Sukses

Museum Nasional Kebakaran, Nadiem Makarim: Prioritas Utama Menyelamatkan Sebanyak Mungkin Artefak dan Benda Bersejarah

Museum Nasional atau juga dikenal Museum Gajah dilalap si jago merah pada Sabtu malam, 16 September 2023. Museum yang berlokasi di di Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat ini sudah dinyatakan tahap pendinginan pada 21.37 WIB, seperti keterangan dalam unggahan Twitter @humasjakfire.

Liputan6.com, Jakarta - Museum Nasional atau juga dikenal Museum Gajah dilalap si jago merah pada Sabtu malam, 16 September 2023. Museum yang berlokasi di di Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat ini sudah dinyatakan tahap pendinginan pada 21.37 WIB, seperti keterangan dalam unggahan Twitter @humasjakfire.

Sementara, diketahui api melalap Gedung A Museum Nasional. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim turut meninjau selepas insiden Museum Nasional kebakaran.

Dalam keterangannya yang dibagikan dalam video singkat yang diunggah di akun Instagram miliknya, ia bersyukur tak ada korban luka ataupun jiwa dalam kebakaran ini. Ia turut mengapresiasi reaksi cepat kepolisian dan petugas pemadam kebakaran.

"Apresiasi saya yang terbesar kepada baik aparat kepolisian cepat reaksinya dan juga tentunya dari aparat pemadam kebakaran yang luar biasa cepat hadir di sini dan berhasil mengisolasi api tersebut hanya di belakang gedung A sebenarnya potensinya bisa menyebar ke gedung-gedung lain, tapi diberhentikan secara strategis dan langsung padam," katanya dalam video yang dibagikan Minggu (17/9/2023) tersebut.

Nadiem menegaskan bahwa, "Jadi prioritas utama kita sekarang adalah menyelamatkan sebanyak mungkin artefak-artefak dan benda-benda bersejarah yang ada di dalam ruangan-ruangan yang terdampaj oleh kebakaran itu."

"Saya akan memantau perkembangan kasus ini dengan saksama agar @museumnasionalindonesia dapat menjadi jauh lebih baik dan kembali menjadi rumah belajar bagi kita semua untuk mengenal warisan sejarah dan budaya Nusantara," demikian tulis Nadiem Makarim dalam kolom keterangan unggahan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Objek Kebakaran Museum Nasional

Dikutip dari News Liputan6.com, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin turun langsung ke lokasi setelah Museum Nasional kebakaran. Ia menerangkan bahwa area yang terbakar adalah Gedung A yang digunakan untuk ruang pamer dan penyimpanan koleksi prasejarah. Sementara itu, Gedung B dan C tidak terdampak.

 "Setelah kami datangi memang betul terjadi kebakaran di Gedung A di sana tertulis ruang prasejarah Gedung A. Jadi di sini total ada tiga gedung yakni Gedung A, Gedung B dan Gedung C. Nah yang terbakar Gedung A," kata dia kepada wartawan, Sabtu malam, 16 September 2023.

Komarudin merinci bahwa ada empat ruangan di Gedung A yang terbakar. Dua ruang disebut menyimpan barang-barang bersejarah. Adapun, digambarkan Komarudin, di sisi kanan dua ruang yang hangus. Sementara itu, dua ruangan hangus terbakar di bagian tengah.

"Memang di sana ada tempat penyimpanan dan juga ruang tunggu," demikian ujar dia.

3 dari 4 halaman

Polisi Tutup Sementara Museum Nasional

Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 80 personel untuk mengamankan Museum Nasional usai kebakaran. Komarudin menerangkan, pengamanan ini dilakukan untuk menjaga barang-barang bersejarah yang masih bisa diselamatkan pasca-terjadinya kebakaran.

"Kita siapkan satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) sekitar 80 personel, itu pengamanan biasa saja," kata dia.

Komarudin menerangkan, personel ditempatkan di bagian depan maupun belakang Gedung A Prasejarah Museum Nasional yang terbakar. Hal ini mengingat di Gedung A banyak sekali tersimpan barang-barang berharga dan bernilai sejarah tinggi.

"Ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Oleh karenanya kita akan lakukan penutupan sementara sampai dengan nanti dinyatakan oleh pengelola bahwa itu sudah dinyatakan terbuka kembali," ujar dia.

Dikutip dari laman resminya, Museum nasional menyimpan 190.000-an benda-benda bernilai sejarah yang terdiri dari tujuh jenis koleksi, yakni Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu--Buddha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi dan Sejarah. Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi.

4 dari 4 halaman

Museum Nasional

Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana ImersifA. Sedangkan Gedung B, dikenal pula dengan sebutan Gedung Arca, yang dibuka secara resmi pada 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selain digunakan untuk pameran juga digunakan untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil dan perpustakaan. Museum Nasional telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan untuk menyimpan benda-benda budaya.

Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia, maka pada 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat. Akhirnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional.

Badan Layanan Umum Museum Nasional adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pada 22 Maret 2021, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 117/KMK.05/2021, Museum Nasional ditetapkan sebagai instansi pemerintah pusat dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.