Sukses

Bukan 12 Jam, Malam di Kota Ini Berlangsung Selama 65 Hari

Di samping malam terus sampai 65 hari, di waktu lain, kota ini juga alami fenomena matahari bersinar selama 24 jam penuh.

Liputan6.com, Jakarta - Berada di Khatulistiwa, Indonesia punya waktu siang-malam yang sama lama. Tapi di belahan dunia lain, ada sebuah kota yang tak pernah mengalami siang, bukan sehari-dua hari, melainkan 65 hari rutin setiap tahun.

Adalah Utqiagvik, kota di lingkar Arktik yang seperti dikutip dari Bored Panda, Senin (10/6/2019), mengalami malam selama lebih dari dua bulan. Tipikal kota ini sama seperti sebagian wilayah Arktik, tapi tak hanya dengan udara dingin.

Utqiagvik disebut sebagai wilayah paling berawan di Bumi. Kondisi ini membuat suasana kota terkesan gloomy hampir sepanjang hari. Kendati cuaca tak bisa dikatakan sebegitu baik, Utqiagvik punya lebih dari empat ribu warga.

Seperti kebanyakan area di Lingkar Arktik, kota ini juga mengalami fenomena matahari di tengah malam. Di waktu-waktu tersebut, matahari akan bersinar 24 jam penuh. Matahari bahkan bisa terlihat jelas di tengah malam ketika cuaca sedang bagus.

Biasanya bakal banyak festival dan perayaan demi menarik turis datang melihat fenomena waktu tak biasa ini. Tapi, kejadian sama sekali terbalik terjadi ketika wilayah paling uatra Amerika Serikat ini memasuki musim dingin.

Karena letaknya, kota ini akan mengalami waktu malam sangat panjang di tengah udara bersalju. Pada 2018, matahari terakhir bersinar pada 18 November, lalu mengalami malam panjang sampai kembali bertemu matahari terbit di akhir Januari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penerangan Minim

Ketika malam-malam panjang ini berlangsung di musim dingin, penerangan di kota yang dulunya bernama Barrow ini sangat minim. Membuatnya seolah jadi 'kota hantu' di tengah negeri salju impian turis.

Warga sendiri mengaku sudah biasa pada periode ini jadi tak pernah mengeluhkan pasokan listrik yang cenderung minim di kondisi malam selama 65 hari tersebut. Sebagai tujuan wisata, ragam akomodasi bisa dengan mudah didapatkan di Utqiagvik.

Di maktu ketika alam sangat panjang di Utqiagvik, tak sedikit turis datang untuk mengalami sendiri fenomena ini dan melanjutkan ketika matahari bisa bersinar selama 24 jam. Jadi, tertarikkah untuk mampir?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.