbal melanjutkan, Steven memeriksa mata uang asing yang ia simpan di tasnya. Ia terkejut karena uang tersebut sudah raib. "Uang korban yang hilang 300 euro dan pecahan 50 euro. Kalau dirupiahkan kurang lebih Rp4,8 juta," ujar Iqbal.

Setelah itu, Steven melapor kepada kru pesawat bahwa uangnya hilang dan menjelaskan ciri-ciri orang yang diduga pelaku sesuai dengan informasi Beny. Saat mendarat di Bandara Soetta, kru pesawat langsung melaporkan kejadian ini ke aparat di bandara. Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.

3 dari 4 halaman

Kasus Pencurian oleh Petugas Bandara Filipina

"Ada empat warga Tiongkok yang diamankan pihak keamanan bandara saat pesawat mendarat. Namun berdasarkan alat bukti yang sudah ada, patut diduga Saudara Gan Zhongcheng pelakunya, sehingga tiga orang lainnya dilepaskan," tutup Iqbal. Gan Zhongcheng dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Di tempat lain, kasus pencurian dilakukan oleh seorang petugas bandara internasional Manila di Filipina. Rekaman kamera pengawas menunjukkan seorang petugas pemeriksaan tengah menelan uang tunai dari dompet seorang penumpang. Uang yang ditelan petugas ini memiliki nilai sekitar USD300, setara dengan Rp4,6 juta.

Dilansir dari AsiaOne pada Jumat, 22 September 2023, dari rekaman yang tersebar, petugas keamanan yang diketahui bernama Irency Morados tampak dengan jelas menempatkan uang tersebut ke mulutnya. Saat itu, Regino Allen, operator pemindai tubuh di bandara itu, memberikannya botol air.

Situasi semakin menarik ketika atasan Morados, Abraham de Luna, muncul dalam rekaman video tersebut. Dia terlihat berbicara dengan Morados, yang tampak kesulitan dan tersedak saat mencoba menelan uang tersebut. Morados tampak mencoba meredakan situasi dengan menutup mulutnya menggunakan sapu tangan.

4 dari 4 halaman

Atasan Diduga Terlibat

Menurut laporan dari Kantor Keamanan Transportasi (OTS) Filipina, insiden tersebut bermula ketika seorang penumpang menyerahkan tas bahunya kepada Morados untuk proses pemeriksaan. Setelah pemindaian, penumpang tersebut menyadari bahwa dompetnya tampak terbuka dan sejumlah uang di dalamnya telah menghilang.

Ia lantas mendekati petugas di area pemeriksaan untuk menyelidiki masalah tersebut. Saat itulah Morados berbalik dan mulai menelan uang “agar tidak tertangkap”, kata OTS dalam laporannya. Namun, dia tidak menyadari bahwa dia malah berbalik ke arah kamera keamanan saat dia memasukkan uang ke dalam mulutnya.

Situasi semakin memburuk dengan terkuaknya keterlibatan seorang supervisor dalam kasus pencurian ini. OTS, dalam pernyataannya, mencurigai bahwa Abraham de Luna, seorang supervisor di bandara tersebut, mungkin terlibat dalam skema penipuan yang melibatkan Morados. Fakta bahwa De Luna terlihat mendekati Morados, yang tampaknya untuk memastikan uang tersebut hilang demi menghilangkan bukti, mempertegas dugaan keterlibatannya.

Otoritas bandara Filipina menanggapi cepat atas insiden ini. Pada Kamis, 21 September 2023, setelah kejadian, mereka memerintahkan agar tuntutan diajukan terhadap Morados atas perbuatannya. Insiden yang terjadi pada 8 September 2023 lalu mendapat sorotan khusus dari Menteri Perhubungan, Jaime Bautista. Dengan tegas, Bautista menyatakan niatannya untuk memastikan Morados menerima "hukuman maksimum" atas tindakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.