Sukses

Bocoran Seragam Sekolah Netral Gender yang Dirilis di Taiwan

Seragam sekolah netral gender ini diharapkan bisa mendorong para siswa berekspresi dengan senyaman mungkin.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun lalu, SMA Banqiao Kota Taipei Baru, Taiwan, telah menyetujui para pria mengenakan rok ke sekolah dalam upaya mempromosikan kesetaraan gender. "Ini untuk mendorong kemandirian siswa dalam memilih seragam sekolah dengan tetap menghormati hak-hak mereka," kata pihak sekolah, melansir laman South China Morning Post, Kamis, 22 Oktober 2020.

Tak heran jika desainer pakaian pria, Angus Chiang, menyambung gagasan tersebut dengan merilis koleksi seragam sekolah netral gender. Bertajuk "Project Uni-Form", 11 koleksi kolaborasi antara Chiang, agensi media Ogilvy Taipei, dan grup media Condé Nast Taiwan ini telah diluncurkan di acara fesyen di Taipei, baru-baru ini.

Sementara perancang belum bisa merinci koleksinya, ia sedang menjalani pemotretan di pegunungan terpencil dan tak akan kembali sampai akhir bulan ini, seorang juru bicara Ogilvy mengatakan, seragam yang disebut sebagai lini pakaian netral gender ini menggugah minat sekolah-sekolah di Taiwan.

"Kami sudah dihubungi sekitar 70 sekolah di seluruh Taiwan untuk desain seragam netral gender yang disesuaikan dan kami berharap dapat lebih banyak (sekolah), sehingga kami bisa menjangkau lebih jauh," katanya.

Matt Kuo, seorang siswa berusia 16 tahun dari Xue Xue Institute di kota Taipei, sekaligus model seragam pada peluncuran tersebut, menuturkan, teman-temannya menyukai penampilannya ketika mengunggah potret tersebut di Instagram. Favoritnya dari koleksi seragam sekolah netral gender adalah rok kemeja.

"Keren dan nyaman. Seperti kebanyakan koleksinya, sangat serbaguna," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diklaim Pertama di Dunia

Mia Hsu, seorang siswa kelas 11 di Sekolah Tinggi Perdagangan Shilin kota Taipei mengatakan bahwa penting orang-orang dari segala usia dapat bebas mengekspresikan diri. "Seragam netral gender memungkinkan siswa untuk melakukannya," katanya.

Mia juga jadi model saat peluncuran koleksi tersebut. Blazer sekolah serut yang disebut schoozer menjadi kesukaannya.

Koleksi tersebut, menurut Ogilvy, merupakan seragam sekolah netral gender pertama di dunia. Busananya terdiri dari potongan longgar berwarna putih cerah, oranye, dan biru. Beberapa dilengkapi garis-garis tebal, serta pola geometris. Ini termasuk mantel olahraga yang disebut stroodie dan baju renang satu potong, swsu1t.

"Kami berharap masyarakat, dengan dukungan Project Uni-form, bergabung dalam percakapan. Sehingga masing-masing dapat dengan percaya diri dan bangga akan siapa diri kita. Juga, mengekspresikan diri yang sebenarnya dengan nyaman. Inilah yang ingin dicapai proyek ini," kata Giant Kung dari Ogilvy Taiwan dalam sebuah pernyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.