Sukses

Haruki Murakami dan 5 Novelnya yang Fenomenal, Wajib Kalian Baca dan Resapi!

Haruki Murakami merupakan salah satu penulis modern yang berpengaruh pada perkembangan kesusastraan Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Haruki Murakami merupakan salah satu penulis modern yang berpengaruh pada perkembangan kesusastraan Jepang. Penulis yang lahir di Kyoto pada tanggal 12 Januari 1949 tersebut menghabiskan masa mudanya di Kobe.

Perjalanan kesusastraannya dimulai saat usia Murakami menginjak 18 tahun. Saat Haruki Murakami menimba ilmu di Universitas Waseda dan mengambil studi seni drama Yunani, ia memulai karya sastra pertamanya berjudul "Kaze no Uta wo Kike". Karya tersebut pun berhasil memenangkan penghargaan "Gunzo Prize" pada tahun 1979.

Selain itu, Haruki Murakami juga telah mendapatkan beberapa penghargaan prestisius di bidang sastra lainnya, seperti World Fantasy Award, Franz Kafka Award, dan Milan Kundera. 

Pria berusia 74 tahun tersebut telah menelurkan berbagai karya yang mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal itu terlihat dari jumlah karyanya yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, tak terkecuali bahasa Indonesia.

Terdapat tiga karya Haruki Murakami yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu "Kaze no Uta wo Kike" yang jika dialihbahasakan menjadi “Dengarkan Nyanyian Angin”, "Noruwei no Mori" dengan terjemahan “Norwegian Wood”, dan "Umibe no Kafuka" dengan terjemahan “Kafka on The Shore”.

Selain tiga karya Haruki Murakami yang sudah dialihbahasakan, terdapat beberapa karya lainnya yang wajib Anda baca. Apa saja? Lihat daftarnya berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Buku Haruki Murakami

Dengarlah Nyanyian Angin

Karya pertama dari Haruki Murakami yang wajib Anda baca adalah "Kaze no Uta wo Kike" atau "Dengarkan Nyanyian Angin". Buku ini menceritakan seorang anak muda yang sedang merasakan gejolak eksistensial di dalam dirinya. Ia mempertanyakan nilai-nilai tradisional dan modern yang ada di Jepang pada medio 1960 hingga 1970-an.

Bisa dibilang, sosok dalam buku ini merupakan sosok yang anti status quo dan terlihat pintar. Akan tetapi, ia tidak memiliki bayangan yang ideal tentang masa depan. Seiring berjalannya waktu, sosok tersebut bertemu dengan banyak orang asing yang sangat merubah perspektif dirinya tentang dunia.

Melalui buku ini, Haruki Murakami berhasil meraih penghargaan pertamanya, yaitu Gunzou Literary Award pada tahun 1979. Selain itu, buku ini juga sudah diadaptasi ke dalam film pada tahun 1981 silam. 

Norwegian Wood

Haruki Murakami juga menelurkan buku berjudul "Norwegian Wood". Lewat buku ini, namanya semakin dikenal oleh khalayak luas. Dalam "Norwegian Wood", Murakami menceritakan kisah hidup masa muda Toru Watanabe. 

Ia mengencani dua wanita yang berbeda, yaitu Naoko yang cantik tapi emosional dan Midori yang semangat nan ceria. Semasa muda, Toru terjebak dalam hubungan pertemanan yang kompleks. 

Masa mudanya pun diisi oleh pergaulan bebas. Ketika Toru mendengarkan lagu "Norwegian Wood" dari The Beatles, ia teringat oleh cinta pertamanya, yaitu Naoko. Kisah dalam buku tersebut pun sudah diangkat ke layar lebar pada tahun 2010 lalu.

Kafka on The Shore

Haruki Murakami juga sempat menulis buku dalam genre realisme magis. "Kafka on The Shore" menceritakan konflik yang sangat rumit dan penuh akan teka-teki. Buku ini mengisahkan Kafka Tamura dan Nakata.

Kafka memiliki background kehidupan yang cukup kompleks. Ia merupakan seroang remaja yang melarikan diri dari rumah untuk menghindari ramalan sang ayah yang menakutkan. Selain itu, ia juga mencari saudara perempuan serta ibunya yang telah lama menghilang.

1Q84 Series

Buku Haruki Murakami satu ini memiliki beberapa series yang saling berhubungan. Buku ini menceritakan kisah dua sosok, yaitu Tengo dan Aomome.

Tengo merupakan seorang ghost writer di sebuah majalan, sementara Aomome merupakan instruktur seni bela diri yang juga sebagai pembunuh bayaran.

Alkisah, Tengo terjebak dalam konflik konspirasi untuk memenangkan penghargaan sastra antara dirinya, editor majalah sastra dan seorang penulis muda misterius. Sementara Aomome terjebak pada konflik batin dalam menghadapi dunia yang ia tinggali.

Menariknya, walau kedua sosok tersebut menghadapi konflik yang berbeda, namun mereka akan dituntun kepada konflik utama yang ternyata memiliki benang merah sama.

Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan

Buku ini merupakan kumpulan cerpen dari Haruki Murakami. Bahkan, salah satu cerpen dalam buku ini yang berjudul "Drive my Car" sudah dibuat menjadi film dan menjadi pemenang Oscar 2022.

Buku ini menceritakan berbagai konflik yang mungkin terjadi dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan. Buku ini menjabarkan berbagai sudut pandang, yaitu dari siswi SMA, mahasiswa, dokter, aktor, hingga bartender.

Itulah kelima buku Haruki Murakami yang bisa Anda baca. Jika Anda ingin membeli buku Haruki Murakami lainnya, bisa dicari di marketplace atau toko buku yang berlogo warna biru, ya!

 

(*) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.