7 Rekomendasi Karier dengan Skill Public Speaking, Cocok Buat Si Berani Tampil

Liputan6.com, Jakarta Di era saat ini, skill public speaking rasanya perlu dikuasai oleh semua orang. Ini karena hal tersebut bisa meningkatkan kepercayaan diri dalam kemampuan persuasif dan komunikatif. Selain itu, terkadang public speaking juga menjadi tolak ukur bagi kredibilitas seseorang.

Kemampuan ini ternyata penting untuk mencerminkan kepribadianmu melalui cara dan etika berbicara. Terlebih lagi jika kamu memiliki antusias tinggi untuk berbicara di depan umum, maka kesempatan mendapatkan karier cemerlang terbuka lebar.

Public speaking menjadi salah satu modal berharga sebagai kunci kesuksesan dalam berkarier. Ini bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga sebagai seni yang bisa membuka peluang pekerjaan yang menarik. Jika terus dikembangkan, terdapat banyak kesempatan karier yang bisa didapatkan dengan memanfaatkan skill tersebut. 

Inilah 7 rekomendasi karier yang memanfaatkan public speaking:

1. Pengajar

Pengajar di sini tidak terbatas pada guru di sekolah, melainkan dosen dan pelatih juga termasuk dalam kategori ini. Public speaking memiliki peran penting bagi mereka untuk tampil percaya diri di hadapan audiensnya. Kepercayaan diri itulah yang memungkinkan pengajar menyampaikan ilmunya dengan maksimal. Selain itu, public speaking yang baik bisa menciptakan kelas yang interaktif, produktif, dan tidak membosankan.

2. Pembawa Acara

Pembawa acara atau yang dikenal dengan Master of Ceremony (MC) adalah mereka yang memandu beberapa program seperti seminar, konferensi, hingga pertunjukan. Mereka wajib menguasai kemampuan public speaking demi menghibur audiens dan menjaga kelancaran acara tetap seru hingga selesai. Ibaratnya, jantung dari keberhasilan kegiatan ada di MC. Oleh karenanya, kemampuan bicara yang matang menjadi kunci kesuksesan.

3. Broadcaster

Walaupun seorang broadcaster hanya berbicara di depan mikrofon, namun skill public speaking tetap harus dikuasai. Kemampuan ini digunakan untuk mengkomunikasikan berita, informasi, hingga hiburan agar tersampaikan dengan jelas. Apa lagi mereka memiliki audiens yang hanya sekadar mendengar, jadi penyampaiannya harus mencuri perhatian untuk menjaga audiens tetap tertarik.