Sukses

Singapore Airlines Kembali Diancam Bom, Pesawat Dipaksa Parkir di Afrika Selatan

Ini menjadi insiden ancaman bom kedua yang diterima Singapore Airlines dalam enam bulan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesawat milik maskapai Singapore Airlines terpaksa parkir di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Selasa, 14 Maret 2023, selama berjam-jam. Penyebabnya adalah mereka diancam bom.

Pesawat SQ478 itu terbang dari Singapura menuju Cape Town via Johannesburg ketika mereka diperingatkan soal ancaman bom. Hal itu disampaikan pihak maskapai kepada Chanel News Asia, dikutip Rabu (15/3/2023).

Sebanyak 58 penumpang dan 15 awak kabin diarahkan keluar dari pesawat secara aman segera setelah pesawat mendarat di Bandara Internasional OR Tambo di Johannesburg. Pemeriksaan keamanan dilakukan dan maskapai membantu pihak berwenang dalam proses penyelidikan mereka, kata maskapai itu.

Setelah pemeriksaan keamanan tambahan selesai, pesawat berangkat dari Johannesburg pada pukul 12.37, waktu setempat, dan tiba di Cape Town pada pukul 14.29, sekitar lima jam terlambat dari jadwal. "Singapore Airlines sangat memperhatikan keselamatan pelanggan dan staf kami," kata SIA, menambahkan bahwa mereka tidak dapat merinci lebih lanjut karena masalah keamanan.

Ini menjadi kasus ancaman bom kedua yang tercatat dalam enam bulan terakhir. Sebelumnya, pesawat Singapore Airlines (SIA) dari San Francisco yang terbang menuju Singapura mendapat ancaman serupa pada Rabu dini hari, 28 September 2022.

Ancaman dilontarkan seorang penumpang pria warga negara asing yang diketahui berusia 37 tahun ketika pesawat masih mengudara. Mengutip The Straits Times, Kamis, 29 September 2022, pria pembuat ancaman bom itu ditangkap tak lama setelah pesawat mendarat di Singapura.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ancaman Bom Sampai Kerahkan Pesawat Jet

Penerbangan SQ33, yang meninggalkan San Francisco pada pukul 22.26 pada Senin, 26 September 2022, waktu AS, mengangkut 209 penumpang dan 17 awak di dalamnya. Menyusul ancaman yang diterima, dua jet tempur RSAF dikerahkan untuk mengawal pesawat sebelum mendarat di Bandara Changi pada Rabu, 28 September 2023, sekitar pukul 05.50.

Dalam pernyataan kepada media, polisi diberitahu tentang ancaman itu pada hari Rabu sekitar pukul 2.40 pagi, tambah pernyataan itu. Seorang juru bicara SIA dalam menanggapi pertanyaan mengatakan SQ33 menuju ke bagian terisolasi dari bandara untuk pemeriksaan keamanan setelah mendarat, dan kemudian ditarik ke Terminal 3 setelah pemeriksaan keamanan selesai.

Kementerian Pertahanan Singapura dalam sebuah unggahan Facebook mengatakan, "Tim dari Kelompok Pertahanan Kimia, Biologi, Radiologi dan Bahan Peledak Angkatan Darat Singapura dan Divisi Polisi Bandara berada di lokasi untuk memverifikasi klaim tersebut."

"Ancaman itu kemudian diverifikasi sebagai palsu, dan orang yang mencurigakan telah ditangkap."

Menteri Pertahanan Ng Eng Hen dalam sebuah posting Twitter mengatakan angkatan udara mengaktifkan dua jet tempur F-16 untuk mengawal penerbangan pesawat SQ33. Pernyataan polisi mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa penumpang diduga mengklaim bahwa ada bom di tas jinjing, dan telah menyerang kru.

"Dia ditahan oleh kru, dan kemudian ditangkap … karena dicurigai mengonsumsi obat-obatan terlarang. Penyelidikan polisi sedang berlangsung," tambah polisi.

3 dari 4 halaman

Denda Maksimal untuk Pembuat Ancaman Bom Palsu

Saat penerbangan SQ33 mencapai Terminal 3 sekitar pukul 09.20, penumpang terlihat lelah saat turun dari pesawat. Mereka dengan cepat diantar untuk mengambil barang bawaan mereka, yang telah dialihkan dari jalur aslinya.

Seorang penumpang ekspatriat yang berbasis di Singapura mengatakan kepada Straits Times bahwa dia tidak mengetahui ada ancaman penuh, meskipun dia tahu tentang pengawalan jet tempur.

Dia berkata, "Kami tahu itu sesuatu yang berbeda dari seseorang yang mabuk dan tidak tertib karena mereka mendaratkan kami di antah berantah dan kemudian kami duduk di landasan selama tiga jam atau lebih." Seorang juru bicara SIA mengatakan mereka membantu pelanggan memesankan ulang tiket penerbangan untuk mereka yang ketinggalan pesawat.

Di bawah aturan anti-teror, adalah pelanggaran bagi seseorang untuk membuat klaim palsu tentang melakukan tindakan terorisme. Mereka yang terbukti bersalah dapat dihukum dengan denda maksimum 500.000 dolar Singapura (sekitar Rp5,7 miliar) atau hukuman penjara maksimum 10 tahun atau keduanya.

4 dari 4 halaman

Singapore Airlines Masuk Maskapai Terbaik di Dunia

Meski menghadapi beragam masalah, Singapore Airlines tetap dianggap sebagai maskapai terbaik di dunia menurut Bounce. Penilaiannya diberikan kepada maskapai-maskapai yang melayani penerbangan ke AS selama 2022.

Penilaian berdasarkan catatan kedatangan dan pembatalan tepat waktu, penilaian pelanggan, dan jatah bagasi gratis. Laporan ini memeringkat maskapai penerbangan domestik dan internasional untuk melihat maskapai mana yang membuat pelanggan tersenyum. Total ada 62 maskapai yang masuk penilaian.

Berdasarkan survei, Singapore Airlines mendapatkan poin 7,69 dari 10 menurut Bounce 2022. Singapore Airlines mencatat salah satu tingkat pembatalan terendah selama tahun 2021 dengan hanya 0,19 persen, dipasangkan dengan tingkat kedatangan tepat waktu yang solid sebesar 86,04 persen. 

Selain itu, Singapore Airlines adalah satu dari hanya lima maskapai dalam daftar ini yang mencatat rekor 4/5 ke atas untuk makanan, hiburan dalam penerbangan, kenyamanan kursi, dan layanan staf. Cherry on top adalah jatah bagasi terdaftar gratis hingga 30kg pada penerbangan domestik dan internasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.