Sukses

Top 3 Islami: Hukum Laki-Laki Tidak Menikah 'Uzubah', Menurut Gus Baha Sujud Adalah Takdir Keren Seorang Muslim

Gus Baha mengaku tak susah atau sedih apabila malaikat memberitahunya bahwa sholatnya tidak diterima. Sebab, bagi dia, sujud adalah takdir keren

Liputan6.com, Jakarta - Meski jarang, kita bisa menemui ada seorang laki-laki yang melajang alias tidak menikah. Dalam bahasa santri disebut uzubah.

Tentu hal ini bukanlah hal lazim. Sebab, seorang pria dewasa wajarnya akan menikah dengan perempuan dewasa dan berkeluarga. Tapi itulah yang terjadi.

Ulasan mengenai penjelasan KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengenai hukum laki-laki yang tidak menikah ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (18/4/2024).

Artikel kedua yaitu pernyataan Gus Baha bahwa dia tak susah atau sedih apabila malaikat memberitahunya bahwa sholatnya tidak diterima. Sebab, bagi dia, sujud adalah takdir keren bagi seorang muslim.

Sementara, artikel ketiga yaitu Gus Baha yang menjelaskan besarnya jasa masyarakat Indonesia karena tidak menggunakan potensi kriminalnya, atau mampu menahan kejahatannya.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Hukum Laki-Laki Tidak Menikah, Penjelasan Adem Gus Baha

Dalam salah satu pengajiannya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membahas soal adanya laki-laki yang tidak menikah. Pembahasannya adem, bisa untuk rujukan, tanpa menyakiti siapapun.

"Boleh ndak seorang lelaki uzubah atau tidak nikah?," kata Gus Baha.

Saat itu ulama kharismatik ini menukil pendapat Imam Syafi'i, di mana harus dibedakan antara lelaki yang tidak menikah karena benci sunnah Rasul, dan tidak menikah karena takdir.

Ia menjelaskan, jika tidak menikahnya seorang laki-laki karena benci sunnah Rasul, maka hal itu statusnya buru. Tetapi jika alasannya tidak suka menikah atau takdir, maka statusnya dibolehkan, atau tidak apa-apa.

"Menurut Imam Syafi'i ya kalau dia tidak nikah karena benci sunnah Rasul itu buruk. Tapi kalau karena takdir dia ndak suka nikah atau enggak laku nikah ya gak papa," jelas Gus Baha seperti dikutip dari Youtube short chanel @alimulama495.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Gus Baha Ngaku Tidak Susah jika Diberitahu Malaikat Sholatnya Tidak Diterima, Ternyata Ini Alasannya

Ahli tafsir murid kesayangan Mbah Moen KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha pernah membuat pernyataan yang sangat mencengangkan.

Dia mengaku tidak sedih atau kecewa seandainya saja dapat kabar dari malaikat bahwa ternyata ibadah sholatnya tidak diterima.

Hal ini beliau sampaikan dalam salah satu kesempatan tausiyahnya. Tentu saja, statemen Gus Baha ini membuat para hadirin bertanya-tanya.

Rupanya Gus Baha tidak sembarang membuat pernyataan yang terlihat aneh ini. Beliau tetap bersandar pada pendapat ulama-ulama yang kredibel.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Indonesia Bisa Bangkrut jika Kondisi Begini, Kata Gus Baha

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, mengaku tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika negeri ini jika masyarakat Indonesia menggunakan potensi jahat dalam dirinya.

Bahkan, bisa-bisa negara ini akan bangkrut jika masyarakatnya menggunakan potensi tersebut. Bangkrutnya karena setiap orang yang jahat masuk penjara, dan negara memiliki kewajiban memberi makan orang-orang tersebut.

"Saya cerita satu cerita ini hadis sahih di Bukhari enggak bisa dipertentangkan, ini hadis sahih di Bukhari Muslim," kata Gus Baha mengawali perbincangan seperti yang dikutip dari Youtube Short kanal @zuhrufalqauli.

Dengan tidak diwujudkannya potensi jahat tersebut, Allah mengapresiasinya, kata Gus Baha.

"Di antara yang diapresiasi Allah itu adalah potensi jahat kita tidak menjadi, tidak kita wujudkan," katanya.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.