Sukses

Tabir Surya Bisa Sebabkan Kekurangan Vitamin D?

Liputan6.com, Jakarta - Beragam vitamin, beragam pula fungsinya untuk membantu metabolisme tubuh manusia. Dari beragam vitamin yang ada, vitamin D dinilai sering dilupakan meski manfaatnya sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Vitamin D adalah vitamin yang berperan aktif dalam menjaga kekuatan tulang dan otot. Ia menjadi sangat penting untuk meningkatkan penyerapan kalsium di usus besar dan mengatur konsentrasi kasium dan fosfat dalam darah untuk meningkatkan kepadatan tulang.

Melansir dari Asia One pada Rabu, 9 Oktober 2019, anggota Dewan Penasihat Ilmiah ESCEO, Profesor Bruyere mengatakan, terlalu sedikit vitamin D dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, osteoporosis, sarkopenia, dan diabetes. ESCEO merupakan organisasi non-profit yang bergerak dalam studi mengenai kesehatan tulang.

Sebuah penelitian di Singapura pada 2017 membuktikan bahwa delapan dari 10 orang menderita kekurangan vitamin D. Beberapa di antaranya tidak tahu tanda-tanda dan risiko dari kurangnya asupan vitamin tersebut.

Ia juga mengatakan, bahwa kelompok orang yang paling berisiko terkena defisiensi vitamin D adalah orang yang jarang terkena paparan sinar matahari. Utamanya mereka yang bekerja di dalam ruangan selama berjam-jam, atau lansia yang susah keluar rumah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumber Vitamin D

Sumber utama dari vitamin D adalah paparan sinar matahari secara langsung. Bahkan menurut laporan dari laman Straits Times, waktu terbaik adalah ketika matahari persis berada di atas kepala, berdiri dalam waktu 10 sampai 30 menit untuk memaksimalkan UVB membentuk vitamin D dalam tubuh.

Prosesnya sinar UV dapat mengubah pre-vitamin D di kulit menjadi vitamin D3. Namun, proses ini bisa berkurang 95 persen jika tabir surya telah diterapkan.

Selain paparan sinar matahari secara langsung, makanan juga menjadi salah satu sumber untuk memperkaya vitamin D. Biasanya minyak ikan atau ikan salmon dianggap sangat baik. "Tapi, asupan tersebut hampir tidak bisa menutupi kebutuhan Vitamin D secara sempurna," kata Prof Bruyere.

Profesor Kedokteran, Fisiologi, dan Biofisika di Pusat Medis Universitas Boston, Dr Michael Holick menyatakan vitamin D bermanfaat untuk melindungi tubuh dari kanker payudara, prostat, dan usus besar. Bahkan, vitamin D membantu mencegah penyakit autoimun seperti diabetes 1, multiple sclerosis, dan radang usus, sekaligus dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan kerentanan tubuh terhadap infeksi. (Ossid Duha Jussas Salma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.