Sukses

6 Fakta Menarik El Savador, Negeri yang Pernah Didiami Suku Maya

El Salvador pernah didiami suku maya, negara ini berbatasan dengan Honduras di utara dan timur, dengan Samudera Pasifik di selatan, dan Guatemala di barat laut.

Liputan6.com, Jakarta - El Salvador, merupakan negara Amerika Tengah yang terkecil dan paling padat penduduknya dari tujuh negara Amerika Tengah. Meskipun memiliki tanah datar yang kecil, secara tradisional merupakan negara agraris dan sangat bergantung pada ekspor kopi. Namun, pada akhir abad ke-20, sektor jasa telah mendominasi perekonomian.

Mengutip dari Britannica, Kamis (2/2/2023), ibu kota El Savador adalah San Salvador yang memiliki arti "Penyelamat Suci". Nama lengkapnya yaitu La Ciudad de Gran San Salvador yang berarti "Kota Penyelamat yang Agung dan Suci". Negara El Salvador berbatasan dengan Honduras di utara dan timur, dengan Samudera Pasifik di selatan, dan Guatemala di barat laut. 

El Savador pernah diduduki oleh bangsa Olmecs dan suku Maya. Pada akhir pemerintahan suku Maya, Kekaisaran Toltec mengambil alih wilayah ini, lalu di abad ke-11 daratan tersebut dikuasai bangsa Pipil dan terakhir ditaklukkan oleh Spanyol. Setelah berkuasa penuh, Spanyol memaksa penduduk setempat menjadi budaknya.

El Salvador kemudian merdeka dari Spanyol pada 15 September 1821. Namun El Salvador sempat mengalami instabilitas politik dan ekonomi yang kronis di abad ke-18 dan pertengahan abad ke-20. Rakyat El Salvador juga sempat terlibat dalam perang singkat 100 jam dengan negara tetangganya, Honduras, pada 1969 usai bermain sepak bola.

Masih banyak hal menarik tentang El Savador selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik El Savador yang dirangkum Liputan6.com pada Kamis (2/2/2023).

1. Dijuluki Daratan Gunung

El Salvador dikenal dengan julukan daratan gunung. Hal itu dikarenakan El Salvador mempunyai 23 gunung berapi dan gunung Chaparrastique dianggap sebagai gunung paling aktif yang telah erupsi 26 kali dalam waktu 500 tahun.

El Salvador bahkan juga dikenal dengan "Lembah Buaian" atau dalam bahasa Spanyol "Valle de las Hamacas". Gunung Izalco dijuluki dengan "mercusuar El Salvador", lantaran gunung ini menjadi petunjuk jalan pelayaran kapal-kapal di Samudera Pasifik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Sejarah Penaklukkan Spanyol

Sebelum Spanyol tiba di wilayah Salvador di abad ke-16, wilayah itu ditempati masyarakat adat Pokom, Chorti, dan Lenca, semuanya terkait dengan suku Maya yang lebih kuno, tapi Pipil yang peradabannya mirip dengan suku Aztec di Meksiko mendominasi.nReruntuhan arkeologi yang berasal dari zaman pra-Columbus adalah Tazumal, Pampe, El Trapito, dan San Andrés yang menunjukkan catatan suku yang mendiami awal El Savador.

Dari beberapa kota besar yang didirikan oleh penduduk asli, Sonsonate dan Ahuachapan masih ada. Penaklukan Spanyol dan penjajahan El Salvador dimulai pada 1524 dengan kedatangan ekspedisi dari Guatemala yang dipimpin oleh Pedro de Alvarado. Pasukan Alvarado bertemu dengan oposisi yang gigih dari suku Nahua, Pipil , menempati sebagian besar wilayah di sebelah barat Sungai Lempa.

Namun, taktik dan persenjataan yang unggul memungkinkan orang Spanyol untuk maju menguasai ibu kota Pipil Cuscatlan. Alvarado segera kembali ke Guatemala, tetapi ekspedisi kedua, pada 1525 mereka mendirikan sebuah kota Spanyol bernama San Salvador di dekat situs Cuscatlán. 

3. Etnis Campuran Mestizo

Perkawinan campuran para pemukim Spanyol dengan penduduk asli di wilayah tersebut telah menghasilkan orang-orang yang homogen secara etnis. Hampir sembilan per sepuluh dari populasi adalah mestizo yang merupakan orang-orang dari campuran pribumi yaitu India dan keturunan Eropa.

Sementara sisanya terdiri dari masyarakat adat, termasuk Izalco dan, dari desa Panchimalco, Pancho, orang keturunan Eropa, dan kelompok kecil lainnya. Adapun bahasa Spanyol merupakan bahasa resmi El Salvador yang selama zaman prakolonial berbagai dialek pribumi diucapkan, yang paling penting adalah Nahuatl, dituturkan di wilayah tengah negara dan Poton yang diucapkan di timur.

Setelah penaklukan awal, bahasa Spanyol menjadi bahasa resmi, dan dialek pribumi perlahan-lahan tidak digunakan lagi. Upaya pemerintah dilakukan untuk melestarikan Nahuatl, tetapi terbukti tidak berhasil.

3 dari 4 halaman

4. Wisata Populer di Danau Coatepeque

Gunung Berapi Santa Ana yang juga dikenal sebagai Gunung Berapi Ilamatepec merupakan puncak gunung di barat daya El Salvador. Puncak tertinggi di negara ini, menjulang hingga 7.749 kaki (2.362 meter).

Gunung berapi tersebut aktif sejak abad ke-16 dan terakhir meletus pada tahun 2005, letusan pertamanya dalam lebih dari 100 tahun. Gunung ini memiliki danau belerang kecil di kawahnya yaitu Danau Coatepeque, area rekreasi populer, berada di kaki timurnya. Kota Santa Ana terletak di kaki lereng timur laut gunung berapi.

Bisa dikatakan Danau Coatepeque adalah danau tertua di El Salvador dan terbentuk dari serangkaian erupsi vulkanis besar antara 72.000 dan 57.000 tahun yang lalu. Danau ini letaknya 55 km dari San Salvador.

5. Punya Taman Nasional yang Indah

Tentunya dengan kondisi geografis dan alamnya, Taman Nasional di El Savador sangat menarik untuk disinggahi. Salah satunya Taman Nasional Cerro Verde di El Salvador sebagai tempat bagi 500 spesies yang bermacam-macam dan spesies burung elang hitam. Taman ini memiliki area seluas 505 hektar ini kamu juga bisa menyaksikan tiga gunung berapi.

Namun Taman Nasional El Imposible adalah salah satu tempat yang paling menarik turis di EL Salvador. Wisatawan bisa menemukan beragama tumbuhan dan spesies binatang di sini. Di Taman Nasional Montecristo, El Trifinio adalah puncak tertingginya yang berada sekitar 75 mil dari San Salvador. Tempat ini merupakan hutan berkabut yang menjadi habitat bunga anggrek dan tumbuhan paku bersama dengan spesies burung seperti toucan hijau.

 

4 dari 4 halaman

6. Kuliner Khas Kubis Fermentasi

Mengutip dari Taste Atlas, Kamis (2/2/2023), kuliner terkenal di El Savador adalah Tamal de pollo sejenis tamale Salvador yang diisi dengan ayam suwir. Ayam direbus dengan kentang, buncis, dan zaitun. Perpaduannya dicampur dengan jagung masa, lalu dibungkus dengan daun pisang dan direbus atau dikukus.

Tamal ini sering dibuat dengan saus recaudo, dibuat dengan bawang bombay, paprika, bawang putih, dan tomat, memberikan sedikit rasa ekstra pada hidangan tersebut. Setelah tamal de pollo matang, dapat langsung dikonsumsi, tetapi beberapa orang mengatakan bahwa lebih baik keesokan harinya, ketika semua rasa digabungkan dan teksturnya menjadi lebih baik. Hidangan ini direkomendasikan untuk disajikan sendiri, tetapi bisa juga disajikan dengan krim asam dan kacang hitam.

Kuliner terkenal lainnya yaitu Curtido yang disebut kenikmatan beraroma dari El Salvador. Terdiri dari kubis yang difermentasi, kadang-kadang hidangan ini disebut sauerkraut El Salvadorean karena kesamaan antara kedua menu tersebut.

Curtido sering digunakan sebagai pendamping sandwich pupusas yang terkenal, serta menjadi tambahan selamat datang untuk pancake gurih dan quesadillas. Selain kol, curtido juga bisa mengandung wortel, bawang putih, atau serpihan paprika merah, memberikan rasa yang lebih kompleks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.