Sukses

Ini Cara Bersikap kepada Orang yang Sangat Menjengkelkan, Kata Gus Baha

Pakar Tafsir Al-Qur’an dan ahli Fiqih tanah air asal Kota Rembang, Jawa Tengah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau populer dengan sebutan Gus Baha dalam salah satu kesempatan tausiyahnya membeberkan perihal cara bersikap kepada orang yang sangat menjengkelkan.

Liputan6.com, Cilacap - Pakar Tafsir Al-Qur’an dan ahli Fiqih tanah air asal Kota Rembang, Jawa Tengah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau populer dengan sebutan Gus Baha dalam salah satu kesempatan tausiyahnya membeberkan perihal cara bersikap kepada orang yang sangat menjengkelkan.

Tentu saja dalam pergaulan sehari-hari kita pernah mengalami sesuatu yang sangat menjengkelkan. Misalnya, pernah atau seringkali kita bertemu dengan orang yang sangat menjengkelkan hati kita.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti memang ia memiliki karakter yang selalu membuat hati kita kesal atau memang disebabkan oleh hal-hal yang lain.

Cara menghadapi orang yang memiliki karakter yang memuat hati kita kesal atau jengkel, berdasarkan penuturan Gus Baha pernah dicontohkan olah Rasulullah SAW saat berjumpa dengan Wahsyi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sikap Nabi Tatkala Bertemu Wahsyi

Rasulullah pernah mengalami tatkala dirinya harus berjumpa dengan seseorang yang sangat menjengkelkan hatinya. Salah satunya ialah Wahsyi, yang merupakan sahabat beliau yang telah masuk Islam, namun ia memiliki kesalahan yang besar di mata Rasulullah SAW karena telah membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib dalam peristiwa perang uhud.

Sebagaimana kita ketahui Hamzah ialah paman Rasulullah SAW yang sangat mencintai beliau. Di masa-masa sulit dalam berdakwah Islam, Hamzah tampil terdepan dalam membela perjuangan Rasulullah SAW.

 “Secara lahir, Nabi tidak berkenan kepada Wahsyi, karena Wahsyi salahnya fatal karena membunuh ahabbannasi ila Rasulillah, yaitu manusia yang sangat cinta kepada Rasulullah SAW yakni Sayyid Hamzah,” terang Gus Baha sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @khairazzaadittaqwa, Jumat (19/04/2024).

Oleh sebab meninggalnya Hamzah, Rasulullah SAW merasakan kesedihan yang sangat dan tidak mudah untuk melupakan tragedi yang sangat menyayat hatinya itu. Tatkala berjumpa dengan Wahsyi, yang membunuh Hamzah, Rasulullah SAW mengatakan kepadanya untuk tidak sering menemuinya. Pasalnya dirinya masih teringat akan pamannya.

“Namun ketika Wahsyi tobat, Nabi itu menerima tobatnya. Dan ketika beliau (Rasulullah SAW---pen) dengan basariyahnya tidak siap ketemu Wahsyi, karena harus ingat Sayyid Hamzah, maka basyariyahnya dituruti,” terangnya.

“Oke kamu iman saya turuti, tapi jangan sering ketemu saya. Karena kalau ketemu kamu saya masih ingat paman saya, Sayyid Hamzah,” sambungnya.

3 dari 3 halaman

Jangan Sering Bertemu

Menurut Gus Baha, sikap Rasulullah SAW bisa dijadikan panutan tatakala kita menghadapi orang yang sangat menjengkelkan, maka caranya ialah jangan sering bertemu.

“Kita bisa megelola seperti itu, kita tidak cocok sama orang, bagaimanapun juga mereka umatnya Rasulullah SAW, kita tetap mencintai mereka. Misalnya kalau beda agama, kita mencintai mereka atas nama warga Indonesia,” terangnya.

“Tapi kalau misalnya penampilannya tidak cocok, beda kultur, bawaanya menjengkelkan, ya bisa dikelola berdasarkan ilmu, ya jangan bertemu,” sambungnya.

Ketika kita sudah tidak cocok, maka tidak ada lain solusinya ialah jangan sering bertemu. Pasalnya jika sering bertemu tentu saja akan menimbulkan dampak negatif yang tidak kita inginkan.

“Sudah tidak cocok, ingin ketemu mencari solusi, lihat wajahnya saja sudah memuakkan, kan repot,” paparnya.

“ya sudah kalau tidak cocok ya jangan sering bertemu. Dan kita bisa memenej seperti itu,” pungkasnya.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.