Sukses

Jangan Tidur di Jam-Jam Ini, Rezeki Jadi Seret

Bahaya bangun tidur siang hari dan berpengaruh pada rezeki, ini alasannya kenapa tidur pagi hari dilarang

Liputan6.com, Jakarta - Pepatah lama, 'bangun siang nanti rejeki dipatok ayam' mungkin bisa dihubungkan dengan pentingnya waktu subuh dan sholat subuh sebagai bagian dari kehidupan seorang Muslim.

sholat subuh memiliki makna penting dalam Islam, karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim sebagai bentuk ibadah kepada Allah.

Tidur tanpa menunaikan sholat subuh dapat mengakibatkan hilangnya keberkahan. Bukan karena waktu tidur atau ayam yang berkokok, melainkan karena meninggalkan kewajiban ibadah yang telah ditetapkan.

Dalam Islam, menjaga ketaatan terhadap kewajiban-kewajiban agama, termasuk sholat subuh, merupakan bagian dari cara mencari keberkahan dan kesuksesan.

Dengan demikian, pepatah tersebut dapat dihubungkan dengan pentingnya menjaga waktu sholat subuh dan tidak tidur terlalu larut sehingga melewatkan waktu tersebut.

Bahwa keberkahan rezeki dalam Islam lebih terkait dengan usaha yang jujur, tawakal kepada Allah, dan ketaatan terhadap ajaran agama, termasuk menjalankan kewajiban ibadah seperti sholat subuh.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kenapa Tidur Pagi Menjadi Penghambat Rejeki?

Mengutip Islampos.com, kenapa sampai tidur pagi bisa jadi penghambat rezeki? Karena waktu pagi adalah waktu penuh berkah.

Dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Apabila Nabi SAW mengirim peleton pasukan, beliau ﷺmengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada’ah. (HR. Abu Daud, no. 2606. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3 dari 3 halaman

Meninggalkan Sholat Subuh, Bagian Orang Munafik

Dari Jundab bin ‘Abdillah RA, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ

“Barangsiapa yang sholat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang sholat Shubuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim, no. 657)

Jika tidak sholat subuh,bahkan yang sering tidak sholat subuh termasuk orang munafik.

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari sholat Shubuh dan sholat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari, no. 657).

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.