Sukses

Cara Mengecek Mental Health, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Ada beberapa pernyataan yang perlu dijawab cara mengecek mental health secara online.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan kesehatan mental makin sering kita dengar. Lalu, apa yang dimaksud dengan mental health atau kesehatan mental dan bagaimana cara mengeceknya? Dilansir dari laman Healthline, kesehatan mental mengacu pada kesejahteraan emosional dan psikologis seseorang.

Memiliki kesehatan mental yang baik membantu seseorang menjalani kehidupan yang relatif bahagia dan sehat. Ini membantu seseorang menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan hidup.

Kesehatan mental seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peristiwa kehidupan atau bahkan genetika seseorang. Banyak strategi yang dapat membantu Anda membangun dan menjaga kesehatan mental yang baik.

Beberapa di antaranya, yaitu menjaga sikap positif, tetap aktif secara fisik, membantu orang lain, tidur yang cukup, konsumsi makanan sehat, meminta bantuan profesional dengan kesehatan mental Anda jika Anda membutuhkannya. Juga bersosialisasi dengan orang-orang yang Anda nikmati menghabiskan waktu bersama, membentuk dan menggunakan keterampilan mengatasi yang efektif untuk mengatasi masalah Anda.

Sementara itu, penyakit mental adalah istilah luas dari kesehatan mental yang mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi cara Anda merasa dan berpikir. Ini juga dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Penyakit mental dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda, termasuk genetika, lingkungan. Selain itu, kebiasaan sehari-hari, dan biologis seseorang. 

Setiap jenis penyakit mental menyebabkan gejalanya sendiri. Tetapi banyak yang memiliki beberapa karakteristik umum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Umum

Tanda-tanda umum penyakit mental mudah diketahui, seperti tidak makan cukup atau makan berlebihan, mengalami insomnia atau terlalu banyak tidur, menjauhkan diri dari orang lain dan aktivitas favorit, merasa lelah bahkan dengan tidur yang cukup, merasa mati rasa atau kurang empati.

Tanda-tanda lain dari penyakit mental, yaitu mengalami nyeri atau nyeri tubuh yang tidak dapat dijelaskan, merasa putus asa, tidak berdaya atau tersesat, merokok, minum, atau menggunakan obat-obatan terlarang lebih dari sebelumnya, merasa kebingungan, pelupa, lekas marah, marah, cemas, sedih, atau ketakutanterus-menerus berkelahi atau berdebat dengan teman dan keluarga.

Salah satu situs yang menyediakan layanan cek mental health adalah Lalauibersama. Situs ini dibuka secara gratis oleh Universitas Airlangga (UNAIR).

Untuk mengetahui kesehatan mental, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab secara jujur. Pernyataan-pernyataan tersebut adalah saya sulit menenangkan diri, saya merasa mulut saya keringsaya tidak dapat merasakan perasaan yang positif.

 

3 dari 4 halaman

Kesulitan Bernapas

Pernyataan selanjutnya, saya mengalami kesulitan bernapas, saya merasa sulit untuk memulai sesuatu, saya cenderung bereaksi berlebihan pada situasi tertentu. Pernyataan selanjutnya, saya mengalami gemetar, saya merasa bahwa saya menggunakan banyak energi untuk cemas.

Berikutnya, saya mengkhawatirkan situasi yang membuat saya panik dan tampak bodoh, saya merasa tidak memiliki masa depan, saya merasa semakin gelisah. Selain itu, saya sulit untuk tenang/rileks, saya merasa sedih dan murung.

Selanjutnya, saya tidak toleran terhadap apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya kerjakan, saya merasa mudah panik. Di samping itu, saya tidak antusias terhadap sesuatu, saya merasa saya tidak berharga sebagai seseorang, saya merasa mudah tersinggung, saya menyadari jantung saya berdebar kencang/denyut jantung meningkat walau tanpa aktivitas fisik,saya merasa takut tanpa alasan yang jelas, dan saya merasa bahwa hidup ini tidak berarti.

4 dari 4 halaman

Kesehatan Mental saat Pandemi Covid-19

Mengutip dari laman unair.ac.id, kesehatan mental menjadi komponen penting saat pandemi Covid-19. Pada Oktober 2020 lalu, salah satu situs dokter spesialis jiwa memapar pembaca dengan beberapa pertanyaan tentang kesehatan jiwa.

Hasilnya ada partisipan sebanyak 5661 orang yang sebagian besar mengalami depresi selama masa pandemi ini. Sebanyak 32 % mengalami masalah psikologis dan 67,4 % memiliki gejala cemas. Sayangnya, masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental ini sebagian besar berumur kurang dari 30 tahun.

Usia ini merupakan masa produktif yang seharusnya masyarakat paling berkarya pada usia tersebut. Dari total orang yang depresi itu 48 % berpikir untuk bunuh diri atau ingin melukai diri dan orang lain. Sebagian yang bermasalah tersebut juga mengalami trauma psikologis.

Trauma yang dimaksud adalah kondisi orang selalu merasa waspada secara terus-menerus, merasa sendirian, merasa ditinggalkan serta merasa terisolasi saat pandemi. Rupanya pandemi selama dua tahun ini memberikan banyak dampak baik pada kehidupan pribadi maupun keluarga dan masyarakat secara umum. Seperti kita ketahui bersama bahwa ada banyak persoalan selama pandemi.

Ada sebagian masyarakat yang di-PHK, ada yang penghasilannya menurun, ada yang usahanya gulung tikar dan bahkan berakibat sampai ke naiknya angka perceraian di sejumlah wilayah. Data tersebut memberi gambaran kondisi kesehatan mental masyarakat Indonesia selama pandemi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.