Sukses

Menu Makanan Jemaah Haji Indonesia Dianggap Tidak Sepadan Harga, Bagaimana dengan Biaya Haji di Malaysia dan Brunei Darussalam?

Selain dikeluhkan acap kali terlambat dibagikan, menu makanan jemaah haji Indonesia dianggap "tidak sepadan" dengan "biaya haji yang mahal."

Liputan6.com, Jakarta - Sudah beberapa hari sejak menu makanan jemaah haji Indonesia jadi sorotan di media sosial. Selain dikeluhkan acap kali terlambat dibagikan, menu makanan jemaah haji Indonesia dianggap "tidak sepadan" dengan "biaya haji yang mahal."

Merujuk laporan kanal Bisnis Liputan6.com, pemerintah dan Komisi VIII DPR RI telah menyepakati besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun ini sebesar Rp 90.050.637,26. Sementara, biaya haji yang dibebankan ke calon jemaah senilai Rp49.812.700,26, termasuk biaya penerbangan, biaya hidup, dan biaya paket layanan masyair.

Kemudian, biaya yang bersumber dari nilai manfaat keuangan haji rata-rata per jemaah sebesar Rp40.279.937 atau 44,7 persen dari total biaya penyelenggaraan ibadah haji. Angka ini meliputi komponen biaya penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi dan biaya penyelenggaraan ibadah haji di dalam negeri.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan, angka ini berlaku bagi para jemaah haji yang antre pada 2020, 2022, dan 2023. Untuk jemaah haji tahun 2020 yang sudah melunasi biaya haji, mereka tidak lagi dibebankan biaya tambahan, lapor kanal Haji Liputan6.com.

Dalam hitungan biaya haji yang dibebankan pada calon jemaah, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief menyebut bahwa angka ini merupakan hitungan sementara yang mengacu pada beberapa faktor, seperti biaya makan yang semula 40 kali jadi 44 kali saat jemaah haji berada di Mekkah.

"Meski tidak full lima hari, ada usulan untuk menambah setidaknya empat kali makan (sehari). Pada kesempatan ini, biaya konsumsi yang 17,50 real itu akan ditambah layanannya bagi jamaah sebanyak empat kali (makan dalam sehari)," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bagaimana dengan Biaya Haji di Malaysia?

Berdasarkan laporan Bernama, dilansir dari Malay Mail, Jumat (30/6/2023), jemaah haji Malaysia tahun ini dapat menunaikan ibadah haji dengan paket Haji Rahmah seharga maksimal 50 ribu ringgit (sekitar Rp160,9 juta) yang ditawarkan biro perjalanan dengan izin penyelenggara haji (PJH) yang dikeluarkan Lembaga Tabung Haji (TH).

Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Malaysia, Datuk Mohd Na'im Mokhtar, mengatakan bahwa langkah tersebut mendapat respons positif dari 23 PJH, bahkan ada yang menawarkan paket dengan harga mulai dari 43 ribu ringgit (sekitar Rp138 juta) hingga 45 ribu ringgit (sekitar Rp145 juta) per orang.

Opsi lainnya, melansir laman Lembaga Tabung Haji, tertulis bahwa biaya perjalanan ibadah haji (bipih) yang ditanggung setiap jamaah haji Malaysia untuk tahun ini adalah:

  • Golongan B40 sebesar 10.980 ringgit (sekitar Rp35,3 juta)
  • Golongan M40 sebesar 15.980 ringgit (sekitar Rp51,4 juta)
  • Golongan T20 sebesar 30.850 ringgit (sekitar Rp99,3 juta)

Pihaknya menjelaskan bahwa biaya haji adalah biaya langsung untuk berbagai kegiatan yang diselenggarakan dan dibayarkan TH pada tahun tersebut. "Biaya langsung untuk Jamaah Muassasah sudah termasuk penerbangan, transportasi, akomodasi di Makkah dan Madinah, makan dan pembayaran ke Pemerintah Arab Saudi," sebut mereka.

 

3 dari 5 halaman

Berapa Biaya Haji di Brunei Darussalam?

Lebih mahal dari Indonesia dan Malaysia, melansir situs web Darussalam Holdings, salah satu agen perjalanan haji resmi di negara itu, biaya perjalanan ibadah haji di Brunei Darussalam mulai dari sekitar 12 ribu dolar Brunei (sekitar Rp133 juta).

Sementara, paket termahal mencapai 21 ribu dolar Brunei (sekitar Rp233 juta) per orang. Dijelaskan bahwa biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat; akomodasi di Madinah, Makkah, dan Jeddah (jika ada); serta makanan prasmanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

Juga, transportasi, wisata kota, Mutawwif/Mutawwifah (pemandu wisata lokal), asuransi perjalanan perlindungan Takaful Duyufur Rahman, serta suvenir. Agen perjalanan itu membagi paket haji jadi tiga: Zamrud, Safira, dan Delima.

Berdiri pada 1993, DHSB disebut berfungsi "menangani Penyelenggaraan Ibadah Haji untuk Brunei dan jadi agen haji resmi Brunei." "Sebelum menunaikan ibadah haji, jemaah haji diberikan serangkaian mata kuliah Pengenalan dan Tata Laksana Haji yang semua aspek haji, seperti hotel, transportasi, layanan kesehatan, dan lain-lain," katanya.

4 dari 5 halaman

Menu Makanan Jemaah Haji Indonesia Dianggap Tidak Layak

Sebagaimana telah disinggung, foto menu makanan yang diduga diterima jemaah haji Indonesia tengah jadi sorotan. Ini dimulai dari kicauan putri mantan presiden Gus Dur, Alissa Wahid, di Twitter, 25 Juni 2023, menulis, "Buat wankawan yang mendapatkan info salah soal makanan untuk jamaah #haji2023, berikut info jadwal yang sudah diatur dan disosialisasikan pada jamaah sejak awal," menyertakan infografis informasi tersebut.

Tweet tersebut dibalas sejumlah pengguna Twitter, yang sepertinya jadi rombongan haji tahun ini, melaporkan apakah maktab mereka telah menerima makanan atau belum. Salah satunya ditulis akun Twitter @adyul93, 26 Juni 2023, "Di maktab kami belum, sub 16 maktab 31 belum mendapatkan makan siang. Mohon bantuannya. Matur nuwun."

Kicauan itu berlanjut di hari-hari berikutnya. "Jam 23.51 WAS maktab 31 makan malam belum dibagi dan infonya baru di data. 00.46 WAS maktab 31 dibagi makan nya. Alhamdulillah," tulisnya pada 27 Juni 2023, menyertakan makanan yang dibagikan.

Ia melanjutkan, "Menu makan pagi di Arafah tanggal 9 dzulhijjah. Tempe dihancurkan gitu dan nasi." Di tanggal yang sama, ia juga memperlihatkan menu makan siang yang datang pukul 14.54, waktu setempat. Tampak di gambar, yakni nasi, campuran kacang panjang, kacang polong, dan wortel, serta ampela ayam.

Namun, makanan jemaah haji Indonesia yang mengagetkan warga dunia maya adalah menu makan malam "9 Dzulhijjah di Arafah maktab 31," tulis akun tersebut "Snack sudah dibagi bersama tas perbekalan. Kali ini ketepatan waktu 100 persen," sebutnya. 

5 dari 5 halaman

Banjir Kritik Warganet

"Itu yang kiri atas makanan apa…?" tanya akun Twitter @txtdarikuliner, 28 Juni 2023. Warganet pun ikut menebak-nebak menu yang sepertinya terlihat seperti sumber protein itu. "Sepertinya sejenis ikan tuna, enak sih," kata salah satu warganet. "Oh saya pikir jamur atau ayam," balas @txtdarikuliner.

"Lebih mirip lodeh tempe (yang belum jadi)," sahut yang lain. Sebagian warganet lain mengkritik dan mengaku tidak habis pikir. "Bayar haji mahal-mahal makannya begini?" Ada juga yang berkomentar, "Bayar mahal dikasih makanan romusha."

"Ini penyelenggara haji kerja sama sama katering chum bucket gitu?" sindir pengguna lain, ada juga yang menulis, "Mau lihat cost breakdow-nya. Udah kayak makanan penjara aja."

Ada juga yang berkomentar, "Bener kok 2018 kemarin juga kayak gini tapi sepertinya yg difoto dagingnya terlalu lembek/hancur. Setiap makan PASTI ada ayam/ikan/daging, walau rasanya yah begitulah. Bersama makanan pasti dibawakan buah/susu/jus/yogurt. Makanan selalu panas karena dioven terus-menerus."

Liputan6.com sudah menghubungi pengunggah menu makanan jemaah haji tersebut. Namun, belum mendapat balasan sampai artikel ini ditayangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini