Sukses

Ketika Gerbong Kereta Tua Disulap Jadi Kamar Hotel Mewah di Tengah Taman Nasional

Hotel mewah bertema kereta api itu berada di kawasan taman nasional di Thailand.

Liputan6.com, Jakarta - Kereta api mampu menginspirasi sebuah hotel di Thailand. Mengusung tema sejarah kereta api di negeri gajah putih, hotel Intercontinental Khao Yai itu seakan membawa para tamunya ke masa lampau.

 

Melansir dari CNN, Rabu, 1 Februari 2023, hotel tersebut merekam sejarah kereta api di Thailand yang dimulai pada awal 1900-an. Ketika itu, penduduk kota Bangkok menaiki kereta untuk melakukan perjalanan singkat, yaitu melarikan diri ke pantai atau pergi ke musim yang lebih dingin.

Hotel yang dirancang oleh Bill Bensley itu terdiri dari 65 suite dan vila. Gerbong kereta yang ada di sini dirangkai sedemikian rupa hingga nampak menjadi bentuk seperti kereta.

Untuk menuju ke hotel unik ini, pengunjung perlu berkendara dari Bangkok sekitar 2,5 jam. Tiba di pintu gerbang hotel di timur laut, pengunjung langsung disambut dengan gerbong kereta kuno yang dipenuhi tanaman rambat di bagian belakang gerbong.

Sementara, pintu gerbong yang ada sudah karatan dan lapuk dimakan usia. Gerbong kereta itu sudah ada sejak masa pemerintahan Raja V yang berkuasa pada 1868--1910.

Setelah melewati gerbang tersebut, para tamu akan diarahkan ke bagian resepsionis. Di area itu, para tamu hotel akan dimanjakan oleh  bangunan yang berdiri menyerupai stasiun kereta klasik Thailand yang diisi dengan koper, bangku kayu, dan ilustrasi dan foto sejarah. Nuansa vintage yang kental sangat cocok menjadi latar foto Instagramable.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tantangan Logistik

Bensley mengaku hotel itu dirancang demikian karena kecintaannya pada kereta api. Dia melakukan perjalanan dengan banyak kereta mewah utama di berbagai benua dan menghabiskan musim panas membawa sekelompok turis lanjut usia dalam perjalanan kereta api pesisir melintasi Kanada.

Ketika dia menemukan sebuah rel di Thailand yang dipenuhi kereta yang sudah tidak aktif, dia langsung bertindak untuk memanfaatkan properti tersebut. Dalam benaknya, Bensley menyayangkan bangkai kereta tua itu dibiarkan lapuk dan lusuh.

Menurut Bensley, hal tersulit dalam pembuatan hotel itu adalah mengangkut kereta tua yang berat tersebut ke perbukitan. Bensley dan tim logistiknya awalnya hendak mendorong kereta tersebut di atas rel, tetapi terdapat belokan tajam di ujung jalan resor sehingga sullit untuk dilakukan. Karena itu, pihaknya meminta bantuan tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

"Kami menyewa derek besar ini yang harus naik sekitar 70 meter ke udara. Kemudian, kami mengangkat gerbong dan meletakannya di ujung lereng. Menerbangkan gerbong dan meletakkannya di lanskap perbukitan. Itu adalah hari yang luar biasa dan kami menyelesaikan semuanya dalam sehari," kata Bensley.

3 dari 4 halaman

Gerai Makanan dan Minuman

Awalnya, Bensley berpikir untuk menggunakan semua gerbong sebagai kamar hotel. Ia berubah pikiran dengan membuat fasilitas lainnya, seperti tempat spa, tempat bermain anak-anak, dan gerai makanan dan minuman, seperti Poirot, Papillon, dan The Tea Carriage.

Poirot dibuatnya karena terinspirasi dari buku karya Agatha Christie, yaitu Pembunuhan di Orient Express. Sementara, gerai Papillon yang berada tepat di sebelah Pairot menghadirkan pilihan minuman beralkohol yang menyajikan koktail dan live music pada akhir pekan.

The Tea Carriage berada di area lain dari resor lanskap yang indah, di mana para tamu dapat mencoba berbagai minuman, seperti es kopi dan set teh sore yang indah. Di luar restoran terdapat sebuah kolam kecil dan Bar Terminus, yang juga menampilkan motif kereta api tradisional Thailand.

Jika tidak mendapatkan salah satu gerbong kereta yang dijadikan hotel, Anda juga bisa tinggal di kamar Suite lainnya yang dirancang agar terlihat seperti gerbong klasik dan didekorasi wallpaper pemandangan seolah berada di dalam kereta. 

4 dari 4 halaman

Taman Nasional Khao Yai

Bukan hanya Intercontinental Khao Yai yang menjadi pusat perhatian para pengunjung, tetapi Taman Nasional Khao Yai juga menjadi daya tarik pengunjung. Taman Nasional ini menjadi bagian dari komplek Hutan Dong Phayayen Khao Yai yang memiliki 800 jenis spesies satwa liar, termasuk gajah, beruang, siamang, dan harimau.

Komplek Hutan yang sudah terdaftar di UNESCO ini merupakan taman nasional tertua di Thailand dan memiliki lebih dari 2.000 kilometer persegi hutan dan padang rumput. Taman nasional ini juga menjadi alasan Bensley untuk mengerjakan proyek hotelnya tersebut.

"Saya orang (yang suka) hutan belantara, jadi bagi saya begitu dekat dengan hutan benar-benar membuat saya bersemangat," katanya.

Menurut Bensley, yang menjadi bagian favoritnya di taman nasional itu adalah melihat gajah Asia. Ke depan, Bensley mengatakan pihaknya ingin mengatur perjalanan kereta akhir pekan di mana para tamu berkostum akan bermain peran bertema Pembunuhan di Orient Express.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.