Sukses

Lagi, Turis Thailand Dilaporkan Hilang di Korea Selatan

Kementerian Kehakiman Korea Selatan melaporkan bahwa 13 dari 174 turis Thailand yang tiba di negara itu hilang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kehakiman Korea Selatan melaporkan bahwa 13 dari 174 turis Thailand yang tiba di negara itu hilang. Rombongan tersebut tiba melalui penerbangan sewaan di Bandara Muan, Senin lalu, 30 Januari 2023, tapi 13 orang tidak muncul untuk menaiki penerbangan pulang mereka pada Minggu, 5 Februari 2023.

Bandara Muan terletak di Provinsi Jeolla Selatan, di ujung selatan Semenanjung Korea. Jaraknya 385 kilometer selatan Kota Seoul. Korea Selatan tercatat kembali membuka penerbangan internasional pada Juli tahun lalu, setelah dihentikan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Namun, penerbangan carter dari Thailand ini merupakan penerbangan internasional pertama ke bandara tersebut sejak pandemi. Mengutip Thaiger, Kamis (9/2/2023), ini bukan pertama kali turis Thailand hilang di Korea Selatan.

Pada Agustus 2022, 55 turis Thailand menghilang setelah terbang ke Pulau Jeju, yang dikenal dengan persyaratan masuknya yang longgar karena merupakan tujuan wisata utama. Lalu, Oktober di tahun yang sama, 100 turis Vietnam juga menghilang setelah memasuki negara itu melalui Bandara Internasional Yangyang.

Kasus turis hilang ini disebut "tidak mungkin" dilatarbelakangi penyebab misterius, menyeramkan, atau supranatural. Pasalnya, penerbangan carter seperti ini sering kali jadi pintu gerbang bagi orang Thailand dan warga negara lain untuk tinggal dan bekerja secara ilegal di Korea Selatan.

Insiden yang dimaksud telah menimbulkan kekhawatiran tentang manajemen turis internasional di Korea Selatan. Negara ini mengoperasikan sistem K-ETA, yang memungkinkan orang dari 112 negara bebas visa, termasuk Thailand, untuk mendapatkan otoritas perjalanan elektronik secara online sebelum bepergian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ketentuan K-ETA

K-ETA diperkenalkan Korea Selatan karena negara tersebut memiliki masalah dengan pekerja migran ilegal. Jumlah warga Thailand yang bekerja secara legal di Korea Selatan sekitar 18 ribu orang. Tapi, jumlah orang Thailand yang bekerja secara ilegal di negara itu diperkirakan mencapai 140 ribu.

Tahun lalu, 10.377 orang Thailand yang ditemukan bekerja secara ilegal di Korea Selatan dideportasi. Saat ini, semua orang asing diharuskan memiliki K-ETA atau visa untuk masuk ke Korea Selatan. Warga negara non-Korea yang pergi ke Korea Selatan untuk pariwisata, pertemuan bisnis, diskusi, konferensi, studi jangka pendek dengan masa tinggal di bawah 90 hari, dan kunjungan keluarga harus mengajukan K-ETA online setidaknya satu minggu sebelum kedatangan.

Jika tujuan kunjungan Anda tidak tercakup dalam K-ETA, atau kewarganegaraan Anda tidak memenuhi syarat K-ETA, Anda harus mengajukan visa yang sesuai. Seperti negara lain, pariwisata Korea Selatan juga tengah berupaya bangkit dari dampak pandemi COVID-19 hampir tiga tahun terakhir.

3 dari 4 halaman

Booming Wisata Belanja Barang Mewah

Turis asing kembali ke Korea Selatan di tengah pelonggaran pembatasan pandemi, membuat catatan peningkatan penjualan department store lokal, lapor Asia News. Hanwha Galleria, cabang ritel Grup Hanwha, mengatakan pada Selasa, 7 Februari 2023, bahwa penjualan di bagian barang mewah di Galleria Department Store di Apgujeong-dong, sebuah distrik perbelanjaan mewah di Seoul selatan, telah meningkat sebesar 500 persen dalam setahun antara Agustus 2022 dan Januari 2023.

Cabang Apgujeong Hanwha Galleria adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Gangnam-gu. Pembelian oleh turis asing di cabang tersebut dikenal sebagai yang tertinggi kedua di negara tersebut, setelah penjualan cabang utama Lotte Department Store di kawasan wisata Myeong-dong.

Hanwha Galleria menambahkan proporsi penjualan ke wisatawan mancanegara sudah mulai pulih, meski belum mencapai level sebelum pandemi. Pihaknya menyebut, penjualan dari pembeli internasional di bagian barang mewah selama periode enam bulan menyumbang sekitar lima persen, meningkat dari hanya satu persen selama pandemi. Sebelum pandemi, angkanya biasanya lebih dari 15 persen, tambah perusahaan itu.

 

4 dari 4 halaman

Peningkatan Jumlah Pembeli Asing

Secara kebangsaan, pelanggan dari China menyumbang jumlah tertinggi, diikuti pelanggan dari negara-negara Asia Tenggara, AS, dan Jepang pada periode Agustus 2022--Januari 2023, kata Hanwha Galleria. Pembeli China menghabiskan sekitar 3 juta won (sekitar Rp36 juta) per individu, tambah perusahaan itu.

Lotte Department Store juga melaporkan peningkatan penjualan di cabang utama perusahaan di Myeong-dong dan Jamsil. Perusahaan mengatakan, penjualan mereka dari pembeli internasional pada periode Agustus 2022 sampai Januari 2023 naik masing-masing sebesar 590 persen dan 370 persen.

Hyundai Seoul, yang terletak di dekat Stasiun Yeouido di Seoul barat, juga melaporkan pertumbuhan penjualan yang dramatis dari pembeli luar negeri. Menurut department store, penjualannya dari pembeli luar negeri meningkat sebesar 1.142,8 persen dalam setahun selama enam bulan terakhir, berakhir di bulan Januari 2023.

Jumlah yang dibelanjakan per pelanggan juga naik 26,3 persen dalam setahun, tambahnya. Hyundai Seoul mengatakan, jumlah pelancong asing yang mengunjungi cabang Yeouido meningkat khususnya karena toko pop-up-nya menampilkan grup idol K-pop populer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.