Sukses

Toko Serba Ada Terekstrem di Dunia, Dibangun di Dinding Tebing untuk Pendaki

Sebuah toko serba ada dibangun di lokasi yang ekstrem, yaitu di dinding tebing. Berlokasi di wilayah selatan China, toko itu dijuluki sebagai “toko serba ada paling tidak nyaman” di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah toko serba ada dibangun di lokasi yang ekstrem, yaitu di dinding tebing. Dilansir dari CNN, Senin, 6 November 2023, toko serba ada itu berlokasi di wilayah selatan China dan dijuluki sebagai "toko serba ada paling tidak nyaman" di negara tersebut.

Terletak di atas ketinggian 120 meter di atas tanah, toko seluas dua meter persegi ini menjajakan berbagai minuman dan camilan ringan untuk para pendaki di  Shiniuzhai Scenic Area, Provinsi Hunan, China, menurut laporan terbaru yang diterbitkan surat kabar berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh pemerintah, China Daily. Shiniuzhai terkenal dengan lanskap perbukitannya, yang menawarkan pemandangan menakjubkan dan beragam aktivitas yang memacu adrenalin. 

Di lokasi ini juga terdapat Haohan Qiao, atau "Jembatan Pria Pemberani," yang dibuka pada 2015. Itu merupakan jembatan beralas kaca pertama di China. Nama Shiniuzhai berarti "desa lembu batu" dalam bahasa Cina yang terinspirasi dari salah satu bukit yang berbentuk seperti punggung lembu. 

Toko serba ada ini terletak di jalur ferrata sepanjang 800 meter. Via ferrata adalah bahasa Italia untuk "jalan besi", yaitu jalur pendakian di sepanjang gunung atau tebing menggunakan tangga besi, yang dapat digunakan oleh pendaki saat melintasi medan yang menantang.

Toko tersebut memicu kehebohan ketika dibuka pada 2018 setelah satu tahun pembangunan. Toko itu kembali menjadi sorotan pada November 2023, setelah laporan terbaru dari media pemerintah menarik perhatian media sosial di China.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Toko Serba Ada Paling Tidak Nyaman

Toko tersebut mendapatkan berbagai komentar di dunia maya. Warganet menganggap lokasi dari toko tersebut dinilai kurang strategis.

"Toko serba ada yang paling tidak nyaman," kata seorang blogger militer populer, yang memiliki lebih dari 889.400 penggemar, di jejaring sosial asal China, Weibo, minggu lalu.

Pengguna lain menambahkan, "Ini sangat menuntut anggota staf (toko tersebut)."

Perjalanan menuju puncak memakan waktu sekitar 90 menit dan setiap pendaki bisa mendapatkan sebotol air gratis dari toko tersebut, Song Huizhou, manajer umum Shiniuzhai, mengatakan kepada China Daily. Anggota staf bertanggung jawab membawa persediaan ke toko setiap hari, tambahnya.

Seorang karyawan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Beijing Youth Daily, surat kabar pemerintah lainnya, bahwa staf membawa lusinan botol minuman ke atas bukit dalam ransel mereka setiap hari. Masing-masing dijual dengan harga antara 5–7 yuan, atau sekitar Rp12 ribu rupiah.

Para staf juga membagikan kue bulan gratis dalam kotak kecil berwarna merah kepada para pendaki, ketika negara tersebut merayakan festival Pertengahan Musim Gugur bulan lalu, menurut video yang beredar di media sosial China.

3 dari 4 halaman

Inspirasi Laskap Film Avatar

Hunan, merupakan sebuah provinsi yang terkurung daratan dengan populasi 64 juta orang, juga merupakan rumah bagi Taman Hutan Nasional Zhangjiajie, yang terkenal dengan formasi batu gampingnya yang menjulang tinggi seperti pilar. Lokasi tersebut diyakini telah menginspirasi lanskap dalam film hit “Avatar” karya sutradara Kanada James Cameron yang dirilis pada 2009.

Untuk menikmati keindahan tebing tidak perlu jauh-jauh ke China, Indonesia juga memiliki wisata tebing yang tak kalah indah. Dilansir dari kanal Regional, Liputan6.com, Selasa, 22 Agustus 2023, Kalimantan Barat menyimpan sejumlah tempat wisata menarik, yang menawarkan keindahan alam salah satunya adalah Bukit Batu Daya.

Terletak di Kabupaten Ketapang, batu raksasa ini masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Palung (TNGP). Bukit Batu Daya memiliki ketinggian 958 meter di atas permukaan laut. Tak heran jika objek tersebut sangat digemari para pecinta alam sebab bukit ini tergolong sebagai lokasi wisata ekstrem yang berbahaya.

Pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan tebing dari bebatuan keras yang sangat curam. Tak jarang, awan yang menghiasi di sekitar area tebing membuat Bukit Batu Daya terlihat makin indah.

4 dari 4 halaman

Menyimpan Mistis

Untuk menuju lokasi para wisatawan dapat memilih jalur Dusun Keranji, Desa Batu Daya, Kecamatan Simpang Dua. Jika dari Pontianak, perjalanan ke Batu Daya memakan waktu sekitar 4-5 jam.

"Dari Pontianak lewat perjalanan darat rata-rata sekitar 4 atau 5 jam tergantung kecepatan," ungkap Kusuma, salah satu wisatawan, Senin, 21 Agustus 2023.

Tak hanya indah, Bukit Batu Daya juga memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, bukit itu bisa memperdaya pandangan kita dengan berbagai bentuk yang unik. Bahkan, pengunjung menyebut bukit tersebut menyerupai punuk unta, sehingga seringkali bukit itu disebut Bukit Unta.

Bukit Batu Daya terdiri dari tiga buah batu besar yang jaraknya saling berdekatan. Di belakang Batu Daya disebut “Kuang Kande”. Kemudian, batu yang paling kecil bentuknya menyerupai kepala unta, disebut dengan “Belah Ullu”.

Di bagian atas dari Belah Ullu terdapat tonjolan batu yang berbentuk seperti sedikit persegi. Batu ini disebut dengan “Raban Manok (Kandang Ayam)” dikarenakan bentuknya seperti bentuk kandang ayam.  Masyarakat sekitar percaya bahwa pengunjung yang ingin berwisata harus izin terlebih dahulu dan diwajibkan untuk selalu menjaga tutur bicara jika berada di Bukit Batu Daya karena menyimpan mistis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.